Pesta olahraga terbesar Asia yang baru saja digelar di Jakarta dan Palembang, tentu membawa dampak positif terhadap berbagai hal. Begitu juga, dampak Asian Games terhadap properti di Indonesia, khususnya Jakarta yang menjadi sorotan Savills Indonesia.

Propertiterkini.com – Penyelenggaraan Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang telah menyedot perhatian seantero dunia. Event olahraga empat tahunan di Benua Asia ini melibatkan 46 negara dengan jumlah kontingen sekitar 17.000, atlet sekitar 11.000, dan sekitar 5.000 officials.

Baca Juga: Infrastruktur dan Venue Rampung, Asian Games 2018 Siap Digelar

Indonesia sebagai tuan rumah tentunya berharap banyak dari dampak kegiatan ini. Terlihat jelas dari pembangunan dan perbaikan infrastruktur pendukung, hingga hunian (kampung atlit), dan pariwisata.

Konsultan properti, Savills Indonesia menyoroti dampak Asian Games terhadap properti di Indonesia, khususnya Jakarta sebagai panggung utama penyelenggaraan pesta olahraga tersebut.

Menurut Anton Sitorus, Director, Head of Research and Consultancy Savills, Asian Games 2018 telah membawa dampak beragam terhadap industri properti di Jakarta.

Setidaknya ada dua dampak besar, kata Anton, yaitu dampak tidak langsung dan dampak secara langsung.

“Sebagian besar tentunya dampak tidak langsung dan akan dialami dalam jangka waktu lama,” ujar Anton di Jakarta, Rabu (29/8/2018).

Sementara dampak secara langsung berlangsung lebih singkat, yang sebagian besar dirasakan oleh sektor hotel dan pariwisata. Adapun tingkat hunian mengalami peningkatan mencapai 90 hingga 100 persen.

Baca Juga: Oktober LRT Palembang Beroperasi Penuh, Berapa Tarifnya?

Dampak langsung lainnya, lanjut Anton, yakni infrastruktur transportasi, seperti kereta ringan Light Rail Transit atau LRT di Palembang. Termasuk juga pembenahan dan perbaikan lingkungan sekitar area kompleks olahraga.

“Yang menarik dari pasar residensial, ada kampung atlet yang akan menjadi lingkungan perumahan baru yang bakal menarik ke depannya,” jelas Anton.

Di Jakarta, persisnya di Kemayoran ada Wisma Atlet Kemayoran dibangun sebanyak 10 tower dengan total sekitar 7.426 unit hunian. Sedangkan di Palembang ada Wisma Atlet Jakabaring dengan total sebanyak 1.226 unit.

“Ke depannya tentunya akan di lepas ke pasaran untuk dijual atau disewakan,” tegas Anton.

Baca Juga: 5 Menara Wisma Atlit Jakabaring Siap Tampung Tamu Asian Games 2018

Anton juga menyoroti dampak Asian Games terhadap properti, khususnya di bidang perkantoran dan retail market.

Kata dia, baik perkantoran maupun retail juga terkena dampak positif, namun masih sedikit. Ke depannya, ini akan menjadi stimulus, baik untuk membuka pintu bisnis luar negeri, seperti perusahaan retail asing yang akan masuk dan juga potensi besar dalam bidang pariwisata.

“Tentunya real estate akan dirasakan dampaknya lebih baik, jika pemerintah, terutama pemerintah setempat juga memberikan dukungan maksimal, baik melalui kebijakan dan dukungan lainnya untuk mendorong sektor properti tersebut,” terang Anton.