PropertiTerkini.com, ( BELU)  –  Bendungan Rotiklot Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan kapasitas tampung 3,3 juta m3 saat ini telah dimanfaatkan untuk mendukung pengembangan lumbung pangan (food estate) di NTT dengan memanfaatkan teknologi sprinkler.

Menurut Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, ketersediaan air menjadi kunci pembangunan di NTT yang memiliki curah hujan lebih rendah dibanding daerah lain.

Baca Juga: Jalan Utama Bypass BIL-Mandalika Siap Sambut World Motor Super Bike

“Kunci kemajuan di NTT adalah air. Ketersediaan air dibutuhkan untuk air minum, pertanian, peternakan dan lainnya,” ujar Basuki.

Sementara itu Iriandi Azwartika, Direktur Air Tanah dan Air Baku Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR mengatakan, fungsi utama Bendungan Rotiklot adalah untuk irigasi permukaan seluas 140 hektar dan pasokan air baku sebesar 40 liter/detik.

“Bendungan ini dikembangkan untuk irigasi perpipaan menggunakan sprinkler dengan luas lahan pengembangan food estate seluas 55 hektar,” kata Iriandi.

Iriandi menambahkan, penggunaan sprinkler di pengembangan food estate Atambua karena merupakan daerah yang tandus sehingga pemanfaatan paling tepat menggunakan sprinkler.

Baca Juga: Penuhi Kebutuhan Perumahan, Ekosistem Industri Properti Perlu Dibenahi

Jenis tanahnya yang tidak membutuhkan banyak air jadi lebih hemat air dengan sprinkler dan komoditi tanamannya juga berupa hortikultura jagung.

Pengembangan sprinkler yang digunakan juga produk kerja sama dengan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sebagai dukungan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) pandemi Covid-19.

Sprinkler ini didukung dengan reservoar dan rumah pompa yang mengambil air dari Bendungan Rotiklot. Masing-masing sprinkler mampu mengeluarkan tekanan air sebesar empat bar dengan jangkauan sekitar 33 meter,” ujar Iriandi.

Pengembangan food estate membutuhkan koordinasi antar Kementerian dan dengan Pemerinth Daerah. Kementerian PUPR memberikan dukungan sarana pengairannya, untuk proses penanaman hingga panen ada di Kementerian Pertanian dan Pemda lewat Dinas Pertanian.

Baca Juga: KADIN Didorong Lebih Aktif Bangun Rumah Untuk MBR

Agus Sosiawan, Kepala Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara (BWS NT) II Provinsi NTT mengatakan, pelaksanaan fisik dukungan pengembangan food estate tersebut dimulai pada Maret 2021.

“Pada Agustus 2021 sprinkler mulai terpasang dan saat ini sudah sebanyak 250 sprinkler yang beroperasi dan akan ditambah 150 buah lagi,” ujarnya.

Dikatakan Agus pelaksanaan pemasangan irigasi perpipaan dengan menggunakan sprinkler tersebut dilaksanakan oleh kontraktor PT Permata Maju Jaya dengan nilai kontrak sebesar Rp20 miliar.