PropertiTerkini.com, (JAKARTA) – Para pelaku industri pariwisata tanah air sudah tidak sabar lagi untuk kembali menggeliatkan sektor pariwisata. Maklum, tidak bisa dibantah lagi, sektor pariwisata termasuk sektor yang paling babak belur terkena imbas pandemi Covid-19. Pemerintah tahu betul gejolak kebatinan para pelaku industri pariwisata untuk bisa bangkit.
Untuk itu, pemerintah lewat Kementerian PUPR melanjutkan pembangunan pada 5 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) unggulan prioritas yang ditetapkan Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 seperti Morotai di Maluku Utara, Tanjung Kelayang di Bangka Belitung, Raja Ampat di Papua Barat, Wakatobi di Sulawesi Tenggara, Bromo-Tengger-Semeru di Jawa Timur. Kementerian PUPR sendiri saat ini sedang menyelesaikan pekerjaan infrastruktur 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) yakni Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo dan Manado – Likupang.
Pembangunan pada 5 KSPN unggulan prioritas ini mendapat dukungan dari Direktorat Jenderal (Ditjen) Perumahan dengan mendorong pelaksanaan Program Peningkatan Kualitas Rumah Swadaya Mendukung Pariwisata atau dikenal juga dengan Sarana Hunian Pariwisata (Sarhunta). Seperti diketahui Pembangunan rumah wisata ini masuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) sesuai Perpres No. 109 Tahun 2020 untuk meningkatkan kualitas rumah warga sekitar kawasan pariwisata menjadi layak huni. Sekaligus dapat dimanfaatkan untuk usaha pondok wisata (homestay) dan usaha pariwisata lainnya, sehingga dapat mendorong perekonomian masyarakat setempat.
Menurut Basuki Hadimuljono, Menteri PUPR, pemerintah meyakini bahwa sektor ekonomi utama yang dapat rebound dengan cepat adalah sektor pariwisata. Inilah yang mendorong Kementerian PUPR untuk terus merenovasi rumah warga agar layak untuk dijadikan homestay di kawasan wisata. Sehingga masyarakat setempat bukan hanya jadi penonton, tetapi bisa menikmati kue pariwisata.
Pada tahun 2021, program peningkatan kualitas rumah swadaya di KSPN Morotai, Tanjung Kelayang, Raja Ampat, Wakatobi, dan Bromo-Tengger-Semeru disalurkan sebanyak 900 unit dengan alokasi anggaran Rp54,7 miliar. Desain renovasi rumah warga menjadi Sarhunta dimodifikasi lebih modern, tetapi tidak meninggalkan kearifan lokal sebagai upaya menarik minat wisatawan domestik maupun mancanegara untuk menginap.
Untuk Sarhunta di KSPN Morotai salah satunya dibangun di permukiman warga di Desa Galo Galo, Kecamatan Morotai Selatan, yang telah menobatkan dirinya sebagai Desa Wisata Mandiri. Pembangunan Sarhunta KSPN Morotai sebanyak 170 unit dengan progres fisik hingga Juni 2021 mencapai 28,88 persen. Selanjutnya KSPN Tanjung Kelayang sebanyak 90 unit dengan progres 35,50 persen, KSPN Raja Ampat sebanyak 90 unit progres 41,48 persen, KSPN Wakatobi 120 unit progres 26,63 persen, dan KSPN Bromo-Tengger-Semeru sebanyak 430 unit progres fisik 31,74 persen.
Lima KSPN unggulan tersebut merupakan bagian dari 10 “Bali Baru” yang dikembangkan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara. Dengan terbangunnya infrastruktur pendukung KSPN, diharapkan akan meningkatkan produktivitas sektor pariwisata menjadi sektor andalan untuk mendatangkan devisa, membuka lapangan kerja dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi lokal.