Propertiterkini.com, Tangerang – Secara alamiah perkembangan wilayah dan fasilitasnya akan melebar dan menjauh dari pusat kota. Ini konsekwensi dari semakin sesak dan mahalnya harga tanah di tengah kota. Di Jakarta Barat mula-mula pergeserannya hanya sampai koridor Serpong, Kota Tangerang. Kini perkembangannya bergerak ke selatan Tangerang di kawasan Bitung-Cikupa, Kabupaten Tangerang, Banten, karena koridor sebelumnya sudah padat.
PT Paramount Land, sebagai salah satu developer spesialis perumahan skala luas rupanya melihat potensi pasar tersebut. Agustus 2021, pihaknya resmi merilis kota baru (township) bertajuk Paramount Petals di Jalan Raya Curug-Binong, Desa Kadu, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang, Banten. Paramount Petals jadi alternatif kawasan Serpong dan Karawaci yang harga rumahnya semakin melangit. Kawasan ini berada di selatan Lippo Karawaci dan sebelah barat Gading Serpong. Dari dua kota baru itu jaraknya sekitar 15 menit perjalanan.
Dari Gading Serpong, perumahan seluas 300 ha ini dijangkau melalui kawasan Arcadia Village di Jl Bulevar Raya Gading Serpong – Jl Raya Legok-Karawaci – Jl Pusdiklat Pemda – Jl Raya Curug. Sementara dari Lippo Village (Karawaci) sekitar 4 km melalui Jl Pasir Randu – Jl Raya Curug-Binong.
Lokasi perumahan juga mudah diakses dari Jakarta lewat gerbang tol di KM 26 Bitung ruas tol Jakarta-Merak. Setelah exit di pintu tol Bitung, Anda akan melewati Jl Raya Serang dan tinggal mengarahkan kendaraan ke lokasi di Jl Raya Curug.
Berbekal pengalaman belasan tahun mengembangkan township di Gading Serpong yang kini sangat hidup dan kian berkembang pesat, Paramount Land serius merancang dan mengelola Paramount Petals agar kelak dapat dilakoni oleh seluruh warganya, karena kota menentukan peradaban dan warga kota menentukan wajah kotanya. Dengan membangun warga kota, peradaban terbangun melalui tata ruang yang berkeadilan dan berkelanjutan, karena kota adalah rumah untuk semua.
“Itu menjadi prinsip kami dalam membangun sebuah kawasan pemukiman. Bagaimana membuat seluruh sendi-sendi kehidupan warga di sebuah kota itu dapat hidup berkelanjutan,” ujar Direktur Paramount Land, M. Nawawi, kepada PropertiTerkini.com, di Tangerang, belum lama ini.
Paramount Land optimis proyek propertinya di Kabupaten Tangerang ini sukses. Pertama, karena lokasinya sangat prospektif. Secara geografis, Curug-Bitung dikelilingi sejumlah kota baru, mulai dari Gading Serpong, Lippo Karawaci, Citra Raya hingga Suvarna Sutera. Kedua, koridor Curug-Bitung tidak seberapa jauh dari pusat pertumbuhan industri di Cilegon, dan pelabuhan bertaraf internasional Bojonegara Internasional Port. “Jadi mereka yang bekerja di pusat-pusat pertumbuhan industri itu sangat ideal tinggal di Paramount Petals yang memiliki surrounding area paling diuntungkan di barat Tangerang karena diapit beberapa township yang sudah beroperasi,” ujar Nawawi.
Ketiga, lokasinya hanya 28 km dari Jakarta, atau 13 km dari Kota Tangerang. Seperti diketahui sejak satu dekade terakhir properti berkembang pesat ke arah barat Jakarta. Awalnya dari Jakarta Barat, terus ke Serpong, merembet ke Karawaci dan diproyeksikan dalam waktu yang tidak lama perkembangannya akan sampai di Bitung menuju Balaraja.
Head of Advisory Colliers Indonesia Monica Koesnovagril mengatakan, Bitung akan sangat potensial di masa depan, terutama dengan adanya beberapa rencana infrastruktur yang akan meningkatkan aksesibilitas area tersebut, seperti ruas tol Serpong-Balaraja dan rencana pengembangan MRT rute Cikarang-Tangerang/Balaraja. “Di sisi lain, ketersediaan lahan di area Tangerang Selatan hingga Serpong yang merupakan penyangga Jakarta di sebelah barat sudah mulai terbatas, sehingga pengembangan pada area Bitung-Balaraja dianggap cukup potensial,” kata Monica.
Sangat Feasible
Monica menambahkan, mempertimbangkan karakteristik pengembangan di Serpong dan sekitarnya juga karakteristik kawasan industri koridor barat, maka kota baru yang akan dikembangkan harus memiliki konsep yang unik, berbeda dengan pengembangan di Serpong. Secara umum, keunikan ini bisa diterjemahkan dalam konsep dan target pasar dengan kelas di bawah kelas di Serpong. Meskipun bisa juga mengambil risiko untuk memasarkan produk unik yang eksklusif dengan catatan memiliki nilai tambah signifikan dibandingkan di Serpong.
Sebagai gambaran, Colliers Indonesia mencatat harga kaveling perumahan di Kabupaten Tangerang berkisar antara Rp4-12 juta per m2. Perumahan yang berada di area Cikupa, Balaraja dan Pasar Kamis berkisar antara Rp4-5 juta per m2, sementara perumahan yang berlokasi di area Serpong dan sekitarnya berkisar Rp11 hingga 12 juta per m2.
“Dengan harga lahan yang lebih rendah, maka pengembangan kota baru di wilayah ini memiliki keleluasaan untuk menciptakan produk. Apakah produk dengan ukuran yang sama seperti di Serpong dengan harga lebih terjangkau, atau dengan harga yang sama tetapi dengan ukuran lebih besar, atau dengan kualitas lebih baik termasuk kelengkapan lebih advance, misalnya smart home. Calon konsumen pasti juga akan mempertimbangkan fasilitasnya sekomprehensif apa, selain lokasi yang dapat dijangkau dengan mudah dari pintu tol,” paparnya.
Inilah keuntungan berikutnya yang ditawarkan Paramount Petals saat ini, harganya belum mahal. Rumah satu lantai baru dilego Rp600 jutaan. Harga propertinya masih wajar, sehingga memiliki ruang yang luas untuk naik dan terus naik. Di Kabupaten Tangerang, rerata memiliki harga rumah yang lebih rendah berkisar Rp400 juta sampai Rp1,8 miliar, namun unit memiliki luas tanah yang lebih besar mulai 60-150 m2. Berbeda dengan area Serpong dan sekitarnya, dengan harga rumah di atas Rp800 juta, konsumen mendapatkan luas tanah 40-50 m2.
“Harga rumah di Paramount Petals relatif lebih terjangkau dan feasible untuk pengembangan pemukiman skala kota terintegrasi dengan kawasan industri. Konsumen juga perlu tahu, belum ada developer di Bitung yang mengembangkan rumah menengah sekelas,” terang Nawawi.
New CBD Bitung
Karena sejak dulu Bitung telah dikelilingi kota-kota mandiri, dalam mengembangkan Paramount Petals ini Paramount Land juga memanfaatkan potensi itu dengan mengusung konsep hunian terpadu. Selain ada tujuh klaster landed house di lima tahun pertama (tahap awal), juga akan dibangun sembilan komplek ruko, kaveling komersial, dan fasilitas kesehatan, pendidikan, pasar modern, perkantoran dan hotel di sisi selatan, yang nantinya akan dilanjutkan dengan pengembangan Paramount Petals di sisi utara.
Nawawi merinci, sepanjang tahun 2021-2022 pihaknya komitmen membangun dua klaster pertama berikut kantor pemasaran. Lanjut tahun 2023 akan fokus pada pembangunan country club dan Paramount Estate Management. “Tahun 2025 sampai 2027 di kawasan bakalan sudah berdiri fasilitas rumah sakit Bethsaida, pasar modern, sekolah dan hotel Fame. Total pada tahap pertama lahan yang kami siapkan seluas 70 hektar,” ungkapnya.
Kawasan bakal dilengkapi pusat bisnis baru berupa urban lifestyle atau pusat gaya hidup kaum urban yang dirancang semi terbuka dengan sejumlah resto ala alfresco dining. Diproyeksikan pusat kongkow di Paramount Petals ini akan menjadi new CBD di Bitung. “Kami memang menawarkan gaya hidup baru di Bitung,” tambah Nawawi.
Istimewanya lagi proyek ini, kata dia, perumahan bakal memiliki akses tol langsung di jalan tol Jakarta-Merak sehingga memudahkan penghuni Paramount Petals. Pihaknya bekerja sama dengan PT Jasamarga Related Business untuk menghubungkan kawasannya dengan gerbang tol baru. “Targetnya tahun 2025 akses langsung gerbang tol itu sudah bisa beroperasi,” jelasnya.
Lovable Living
Paramount Land tak main-main dengan proyek barunya ini. Dirancang oleh konsultan masterplant internasional ternama AECOM, Paramount Petals didesain dengan mengusung konsep Lovable Living melalui tiga elemen tempat tinggal dambaan manusia yaitu nyaman, asri dan menyenangkan. Tujuannya adalah memberikan inspirasi semua entitas di dalamnya untuk mendapatkan new lifestyle yang lebih baik.
Lovable Living diejawantahkan dalam konsep kenyamanan tinggal dikelilingi eco landscape. Sebanyak 40% area dikembangkan untuk infrastruktur, fasilitas dan ruang terbuka hijau. Konsep hijau antara lain direalisasikan dengan menanam pohon-pohon trembesi dan tanaman perdu di jalan bulevar sepanjang 700 meter untuk memberi kesan teduh pada kawasan.
Konsep ini sejalan dengan filosofi nama Petals yang berarti kelopak bunga yang sarat akan keindahan. “Tinggal di Paramount Petals akan menikmati keindahan dan kenyamanan. Hidup terasa lebih postively karena tinggal di kota mandiri yang compact. Semua fasilitas tersedia,” ucap Aryo T. Ananto, Direktur Paramount Land, saat berbincang bersama sejumlah pewarta, Oktober lalu.
Sebagai proyek berskala kota yang berorientasi ke masa depan, konsep Lovable Living tersebut juga memerhatikan keseimbangan antara aspek ekonomi, sosial-budaya dan lingkungan hidup dengan tujuan agar ada keberlanjutan dalam pemanfaatan sumber daya alam yang tersedia tanpa harus mengurangi peluang generasi yang akan datang untuk menikmati kondisi yang sama. “Salah satu perwujudannya nanti adalah dengan mengoptimalkan pemanfaatan lahan melalui konsep ramah lingkungan,” jelas Aryo.
Sold Out
Selalu ada peluang kendati situasi pasar properti sedang suram. Dengan segmen dan strategi harga tepat serta lokasi bagus, produk properti yang ditawarkan akan mendapat respon yang bagus dari konsumen. Juli 2021 lalu, pihaknya merilis 254 unit rumah di klaster pertamanya, Aster.
Dalam hitungan minggu, rumah-rumah satu lantai tipe tanah 60, 72 dan 84 itu habis terjual. Rumah dilengkapi dua-tiga kamar tidur, kamar mandi, carport untuk satu mobil dan satu ruang ekstra berupa mezanin seharga Rp600 jutaan – Rp1,1 miliar. “Responnya sangat baik, luar biasa,” lugas Nawawi.
Oktober lalu Paramount Land meluncurkan klaster kedua, Canna. Tipe rumahnya 51/72 hingga 68/120 dibanderol Rp700 jutaan hingga Rp1,1 miliar. Nawawi menyebut, ada harga, ada rupa. Klaster Aster dan Canna dikembangkan dengan konsep rumah bernafas dengan tujuan untuk mengakomodir mereka yang menginginkan rumah sehat di lingkungan yang sehat, sehingga cocok sebagai rumah tinggal di era pandemi.
Untuk mengaplikasikan konsep rumah bernafas itu, seluruh unit rumah dilengkapi mezanin sebagai ruang tambahan dan desain high ceiling pada lantai ke atap rumah berikut jendela yang dirancang lebar-lebar, sehingga meskipun satu lantai rumah memiliki sirkulasi udara lebih lancar. Kemudian pencahayaan sinar matahari ke dalam rumah juga maksimal.
Nawawi menyebut, rumah contoh Paramount Petals tak pernah sepi pengunjung. Terlebih pada hari Sabtu dan Minggu yang mencapai 30-40 keluarga yang ingin melongok rumah peraga cluster Aster dilanjutkan dengan berkelilingi mengitari kawasan. “Sebelum resmi meluncur, bahkan sudah ada 200-an orang yang menitipkan dana supaya mendapat plot harga perdana,” bebernya.
Untuk membantu meringankan beban konsumen, developer menawarkan cara bayar yang cukup beragam mulai dari supercash selama tujuh hari, tunai keras 75 hari, harga khusus KPR enam kali bayar down payment (DP) 10, 15 dan 20%. Kemudian cara bayar khusus dengan DP 10% dibayar 10 kali, DP 15% 12 kali dan DP 20% juga 12 kali.
Ada juga tunai bertahap DP 15% dibayar satu kali dengan tenor 24 kali dan 36 kali. Lalu tunai bertahap dengan DP 30% dibayar satu kali dengan tenor 48 kali. “Banyak pilihan cara bayar. Terserah konsumen pilih yang mana, tinggal disesuaikan kemampuan finansialnya,” tandasnya.
Sudah memenuhi kriteria rumah impian Anda? segala informasi mengenai Paramount Petals dapat diakses melalui akun Instagram @officialparamountpetals, Facebook Official Paramount Petals dan laman website www.paramountpetals.com.
