5 Kota Baru Dunia yang Akan Mengguncang Masa Depan

Pada akhir Maret 2018 lalu, Forbes telah merilis 5 kota baru dunia yang akan mengguncang masa depan. Kota-kota dengan investasi besar dan beberapa diantaranya berasal dari Tiongkok.

PropertiTerkini.com – Saat ini, seluruh kota baru sedang dibangun di Asia dan Afrika, dimana ketika pasar negara berkembang melangkah ke panggung global dan menantang paradigma tentang bagaimana dunia bekerja.

Baca juga: Masa Depan Pengembangan Properti: Pengembang Tiongkok Beralih Menjadi Penyedia Robot

Lebih dari 40 negara saat ini sedang membangun ratusan kota baru – tempat-tempat dengan nama-nama seperti Cyberjaya, Naypyidaw, Nanhui, Gracefield Island, Dompak, dan Tbilisi Sea New City – yang merupakan upaya untuk mendefinisikan kembali seluruh negara dan peran yang dimainkannya dalam ekonomi global di masa depan.

Berikut ini 5 kota baru dunia yang akan mengguncang masa depan, seperti dikutip dari Forbes:

Forest City, Malaysia

Ini merupakan salah satu kota baru yang paling kontroversial, ketika mereka memecah tanah dalam beberapa tahun terakhir – atau, seperti halnya, membuat landasan. Dengan dana 100 miliar dolar Amerika di belakangnya – kira-kira total PDB tahunan Maroko – Forest City dirancang untuk menjadi jawaban Malaysia untuk Singapura.

Dibangun sebagai kemitraan antara Country Garden, pengembang Cina dan Esplanade Danga, yang 99,9% dimiliki oleh Sultan Johor, Forest City dirancang untuk menarik massa penduduk Singapura dan investor real estat Tiongkok yang ingin melepaskan aset mereka.

Baca juga: Empat Tahap Pembangunan Kota Baru Mandiri Tanjung Selor

Forest City tidak ada artinya jika tidak ambisius. Kota ini diidealkan sebagai “kota masa depan” – sebuah kota ramah lingkungan empat kali ukuran Central Park di New York dimana bangunan-bangunannya akan tertutup tanaman dan tidak akan ada mobil. Kota ini akan menampung hingga 700.000 orang, baik di perumahan bertingkat tinggi, menara perkantoran, pusat perbelanjaan, dan hotel yang dibangun di atas tanah yang direklamasi dari laut.

Forest City memang sedang dibangun di atas empat pulau buatan yang menonjol dari ujung semenanjung Malaysia dan mengapit sudut barat laut Singapura, yang terletak hampir dua kilometer jauhnya.

Forest City ditargetkan akan selesai pada tahun 2035, dan diharapkan menjadi mesin ekonomi baru yang dapat bersaing dengan Singapura dan menciptakan 220.000 pekerjaan.

Xiong’an New Area, China

Xiong’an adalah area baru tingkat negara bagian terbaru di Cina yang didukung penuh oleh Beijing. Laporan awal mulai menyatakan bahwa itu bisa menjadi “mesin ekonomi ketiga Cina.” Dibuat dari awal April lalu, zona pengembangan baru yang terletak 100 kilometer dari Beijing memicu kesibukan aktivitas ekonomi yang dipatok oleh para investor.

Baca juga: Cicilan Mulai Rp3 Juta, Inilah Cluster Terbaru di Kota Deltamas

Regulator harus turun tangan dan untuk sementara waktu menghentikan penjualan properti lokal karena harga melonjak dari $ 1.450 menjadi $ 2.500 per meter persegi dalam hitungan hari dan seperempat dari 20 saham teratas di bursa Shanghai harus menangguhkan perdagangan selama dua hari setelah melampaui batas harian mereka.

Awalnya, Xiong’an diperkirakan akan mencakup hamparan 100 kilometer persegi (10.000 hektar) dan kemudian secara bertahap tumbuh menjadi 2.000 kilometer persegi (200.000 hektar) – yang secara signifikan lebih besar dari London Raya.

Lokasi itu dipilih untuk membentuk segitiga sama sisi yang hampir sempurna dengan Beijing dan Tianjin, tetapi lokasinya cukup jauh dari keduanya.

Nantinya kota ini juga bakal menjadi pusat penelitian, pendidikan, dan litbang berteknologi tinggi.

Baca juga: Kontraktor China Bangun Gangnam District Bekasi dengan Kontrak Rp2 Triliun

Nurkent, Kazakhstan

Nurkent adalah kota baru yang dibangun khusus untuk menghubungkan berbagai proyek transportasi dan industri di wilayah Khorgos. Sampai sekarang, ini pada dasarnya hanya sebuah kamp kerja yang terdiri dari 1.200 orang – karyawan pelabuhan kering dan kantor bea cukai dan stasiun kereta api terdekat dan keluarga mereka – tetapi akan berkembang menjadi pusat komersial dan budaya yang terdiri dari 100.000 orang secara penuh pada tahun 2035.

Ini adalah upaya yang datang langsung dari Presiden Kazakh Nursultan Nazarbayev sendiri. Dan itu adalah bagian penting dari inisiatif Nurly Zhol senilai $ 9 miliar untuk mendiversifikasi ekonomi Kazakhstan melalui sektor transportasi.

Dana sebesar $ 34 juta telah dialokasikan untuk kota baru dan, jika apa yang dilakukan Nazarbeyev dengan Astana adalah indikasi , mengharapkan perubahan besar untuk datang ke Nurkent dalam waktu dekat.

Colombo Port City, Sri Lanka

Proyek pembangunan perkotaan skala besar yang kontroversial dan didukung Tiongkok di tanah reklamasi, Colombo Port City akan mengubah garis pantai ibu kota Sri Lanka.

Baca juga: Investor Tiongkok Rajai Pembelian Rumah di Australia

Terletak di jantung Samudra Hindia dekat jalur pelayaran tersibuk di dunia, tepat di antara Asia Timur, Timur Tengah, dan Afrika, itu adalah lokasi Sri Lanka yang menarik bagi Cina.

Pada 2014, China Harbour Engineering Corporation, sebuah perusahaan milik negara China, menyiapkan $ 1,4 miliar untuk membangun distrik keuangan baru yang terletak tepat di selatan terminal peti kemas yang dikelola Cina di Kolombo.

Ketika selesai pada tahun 2041, Colombo Port City diharapkan menjadi zona ekstra teritorial semu yang akan memiliki undang-undang investasi dan kebijakan khusus.

Di sini, direncanakan akan memiliki arena pacuan Formula One, banyak hotel mewah, pusat perbelanjaan kelas atas, menara perkantoran, dan semua yang dibutuhkan oleh sebuah distrik finansial untuk bersaing dengan Singapura di timur dan Dubai di barat.

Baca juga: Country Club Termewah Resmi Dibuka di NavaPark BSD City

Duqm, Oman

Kota Industri Sino-Oman, akan menjadi lokasi pembangunan kota baru yang berorientasi transit senilai $ 10,7 miliar di pantai Laut Arab, 550 kilometer selatan Muscat. Itu sedang dibangun melalui konsorsium perusahaan Cina swasta yang disebut Oman Wanfang, yang berasal dari Daerah Otonomi Ningxia Hui – yang sebagian besar dihuni oleh Muslim Cina.

Proyek pembangunan 11 kilometer persegi (1.100 hektar), yang terletak di dalam Zona Ekonomi Khusus Duqm, bertujuan untuk mengubah pelabuhan yang kurang dimanfaatkan menjadi “mega-venture” yang akan mencakup kilang minyak, pabrik metanol, operasi pembuatan peralatan energi matahari, pabrik mobil, operasi distribusi bahan bangunan, bersama dengan rumah untuk 25.000 orang dan sekolah, fasilitas medis, kompleks kantor, dan pusat hiburan yang mereka butuhkan untuk benar-benar tinggal di sana.

Baca juga: Ruang Kerja Kafnu Hadir Perdana di Vietnam

Demikian 5 kota baru dunia yang akan mengguncang masa depan dengan berbagai penerapan teknologinya. Akankah kota baru tersebut dibangun di Indonesia?