Banyak yang bertanya, bagaimana ciri hunian yang paling diminati saat ini? Jawabannya sederhana, ciri hunian yang tengah digandrungi adalah dekat simpul transportasi massal, akses mudah, dan tentunya harga terjangkau. Namun, apakah semua hunian saat ini masuk dalam kategori tersebut?

Potensi pasar dan karakteristik unik lokasi hunian, khususnya terkait antarmoda transportasi publik akan memudahkan masyarakat melakukan mobilitas, baik dengan kendaraan pribadi ataupun transportasi publik.

Ketika memilih sebuah hunian, alternatif jalur commuter lineMass Rapid Transit (MRT), Light Rapid Transit (LRT) dan Bus Rapid Transit (BRT) kini harus menjadi perhatian.

Sigit Irfansyah, Direktur Perencanaan dan Pengembangan, Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek, Kementerian Perhubungan RI mengatakan, Kementerian Perhubungan RI melalui Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) mendorong beberapa kawasan untuk segera melakukan penanganan terkait permasalahan lalu lintas dan kebutuhan serta fasilitas pendukung transportasi publik.

“Seperti contohnya di Jabodetabek, terkait transportasi telah dilakukan beberapa upaya yang mendorong percepatan pelayanan angkutan umum melalui Jabodetabek Airport Connection (JAC) dan Jakarta Railway Center (JRC), serta penanganan stasiun kereta dengan konsep integrasi,” ujarnya kepada media di Marketing Gallery, Prajawangsa City, Cijantung, Jakarta Timur, Selasa (27/2/2018)

Salah satu karakteristik dan ciri hunian yang saat ini tengah digandrungi adalah hunian berbasis Transit Oriented Development (TOD). Banyak pengembang melirik potensi hunian yang terintegrasi dengan transportasi publik.

“Akses jalan tol sudah tidak mampu menampung pengguna mobil, sehingga masyarakat harus berjam-jam di perjalanan,” ungkapnya.

Salah satu solusi yang bisa dilakukan pemerintah dan pengembang properti, adalah melakukan kolaborasi membangun kawasan yang dekat dan lengkap, termasuk transportasi publik. 

“Karena untuk membangun kawasan terintegrasi dan multiplier effect harus perhatikan transportasi publik. Kondisi ini akan memudahkan masyarakat atau penghuni kawasan tersebut dan meningkatkan perkembangan daerah tersebut, ujar Yoga AdiwinartoCountry Director Institute for Transportation & Development Policy (ITDP).

Dengan dibangunnya hunian yang memiliki kemudahan fasilitas transportasi umum, lanjut Yoga, maka harapan kedepan masyarakat bisa tinggal di kawasan yang strategis dan memiliki akses mudah ke jantung ibu Kota Jakarta. 

“Saat ini, masyarakat ketika merencanakan pembelian hunian akan mempertimbangkan akses transportasi yang tersedia di lokasi tersebut. Sebuah kawasan hunian dengan kemudahan akses transportasi yang baik akan sangat diminati. Tolok ukur masyarakat adalah pembangunan infrastruktur transportasi commuter lineMass Rapid Transit(MRT), Light Rapid Transit (LRT) dan Bus Rapid Transit (BRT),” papar Yoga.

synthesis  development

Budi Yanto LusliPresident Director Synthesis Development menyambut baik dorongan dari Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) terkait penyediaan transportasi pendukung di Jabodetabek

Synthesis Development menyadari saat ini diperlukan sinergitas semua kalangan, pemerintah, operator, lembaga profesional dan pengembang untuk memiliki pemahaman yang sama tentang sistem transportasi masa depan sebagai bagian dari solusi hunian, jelas Budi.

Saat ini masyarakat membutuhkan hunian yang tak sekadar memberikan akses transportasi nyaman ke pusat kota, tapi juga kawasan perkotaan dengan manajemen baik. Hal tersebut menjadi bekal penting untuk menciptakan solusi kawasan hunian. 

“Synthesis Development berharap, ke depannya dapat berkolaborasi bersama BPTJ dan PT Transportasi Jakarta untuk mengembangkan Prajawangsa City dengan pola tata ruang sebagai kawasan superblok yang accessible di Cijantung,” sambung Mandrowo Sapto, Managing Director Synthesis Development.