PropertiTerkini.com, (GORONTALO) — Sejumlah infrastruktur di Provinsi Gorontalo terus bergerak menuju peningkatan guna mendukung kesejahteraan masyarakat.

Ketersediaan infrastruktur di daerah menjadi sarana dasar pelayanan kepada masyarakat dalam mendukung perwujudan yang layak, produktif, dan berkelanjutan.

Baca Juga: Target Penataan Kawasan Labuan Bajo Selesai November 2021

Inilah salah satunya yang dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di berbagai daerah, salah satunya di Gorontalo.

Menurut Basuki Hadimuljono, Menteri PUPR,  arah kebijakan pembangunan infrastruktur adalah untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional.

Apapun yang dilakukan tujuan utamanya adalah membuka lapangan pekerjaan untuk mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan.

Inilah arah yang juga  dilakukan di Gorontalo dengan terus meningkatkan infrastruktur yang belum ada maupun melengkapi yang sudah ada.

Untuk infrastruktur jalan, misalnya, Kementerian PUPR  melakukan peningkatan kualitas jalan nasional ruas Jalan Gorontalo-Taludaa yang kondisinya mengalami segresi atau keausan dan keretakan pada titik tertentu. Ruas Gorontalo-Taludaa memiliki panjang sekitar 75 km menjadi jalur vital lintas selatan penghubung Provinsi Gorontalo-Sumatera Utara.

Baca Juga: Sinar Mas Land Customer Care Hadirkan Layanan Sinar Mas Land Drive-Thru

Melalui pekerjaan preservasi jalan, diharapkan Ruas  Gorontalo-Taludaa akan menjadi jalur alternatif masyarakat Gorontalo menuju Kota Manado atau sebaliknya selain ruas Gorontalo-Atinggola yang merupakan Lintas Jalur Utara. Kemudahan akses dapat mempermudah aktivitas masyarakat dan memperlancar distribusi logistik antar wilayah, sehingga juga berdampak positif pada peningkatan perekonomian serta pengembangan potensi-potensi daerah yang dilalui seperti sektor pariwisata.

Guna mendukung penanganan banjir akibat luapan Sungai Bolango, Kementerian PUPR melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi II, Ditjen Sumber Daya Air (SDA) tengah menyelesaikan pekerjaan pengendalian banjir Sungai Bolango sepanjang 5.447 meter (Bolango kanan) dan 310 meter (Bolango kiri).

Kegiatan yang dilaksanakan berupa pengerukan penampang sungai, pelebaran alur sungai, pekerjaan parapet (dinding sungai), pembangunan site pile serta jalan inspeksi.

Proyek pengendalian banjir ini dilaksanakan sejak 2017-2021 dengan nilai pekerjaan sebesar Rp166,1 miliar.

Baca Juga: Akhir 2021, Metland Operasikan Hotel Bintang Empat Dekat Bandara Kertajati

Progres konstruksi saat ini sudah mencapai 99 persen dengan menyisakan pekerjaan penataan kawasan sempadan sungai untuk dijadikan ruang terbuka hijau (RTH).

Masalah ketersediaan hunian yang layak bagi masyarakat Gorontalo juga tidak luput dari perhatian.

Direktorat Jenderal Perumahan telah merampungkan pembangunan rumah susun (rusun) Buliide di Kota Gorontalo yang khusus diperuntukkan bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).

Bangunan rusun terdiri dari 1 tower setinggi 4 lantai dengan jumlah hunian 90 unit tipe 24. Hunian vertikal ini juga dilengkapi 2 dapur umum, pompa air, water tank, CCTV di setiap lantai, dan peralatan pemadam api.

Rusun Buliide mulai dihuni sejak 2018 guna memberikan tempat tinggal yang layak bagi masyarakat mengingat semakin terbatasnya lahan yang ada untuk perumahan.

Baca Juga: Garap Proyek Apartemen 45 Antasari, INPP Pastikan Tower I Segera Dibangun

Rusun ini dibangun atas kerja sama antara Kementerian PUPR bersama pemerintah Kota Gorontalo dengan nilai pembangunan sekitar Rp26,5 miliar.