PropertiTerkini.com, (KUPANG) — Habitat for Humanity Indonesia mulai mewujudkan pembangunan hunian layak bagi penyintas bencana siklon seroja yang terjadi di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT), beberapa waktu lalu. Acara peletakan batu pertama (groundbreaking) dalam kegiatan bertajuk “NTT adalah Kita” digelar di Kelurahan Naibonat, Kecamatan Kupang Timur, NTT, Selasa (14/9/2021).

Susanto Samsudin, Direktur Nasional Habitat for Humanity Indonesia menyampaikan, rumah merupakan kebutuhan dasar yang harus segera dimiliki, apalagi pascabencana, karena digunakan sebagai tempat berlindung dan memulihkan kondisi, terlebih di masa pandemi.

Baca Juga: Gelar Konser Amal “NTT adalah Kita”, Habitat Indonesia Siap Wujudkan Hunian Layak Bagi Masyarakat NTT

“Kita pasti merasakan apa yang mereka rasakan. Sebuah dampak positif bisa terjadi bagi keluarga-keluarga penyintas bencana di NTT jika kita semua bersama-sama mengambil bagian. Didorong oleh semangat persatuan sebagai satu bangsa dan saudara di Indonesia, Habitat Indonesia mengajak lebih banyak orang agar dapat berperan membantu mereka,” ujar Susanto saat seremoni gorudbreaking tersebut.

Lebih lanjut menurutnya, pemulihan pasca bencana membutuhkan waktu yang panjang dan butuh dukungan dari semua pihak. Oleh karenanya, Habitat for Humanity Indonesia ingin membantu keluarga-keluarga di NTT pulih lebih cepat dari bencana dengan membangun hunian layak.

Adapun kegiatan tersebut juga berkolaborasi dengan Yayasan Wahana Visi Indonesia, para mitra donatur, Pemkab Kabupaten Kupang, serta masyarakat luas.

“Habitat Indonesia akan memulai pembangunan rumah layak bagi keluarga-keluarga yang terdampak. Setidaknya direncanakan dalam satu tahun ke depan akan dilakukan pembangunan 97 rumah dan merenovasi 20 rumah di Naibonat, Oesao, dan Takari, di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur,” terang Susanto.

Baca Juga: Sharp Indonesia Dianugerahi Top CSR of The Year 2021

Angelina Theodora, Direktur Nasional & CEO Wahana Visi Indonesia, dalam kesempatan lain juga mengungkapkan, proyek pembangunan 100 rumah ini merupakan kemitraan Habitat for Humanity Indonesia dan Wahana Visi Indonesia untuk memberikan respon sesuai dengan kebutuhan masyarakat pascabencana.

“Kegiatan peletakan batu pertama hari ini secara simbolis memulai kegiatan pembangunan rumah yang merupakan gambaran positif dari sebuah komitmen dan kerja sama yang baik antara berbagai pemangku kepentingan di Kabupaten Kupang,” katanya.

Dia berharap, rumah hunian yang aman dan nyaman akan berdampak positif untuk pemulihan keadaan keluarga di Kelurahan Naibonat, Kecamatan Kupang Timur, dan mendukung pemulihan anak-anak pascabencana untuk dapat hidup utuh sepenuhnya,” tambah Angelina.

Baca Juga: Pemda Diminta Fokus Program Perumahan di Kawasan Kumuh

Kolaborasi yang dilakukan oleh Habitat for Humanity Indonesia dan Wahana Visi Indonesia disambut baik oleh Korinus Masneno, Bupati Kabupaten Kupang. Dalam kata sambutannya, dia menjelaskan, Badai Siklon Tropis Seroja telah menghilangkan rumah masyarakat di beberapa wilayah, seperti di Kelurahan Naibonat, Oesao dan Takari.

“Atas nama pemerintah daerah, saya bersyukur atas kasih Tuhan lewat kedua lembaga tersebut dengan kesiapannya membangun rumah layak huni serta merenovasi rumah yang dianggap tidak layak,” kata Bupati.

Sampai saat ini masih ada kebutuhan dana bagi pembangunan yang sedang berjalan, segenap masyarakat diajak untuk melihat bagaimana rasa kesatuan sebagai bangsa dapat mendorong perubahan-perubahan besar, terutama proses pemulihan yang lebih cepat bagi mereka yang terdampak bencana di NTT.

Baca Juga: 1000 Rumah Untuk Korban Bencana Siap Dibangun di NTT

Sebagai informasi, hunian yang dibangun Habitat Indonesia tersebut akan mengaplikasikan hunian tahan badai atau disebut “rumah ramah badai”. Kabupaten Kupang merupakan salah satu lokasi dari beberapa lokasi lain di NTT yang juga menjadi target pembangunan rumah oleh Habitat. Lokasi lainnya adalah di Kabupaten Lembata.