Kawasan Bandung Selatan memiliki potensi berkembang lebih luas, karena wilayah utara terbatas dengan adanya hutan lindung dan area konservasi. Sedangkan lahan di wilayah selatan relatif lebih stabil.
propertiterkini.com – Rencana integrasi koridor Jakarta-Bandung menuju Megapolitan Jakarta–Bandung 2045 kian serius digarap pemerintah. Ini terlihat dari agresifnya pembangunan sejumlah infrastruktur di timur Jakarta yang juga merupakan akses utama menuju Bandung.
Baca Juga: Menuju Megapolitan 2045
Kantong-kantong ekonomi baru dipastikan akan mengikuti arah pengembangan infrastruktur tersebut. Bahkan diprediksi 27 tahun lagi jumlah pendudukan di koridor Jakarta-Bandung akan mencapai 80 juta jiwa. Maka integrasi koridor Jakarta-Bandung merupakan salah satu upaya pemerintah mengantisipasi urbanisasi tersebut.
Pemerintah memprediksikan pertumbuhan megapolitan mengarah timur-selatan, menuju tenggara. Akibatnya, megapolitan Jakarta dan Bandung akan menyatu, yakni Jakarta-Bandung Megapolitan Urban Area.
Salah satu wilayah yang akan masuk dalam megapolitan urban area adalah Bandung Selatan. Daerah ini sangat strategis lantaran dilintasi Tol Padaleunyi, Tol Soroja, rencana pembangunan jalur kereta cepat, elevated tol road dan sebagainya.
Baca Juga: Jika Kawasan Industri Bekapur Terintegrasi, Apa yang Akan Terjadi?
Tak heran jika posisinya yang strategis membuat investasi di Bandung Selatan meningkat pesat dalam beberapa tahun terakhir. Sejumlah industri tumbuh di daerah ini sebagai penyokong utama pariwisata, antara lain tekstil, properti dan jasa. Kondisi ini menyebabkan Bandung Selatan semakin padat.
“Salah satu indikasi Bandung Selatan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi, terlihat dari banyaknya investor yang menanamkan modalnya di daerah ini,” ujar Kepala Bidang Fisik Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Jawa Barat, Slamet Mulyanto S dalam acara Focus Grup Discussion dengan tema, “Solusi Kemacetan, Sebagai Antisipasi Pertumbuhan Ekonomi dan Kota ke Bandung Selatan” di Harris Hotel Festival Citylink, Bandung, Jumat (22/6/2018).
Baca Juga: Properti Bandung Tak Terbendung
Bahkan secara kasat mata, lanjutnya, pertumbuhan ekonomi juga terlihat dari semakin tingginya volume kendaraan di kawasan tersebut. Slamet mengakui keberadaan Tol Soroja yang diresmikan akhir tahun lalu dapat meringkas jarak tempuh Bandung Selatan dengan daerah sekitarnya.
Selain itu, pemerintah menyiapkan sejumlah upaya seperti pelebaran jalan utama menuju Bandung Selatan dari ROW 16 menjadi ROW 20, sebagaimana dalam dokumen yang diterbitkan Dinas Permukiman dan Tata Wilayah Kabupaten Bandung, pembuatan jalan pintas atau jalan penghubung, hingga pengembangan sarana angkutan umum massal.
Dalam dokumen Rencana Kebutuhan Investasi Bandung Raya 2016, pemerintah daerah berencana mengembangkan Fly Over Kopo dan Buah Batu, jalan lintas Ciwidey, jalan lintas cepat Soreang – Ketapang – Baleendah – Majalaya, jalan lintas Majalaya dan jalan lintas Banjaran.
Sementara infrastruktur transportasi yang sedang disiapkan adalah LRT Bandung Raya, yang mana hal tersebut merupakan kesepakatan kerjasama antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang melintasi 5 wilayah, yaitu Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Cimahi, dan Sumedang. LRT Bandung Raya ini pun akan terintergarasi ke dalam 3 koridor yang mengarah ke wilayah Bandung Selatan.
Akan ada pula transportasi umum metro kapsul Kota Bandung yang telah dicanangkan pemerintah pada Februari 2018 lalu, juga pembangunan jalur kereta api Ciwidey – Rancabuaya.
“Secara umum pengembangan infrastruktur dan sarana transportasi di wilayah Bandung Selatan akan ditingkatkan mengingat potensi pertumbuhan ekonomi kawasan yang sangat tinggi,” jelas Slamet.
Sementara itu Praktisi Transportasi dari Institut Teknologi Bandung, Ade Sjafruddin, mengatakan peningkatan sistem transportasi Bandung Selatan perlu ditempatkan pada kerangka integrasi pengembangan sistem transportasi berkelanjutan secara menyeluruh.
“Langkah-langkah pembangunan sistem transportasi berkelanjutan perlu diwujudkan dengan penyusunan kebijakan yang tepat dari isi regulasi, standar operasi, pemilihan teknologi yang efisien dan peningkatan persepsi dan partisipasi publik melalui kerangkan perencanaan terpadu,” kata dia.
Ade mendorong pemerintah untuk mengintegrasikan sarana angkutan umum seperti yang tertera pada pengembangan jaringan trasnportasi di metropolitan Bandung.
“Yang tak kalah pentingnya adalah operasionalisasi transportasi harus disesuaikan dengan paradigma abad 21, yakni melalui pemanfaatan teknologi,” tambah Ade.
Tidak hanya itu, menurutnya transportasi masal berbasis rel dinilai lebih baik karena dapat menampung jumlah penumpang lebih banyak sehingga dapat menjadi tulang punggung transportasi.
Melihat dari kondisi wilayah, Ia pun mengungkapkan disparitas antara kawasan utara dan selatan. Kawasan selatan dinilai Ade memiliki potensi berkembang lebih luas, karena wilayah utara terbatas dengan adanya hutan lindung dan area konservasi. Sedangkan lahan di wilayah selatan relatif lebih stabil.
Sementara itu Asistant Vice President Agung Podomoro Land, Agung Wirajaya menyambut baik rencana pemerintah daerah mengatasi berbagai persoalan di Bandung Selatan.
Baca Juga: Podomoro Park Sukses Lelang NUP, Hanya Dalam Waktu 15 Menit
“Sebagai pelaku usaha, kami mengapresiasi kebijakan pemerintah daerah yang dapat mendorong iklim usaha lebih baik,” katanya.
Menurut Agung, perbaikan infrastruktur dan kemudahan regulasi telah menarik banyak kalangan dunia usaha menanamkan investasi di daerah itu.
4 comments
Garap Pasar Milenial, Podomoro Park Bandung Luncurkan Cluster Padmagriya | Properti Terkini
[…] Baca Juga: Bandung Selatan Berbenah Menyambut Megapolitan 2045 […]
Matahari Land: Menyambut Sunrise Property Bandung | Properti Terkini
[…] Baca Juga: Bandung Selatan Berbenah Menyambut Megapolitan 2045 […]
Amaris Hotel Cihampelas Bandung: Lebih Terjangkau di Destinasi Wisata | Properti Terkini
[…] Baca Juga: Bandung Selatan Berbenah Menyambut Megapolitan 2045 […]
Sekarang, Saatnya Beli Properti di Karawang Barat | Properti Terkini
[…] Baca Juga: Bandung Selatan Berbenah Menyambut Megapolitan 2045 […]