Tokoh properti juga pemimpin SPS Group, Asmat Amin raih penghargaan dalam ajang Properti Indonesia Award 2019. Setiap tahun, lebih dari 10 ribu rumah berhasil disalurkan kepada MBR di timur Jakarta.

PropertiTerkini.com – Kiprah seorang Asmat Amin dalam sektor properti memang sudah tidak diragukan lagi. Tokoh properti yang dijuluki “Raja Rumah Subsidi” ini sudah sukses membangun dan menyalurkan rumah layak huni bagi puluhan bahkan ratusan ribu masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), utamanya di wilayah timur Jakarta, mulai dari Bekasi hingga Subang.

Baca Juga: Pemerintah Harus Lebih Fokus ke Perumahan Rakyat

Atas pencapaiannya itu, maka tidaklah heran pula, Managing Director dari PT Sri Pertiwi Sejati (SPS) Group ini sering diganjar berbagai apresiasi penghargaan, baik dari kalangan media, maupun instansi lainnya.

Teranyar adalah Asmat Amin raih penghargaan sebagai “The Inspiring Young Leader in Property Industry”, pada Malam Penganugerahan BTN Properti Indonesia Award (PIA) 2019. Ajang apresiasi properti tersebut diadakan oleh Majalah Properti Indonesia, pada 10 Juli 2019 lalu di Grand Ballroom Hotel Intercontinental, Pondok Indah, Jakarta Selatan.

Asmat Amin mengaku bangga lantaran kerja kerasnya selama ini mendapat apresiasi dari majalah Properti Indonesia, sebagai media pemerhati sektor bisnis properti yang telah berdiri sejak tahun 1993.

Baca Juga: “Biaya Siluman”, Hantu Perizinan Properti

“Saya senang dan bangga sekali menerima penghargaan PIA 2019. Ini akan memacu semangat kami untuk terus berkarya, menghadirkan produk-produk berkualitas dengan harga yang terjangkau,” kata Asmat dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (13/7/2019).

Konsistensi SPS Group mendukung Program Sejuta Rumah yang digulirkan Pemerintah Joko Widodo tidak diragukan. Buktinya, SPS Group setiap tahun, berturut-turut sejak 2015-2018 selalu berhasil membangun hunian sebanyak lebih dari 10 ribu unit, dengan harga terjangkau. Bahkan, pengembang yang bermarkas di Cikarang, Jawa Barat tersebut mentargetkan jumlah pembangunan 15 ribu unit di tahun 2019 ini.

Menurut Asmat, hal itu dilakukan sebagai upaya membantu pemerintah menyelesaikan persoalan backlog – kesenjangan antara jumlah pasokan dengan permintaan hunian – yang hingga sekarang masih tergolong tinggi. Di sisi lain, kebutuhan hunian terus meningkat sekitar 800 ribu unit per tahun.

Baca Juga: REI Jabar: Backlog Rumah 3,5 Juta, Kuatnya di Kawasan Industri

“Bagi pemerintah, memperkecil angka backlog rumah bukanlah perkara mudah. Karenanya, seluruh elemen bangsa harus bahu-membahu membantu merealisasikan pembangunan Sejuta Rumah. Untuk itu, SPS Group hingga kini masih tetap komit membangun hunian berkualitas dengan harga terjangkau bagi MBR,” ucapnya.

Dia menyarankan agar dalam lima tahun ke depan pemerintah membuat program pembangunan rumah bagi MBR tersendiri yang lebih massif, terstruktur, dan terencana guna mengatasi persoalan tersebut.

Selain itu, pemerintah juga harus berani menawarkan insentif yang menarik bagi dunia usaha sehingga developer baik BUMN maupun swasta dengan sendirinya berbondong-bondong membangun hunian terjangkau bagi MBR.

“Jadi, apabila ingin menyelesaikan persoalan backlog rumah dalam lima tahun ke depan, maka pemerintah harus mampu membangun sekitar 3 juta unit per tahun,” ujar Asmat.

Baca Juga: Permintaan Rumah MBR di Palembang Naik 25 Persen

“Inilah yang harus di-create oleh pemerintah, dengan cara merevisi harga rumah subsidi berdasarkan daya beli masyarakat di setiap kota, menawarkan insentif menarik, dan jangka waktu kredit yang lebih panjang dengan bunga ringan,” sambungnya.