Saat Mudik Lebaran 2019, beberapa ruas tol, seperti di Sulawesi dan Kalimantan, termasuk di Pulau Jawa akan beroperasi fungsional tanpa biaya.

PropertiTerkini.com – Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriah akan jatuh pada minggu pertama Juni 2019. Arus mobilisasi kendaraan pemudik akan meningkat tajam disaat Mudik Lebaran 2019 tersebut. Untuk ini, pemerintah pun telah memastikan jika 4 ruas jalan tol di 4 pulau, yakni Jalan Tol Trans Jawa, Tol Trans Sumatera, jalan tol di wilayah Kalimantan dan Sulawesi siap dilintasi.

Baca Juga: Asiknya Mudik Ke Jawa Barat, Tanpa Ragu Terjebak Macet

Hadirnya infrastruktur jalan tol ini tentunya akan sangat membantu dan mempermudah aksesibilitas mobilisasi kendaraan pemudik yang melintas menuju kampung halaman mereka.

Dikutip dari laman berita pu.go.id, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) telah merampungkan pembangunan Jalan Tol Trans Jawa mulai dari Merak hingga Probolinggo yang sudah tersambung yaitu sepanjang 964 kilometer.

Jalan tol ini terbagi mulai dari ruas Tol Tangerang – Merak sepanjang (73 km), Jakarta – Tangerang (27 km), Tomang – Cawang (12,8 km), Jakarta – Cikampek (72 km), Cikampek – Palimanan ( 116 km), Palimanan – Kanci (26 km), Kanci – Pejagan (35 km), Pejagan – Pemalang (57,5 km), Pemalang – Batang (39 km), Batang – Semarang (75 km), dan Semarang Seksi A & B (14 km).

Baca Juga: Jalan Tol Pertama di Kalimantan Segera Beroperasi

Selanjutnya ruas Tol Semarang – Solo (72,6 km), Solo – Ngawi (90,1 km), Ngawi – Kertosono (87 km), Kertosono – Mojokerto (40,5 km), Surabaya – Mojokerto (34 km), Surabaya – Gempol seksi Waru – Gempol (27 km), Gempol – Pandaan seksi Gempol IC – Gempol JC (2 km), Gempol – Pasuruan (34,2 km), dan Pasuruan – Probolinggo Timur (31,3 km).

Untuk Jalan Tol Pandaan – Malang seksi I-III sepanjang 30,6 kilometer yang menghubungkan wilayah Surabaya – Malang, saat Mudik Lebaran 2019 direncanakan akan beroperasi fungsional tanpa tarif.

Sementara jalan tol di wilayah Pulau Sumatera, yaitu Jalan Tol Trans Sumatera ruas Bakauheni – Terbanggi Besar telah beroperasi sepanjang 140,41 kilometer, Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung direncanakan fungsional (189,20 km). Selanjutnya, ruas Jalan Tol Palembang – Indralaya (21,93 km), Medan – Binjai Seksi II dan III Helvetia – Binjai (10,46 km), Medan – Binjai Seksi I Segmen Helvetia – Jalan Veteran beroperasi fungsional (2,8 km), ruas Medan – Kualanamu – Tebing Tinggi (62,11 km), Belawan – Medan – Tanjung Morawa (42,7 km).

Baca Juga: Tarif Jalan Tol Trans Jawa Ditetapkan, Berikut Daftarnya

Kementerian PUPR Bersama Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) telah menyiapkan sebanyak 159 gerbang tol mulai dari Merak hingga Probolinggo yang terdiri dari 1.341 gardu tol. Pembayaran dilakukan melalui sistem transaksi non-tunai (uang elektronik) dan integrasi sistem transaksi jalan tol. Di setiap gardu tol direncanakan juga dilengkapi dengan fasilitas mobile top up dan penjualan kartu perdana uang elektronik.

Sepanjang ruas Jalan Tol Trans Jawa dari Merak hingga Probolinggo juga telah disediakan sebanyak 55 tempat istirahat (rest area) terbagi menjadi 25 tempat istirahat tipe B dan 30 tipe A. Rest area tipe B sendiri dilengkapi dengan fasilitas seperti ATM Center dengan fasilitas isi ulang kartu tol, toilet, warung atau kios, minimarket, mushola, restoran, ruang terbuka hijau, dan sarana tempat parkir. Sementara untuk tipe A dilengkapi dengan fasilitas yang sama dengan tipe B dengan tambahan klinik kesehatan, bengkel, dan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU).

Baca Juga: Jokowi: Setop Starbucks, Ganti dengan Soto, Sate, Timlo dan Telor Asin

Pada setiap rest area jalan tol juga didukung oleh pengembangan dan pemasaran produk-produk ekonomi lokal daerah melalui usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang disinggahi oleh pemudik, sehingga tidak hanya diisi oleh produk-produk asing. Contohnya di rest area KM 538 Tol Sragen-Ngawi yang diidominasi kuliner lokal seperti Soto Kwali, Lontong Opor, Soto Madura, Baso Malang dan Kopi lokal.

Sebagai upaya mengantisipasi kemacetan pada lokasi konstruksi jalan tol, akan dilakukan penghentian sementara pelaksanaan konstruksi jalan tol pada H-10 lebaran sampai H+10 lebaran, serta pembatasan kendaraan berat pada hari puncak arus lalu lintas. Selain itu juga diharapkan pemudik dapat menjaga kebersihan sepanjang jalur tol, mematuhi peraturan dan pengamanan arus lalu lintas.

Baca Juga: Empat Tahun Memimpin, Berikut Prestasi Jokowi di Bidang Infrastruktur

Kementerian PUPR juga berkoordinasi bersama Kementerian Perhubungan, Korps Lalu Lintas (Korlantas) Kepolisian RI, Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) dan lembaga lainnya dalam meningkatkan persiapan hingga pelaksanaan dalam mewujudkan “Mudik Bareng Guyub Rukun 2019”.

Selain Jalan Tol Trans Jawa dan Trans Sumatera, jalan tol di wilayah Sulawesi yang sudah beroperasi yaitu Ujung Pandang Seksi I dan II (6,05 km) dan Makassar Seksi IV (11,6 km). Kemudian untuk yang difungsionalkan dalam mendukung pelaksanaan Mudik Lebaran 2019, yaitu Jalan Tol Manado – Bitung (Ss. Sukur – Ss. Kauditan) sepanjang 18 kilometer.

Baca Juga: Konstruksi Jalan Tol Manado – Bitung Dilanjutkan, Beroperasi 2020

Selanjutnya jalan tol di wilayah Kalimantan yaitu jalan Tol Balikpapan – Samarinda seksi 1-3 yang juga difungsionalkan sepanjang 70,5 kilometer.