PropertiTerkini.com, (SUBANG) — Kabupaten Subang bakal segera memiliki bendungan yang saat ini sedang dalam tahap penyelesaian oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yaitu Bendungan Sadawarna. Bendungan ini diharapkan dapat meningkatkan irigasi persawahan yang ujungnya mewujudkan ketahanan pangan nasional.
Bendungan Sadawarna mampu menampung 44,61 juta m3 untuk menyuplai irigasi seluas 4.500 hektar di Kabupaten Subang dan Indramayu. Diharapkan suplai air irigasi dari Bendungan Sadawarna dapat membantu petani meningkatkan intensitas tanamnya jika dibandingkan dengan metode tadah hujan yang hanya satu kali dalam setahun.
Baca Juga: Presiden Jokowi Resmikan Bendungan Paselloreng dan Bendung Gilireng di Wajo
Bendungan ini juga dipersiapkan untuk memasok air baku sebesar 0,36 hingga 1 m3/detik untuk Kawasan Pelabuhan Patimban dan Pantura Jawa Barat, khususnya Kabupaten Subang, Indramayu, dan Sumedang, serta memiliki potensi sumber pembangkit listrik sebesar (PLTA) sebesar 2 MW.
Menurut Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, pembangunan bendungan bertujuan untuk peningkatan volume tampungan air sehingga suplai air irigasi ke lahan pertanian terus terjaga, penyediaan air baku dan pengendalian banjir.
Pembangunan bendungan akan diikuti dengan pembangunan jaringan irigasinya, sehingga dengan adanya suplai air yang kontinu dari bendungan, petani yang sebelumnya hanya satu kali tanam setahun, bisa bertambah menjadi 2-3 kali tanam. Bahkan, diharapkan bendungan ini akan mendukung pengembangan Kawasan Industri Patimban yang juga berada di wilayah Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Bendungan Sadawarna membendung Daerah Aliran Sungai Cipunagara yang memiliki panjang 137 Km mengalir dari Gunung Bukit Tunggul di Pegunungan Bandung Utara dan bermuara ke Laut Jawa, tepatnya di wilayah utara Jawa Barat.
Baca Juga: Diapit Dua Perumahan Besar, Dammara @CBD SilkTown Pilihan Terbaik Rumah Premium di Serpong
Dengan luas genangan 720 hektar, bendungan ini berpotensi mereduksi banjir di 3 kabupaten yang dilalui DAS Cipunagara yakni Subang, Sumedang, dan Indramayu sebesar 26,90 m3/detik.
Bendungan ini dibangun sejak dimulainya kontrak pada November 2018 dan ditargetkan selesai Agustus 2022. Pembangunannya dilaksanakan oleh Balai Besar Wilayah Sungai Citarum, Ditjen Sumber Daya Air (SDA) Kementerian PUPR dengan total biaya APBN sebesar Rp 1,9 triliun.
Pembangunan Bendungan Sadawarna dibagi dalam dua paket yakni Paket pertama dikerjakan Kerja Sama Operasi (KSO) PT Wijaya Karya – PT Daya Mulia Turangga – PT Barata Indonesia dengan nilai kontrak sebesar Rp1 triliun. Pekerjaan Paket I meliputi bendungan utama, bangunan pengambilan, hidromekanikal dan elektrikal, serta bangunan pengelak.
Baca Juga: Program Bedah Rumah Untuk Kampung Wisata di Danau Sentani
Berdasarkan data progres pengerjaan Paket I hingga saat ini mencapai 58,65 persen. Sedangkan Paket II dikerjakan KSO PT Nindya Karya – PT Adhi Karya senilai Rp907,6 miliar yang meliputi spillway, jalan akses, dan bangunan fasilitas. Berdasarkan data progres konstruksi paket II hingga saat ini mencapai 54,58 persen.