Proyek gedung baru Sekretariat ASEAN dibangun di lahan seluas 11.369 meter persegi dengan dua menara. Gedung ini memiliki skybridge terpanjang dan mendapatkan penghargaan dari MURI.
Propertiterkini.com – Progres pembangunan Gedung Sekretariat Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) sudah mencapai 85%. Pemerintah menargetkan pembangunan gedung tersebut akan rampung pada Maret 2019.
Baca Juga: Samara Suites Terima Sertifikat Bangunan Hijau
Gedung baru Sekretariat ASEAN ini, sebut Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, nantinya akan memiliki Sertifikat Laik Fungsi (SLF).
“Gedung ini juga merupakan bangunan yang didesain ramah lingkungan dengan standar Sertifikat Green Building Tingkat Platinum dari Green Building Council Indonesia (GBCI),” kata Basuki di Jakarta, Senin, (7/01/2019).
Kementerian PUPR dalam hal ini memberikan bantuan teknis bagi Kementerian Luar Negeri dalam proses pembangunan Gedung Sekretariat ASEAN tersebut.
Lebih lanjut soal bangunan hijau, saat ini sudah ada 20 bangunan hijau GBCI yang ada di Indonesia. Dari ke-20 bangunan gedung yang tersertifikasi Green Building oleh GBCI terdiri dari tingkat Platinum sebanyak 3 bangunan, yakni Dusapun Gunung Putri, Gedung United Tractors HO, dan Gedung Kementerian PUPR. Sementara di tingkat Gold sebanyak 12 bangunan dan silver sebanyak 5 bangunan.
Baca Juga: Liburan Tiba, Yuk, Mari Menata Rumah Anda!
Gedung baru Sekretariat ASEAN yang berada di Jalan Trunojoyo No.1, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan mulai dibangun (groundbreaking) pada awal Januari 2018 lalu. Proyek perkantoran ini dibangun di atas lahan seluas 11.369 meter persegi dengan luas bangunan 49,993 meter persegi.
Gedung memiliki 2 tower dengan masing-masing setinggi 16 lantai. Gedung ini juga dilengkapi dengan 2 basement, dan 1 podium yang terdiri dari 5 lantai. Konstruksi yang digunakan juga telah mengakomodir bangunan tahan gempa.
Baca Juga: Jembatan Terpanjang Dunia Resmi Dibuka
Gedung baru sekretariat ASEAN ini juga dilengkapi dengan jembatan penghubung (skybridge) sepanjang 40,5 meter untuk menghubungkan kedua menara. Jembatan ini menjadi jembatan terpanjang di Indonesia untuk kategori jembatan gedung tanpa penyangga dan mendapatkan piagam penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).
Total anggaran pembangunan proyek Gedung Sekretariat ASEAN sebesar Rp448,77 miliar dengan menggunakan sumber dana APBN tahun anggaran 2017-2018.