Botanical Park dikhususkan hanya untuk penghuni NavaPark yang juga memiliki akses pribadi melalui terowongan ke The Breeze dan Green Office Park. Proyek 10 hektar ini dibangun dengan nilai investasi Rp30 miliar.
Tidak perlu naik gunung atau ke pantai jika hendak berekreasi atau relaksasi melepas padatnya aktivitas. Dari rumah sendiri, Anda pun dapat menikmati pemandangan menakjubkan di tengah alam terbuka sebuah kota modern.
Gambaran ini akan segera berwujud nyata mulai kuartal I 2019 dalam kawasan Botanical Park seluas 10 hektar di jantung Central Bussines District (CBD) BSD City.
Baca Juga:
- Satu Lagi, Gedung Perkantoran di BSD City Rampung
- Astra Modern Land Pasarkan Cluster Terbaru Rp2,5 Miliar di Jakarta Timur
- Klaster Baru di BSD City, Rumah 2 Lantai Rp1,1 Miliar
Kolaborasi Hongkong Land dan Sinar Mas Land melalui proyeknya NavaPark seluas 68 hektar membangun sebuah konsep hidup baru, private Botanical Park di tengah kawasan mixed use development.
“Botanical Park akan menjadi iconic facilities untuk NavaPark dan akan menjadi fasilitas terbesar dan satu-satunya. Seluruh penghuni, baik apartemen maupun landed punya direct access ke Botanical Park,” ungkap Richard Oh, Project Director NavaPark usai ground breaking Botanical Park di kawasan NavaPark, BSD City, Minggu (29/4/2018).
Konsep Botanical Park mengambil inspirasi dari Bishan Park di Singapura yang dirancang oleh desainer yang sama, yaitu Ramboll Studio Dreseitle dari Jerman. Bedanya, Bishan Park untuk publik sementara Botanical Park hanya untuk penghuni NavaPark saja. Sehingga taman ini lebih premium dan dengan fasilitas yang lebih lengkap.
Botanical Park memiliki tiga konsep zona yang berbeda, yakni Wet Land yang akan menjadi zona kawasan habitat burung. Kemudian Meandering River, zona aktif bagi keluarga di segala usia, serta Serenity Lake, zona tenang dan rileks.
Dalam area Botanical Park juga akan ditanami lebih dari 1.500 pohon dari 100 spesies yang berbeda. Sehingga nantinya, zona Wet Land yang merupakan area pepohonan juga akan mengundang habitat burung untuk mendiami kawasan tersebut.
“Kami juga akan bangun viewing deck setinggi enam meter, sehingga keluarga dan anak-anak dapat menikmati view panorama serta burung-burung di keseluruhan taman dari ketinggian tersebut,” lanjut Richard.
Sedangkan beberapa fasilitas lain, seperti adventure park khusus bagi anak-anak berupa Spider Web, Adventure Sliding, Sand Playground, Camping Site untuk keluarga serta flying kite playground akan dihadirkan di Zona Meandering River. Dalam area ini, juga akan ada plaza dan amphitheatre untuk beragam aktivitas berkelompok, artificial hills dan outdoor fitness.
Adapun fasilitas lain, seperti danau buatan, area yoga hingga meditasi akan berada di zona Serenity Lake. “Dalam seluruh kawasan Botanical Park juga terdapat jogging dan cycling track sepanjang 2,5 km. Ada juga jungle walk dalam pepohonan hutan kota,” terangnya.
Sebuah fasilitas country club dengan luasan mencapai 2,5 hektar juga akan dibangun dalam area Botanical Park ini.
Menariknya lagi, dalam Botanical Park ini juga akan dibangun private cycling lane melalui sebuah tunnel yang terkoneksi langsung ke kawasan The Breeze dan Green Office Park. Sehingga penghuni NavaPark yang ingin menikmati beragam resto lifestyle dan retail, serta menuju kawasan perkantoran hijau, tidak perlu lagi repot membawa mobil keluar masuk kawasan.
Botanical Park dibangun dengan total investasi Rp30 miliar, sedangkan nilai tanah dalam area tersebut diperkirakan telah mencapai Rp1 triliun. Proyek tahap pertama diperkirakan akan selesai di kuartal pertama 2019 mendatang.
Setia Iskandar, Marketing Division Head NavaPark yakin dengan konsep hunian yang unik dan satu-satunya ini akan pula mendorong peningkatan value investasi properti dalam kawasan.
“Akses langsung private menuju area perkantoran CBD merupakan diferensiasi yang tidak dimiliki kawasan lain, sangat potensial untuk disewakan kepada ekspatriat maupun eksekutif di CBD,” katanya.
Dalam kawasan NavaPark telah dikembangkan 2 jenis properti hunian, yakni vertikal untuk apartemen marigold dan landed untuk 2 klaster berbeda. Masing-masing produk tersebut dipasarkan dengan harga berkisar mulai Rp1,5 – 3,9 miliar untuk apartemen dan Rp7 – 13 miliar untuk rumah tapak.
“Harga sudah naik sekitar 10 persen untuk kedua jenis produk tersebut. Tetapi sebenarnya, secara ekonomis tingal di sini lebih murah dari lainnya. Misalkan apartemen Rp3,9 miliar dengan direct access menuju Botanical Park yang nilai tanahnya sudah Rp1 triliun. Dengan harga apartemen tersebut, dibagi luasan 100 ribu m2, maka fasilitas yang dinikmati, nilai ekonomisnya hanya sekitar Rp390 ribu per meter persegi,” urai Setia.
Apartemen Marigold direncanakan terdiri dari 6 tower. Saat ini sedang dikembangkan tower ketiga The Prestige Marigold menyusul dua tower sebelumnya yang telah sold out. Sedangkan cluster residensial tapak Lakewood masuk tahap dua, menyusul Lakewood tahap 1 yang telah 84% sold, serta Lancewood yang telah terjual 97%.
“Untuk Marigold tower ke-3 sudah terjual 54 persen. Jadi bisa dibayangkan pada saat penyelesaian Botanical Park di kuartal I 2019 dengan kualitas paling atas, maka sudah pasti harganya akan naik lagi,” ungkap Setia.