Potensi pasar properti di Kota Malang kini bergeser ke Malang Timur. Setidaknya ada 3 infrastruktur besar ada di sana. Ini belum termasuk fasilitas pemerintah dan fasilitas umum lainnya. Tidak heran, harga properti Malang naik berkali lipat.

Propertiterkini.com – Malang Raya punya potensi yang teramat besar bagi properti. Sebagai kota wisata, Malang juga merupakan kota pendidikan dengan jumlah mahasiswa baru mencapai 40-50 ribu per tahun.

Tidak hanya itu, pembangunan Jalan Tol Pandaan-Malang menghubungkan Surabaya dan Malang Raya yang ditargetkan rampung akhir tahun ini pun ikut mendorong properti di kota apel tersebut.

Baca Juga: Ciputra Bangun Resort Pertama di Kota Malang

Belum lagi pembenahan infrastruktur dalam kota, seperti bandara, jalan layang dan pelebaran jalan. Bahkan direncanakan akan ada jalan tol yang menghubungkan langsung antara Kota Malang, Kabupaten Malang dan Kota Batu.

“Kota Malang dan Surabaya persis seperti Jakarta dan Bandung. Bisa dilihat, saat Bandung terkoneksi langsung dengan Jakarta, properti di sana langsung meledak. Sehingga ini juga akan terjadi di Malang,” ujar Yance Onggo, Associate Director PT Ciputra Residence ketika dihubungi beberapa waktu lalu.

Kemiripan lain, sambung Yance, adalah sama-sama kota wisata dan kota pendidikan, serta udaranya juga sama sejuk.

“Keuntungnya kalau di Malang juga ada hasil bumi sehingga perdagangan dan industrial juga cukup baik,” tambah Yance.

Hal inilah yang menjadi alasan utama Ciputra Group menggarap pasar properti di kota terbesar kedua di Jawa Timur tersebut. Ciputra melalui PT Ciputra Residence masuk Malang sejak 2015 lalu menggarap proyek seluas 100 hektar di Malang Timur, Kota Malang.

“Saat itu kami melihat belum banyak pengembang nasional masuk ke sana. Padahal, Malang adalah kota terbesar kedua dan terdekat dari Surabaya. Kami meyakini bahwa Malang bukan hanya menjadi destinasi pendidikan, wisata atau perdagangan. Malang juga akan menjadi destinasi properti,” kata Yance.

Proyek bernama CitraGarden City Malang tersebut berada persis di Jalan Mayjen Sungkono yang juga menjadi salah satu titik tertinggi di Kota Malang.

“CitraGraden City Malang punya double view, yakni perkotaan dan pegunungan, sehingga kami kembangkan dengan konsep Urban Resort dan menjadi yang pertama di Kota Malang,” lanjut Yance.

Potensi Malang Timur

Hampir serupa dengan kota-kota besar lainnya, pengembangan kawasan pemukiman di Kota Malang juga bergeser ke pinggir. Untuk Malang Utara dan Barat, persisnya di Kabupaten Malang sudah terlihat mulai padat dengan banyaknya pemukiman baru. Meski masih banyak lahan potensial yang bisa digarap, namun semakin jauh jaraknya ke Kota Malang.

Sementara dalam Kota Malang sendiri, sebenarnya cukup potensial adalah di Malang Timur. Bahkan di wilayah ini, sedang dan akan ada pembangunan 3 infrastruktur besar, yakni akses in and out Tol Pandaan-Malang, pembangunan jalan layang dan pelebaran Jalan Mayjen Sungkono.

Baca Juga: Potensi Menjanjikan, Mughnii Land Segera Garap Villa di Malang

Selain itu, ada terminal pusat angkutan darat, GOR Ken Arok, RSUD dan pusat administrasi pelayanan publik juga ada di Malang Timur.

Potensi inilah yang kemudian semakin meningkatkan value kawasan CitraGarden City di Malang Timur.

Hingga saat ini Ciputra Residence sudah berhasil memasarkan dan membangun 3 klaster hunian di CitraGarden City Malang dengan jumlah lebih dari 500 unit.

Harga Properti Malang Naik 63 Persen

Adapun pengembangan dibagi dalam dua tahap. Tahap satu sudah dikembangkan seluas 20 hektar dari 50 hektar pada tahap awal tersebut.

“Saat ini kami sedang progress mengembangkan 30 hektar sisanya. Salah satunya hunian klaster The Valley, termasuk EcoClub yang di dalamnya ada fasilitas olahraga indoor, outdoor, kolam renang dan hutan kotanya. Kami bangun di lahan sekitar 1,5 hektar,” jelas Yance.

Ke depannya, lanjut Yance, akan juga dibangun kawasan komersial sebagai bagian dari Town Center. Dalamnya ada komersial area, plaza, hotel, restoran dan lainnya.

Harga Properti Malang Naik 63 Persen

CitraGarden City Malang hadir di Kota Malang sebagai sebuah kawasan hunian yang berkualitas dengan ragam keunggulannya. Pengembang membidik kalangan menengah atas, sebab hunian yang dipasarkan berkisar di atas Rp500 jutaan hingga lebih dari Rp2 miliar. Sementara untuk Ruko Maisonette Boulevard mulai dijual perdana dengan harga di atas Rp2 miliar.

“Ceruk pasar kami yang paling tebal saat ini adalah yang berkisar di atas Rp500 juta tapi di bawah Rp1 miliar. Atau mereka yang punya penghasilan sekitar Rp15-30 juta per bulan. Sebab mereka ini bisa mencicil dengan besaran sekitar Rp5-10 juta per bulan,” kata Yance.

Meski hanya menyasar kalangan menengah atas, namun terbukti CitraGarden City Malang tetap menjadi bidikan konsumen, lantaran prospek dan potensi yang sangat menjanjikan. Hingga saat ini, penjualan sudah lebih dari 90 persen dengan porsi end user sebanyak 60 persen dan sisanya adalah investor.

Baca Juga: Membaca Peluang Properti di Surabaya

“Pembeli terbanyak kami dari Malang Raya dan Surabaya, masing-masing 45 persen. Sisanya dari berbagai kota lainnya, bahkan ada juga dari Papua,” kata Yance.

Yance memastikan bahwa dengan potensi yang ada di Malang Timur saat ini, akan terus mendongkrak harga hunian tersebut.

“Saat ini pasar paling tebal adalah Rp500 jutaan hingga di bahwa Rp1 miliar. Tetapi tentu tidak akan bertahan terus. Pasti akan terus naik dengan melihat potensi yang berkembang saat ini,” jelas Yance.

Sebagai gambarannya, saat Ciputra mulai memasarkan unit di CitraGarden City Malang pada 2015 lalu, harga tanah saat itu sekitar Rp2,77 juta meter persegi. Tahun 2018 ini sudah berada di kisaran Rp4,5 juta per meter persegi.

“Nanti Cluster The Valley yang rencananya mulai kami pasarkan September ini, harganya sudah sebesar Rp4,5 juta meter persegi. Jadi ada kenaikan 63 persen,” pungkas Yance.

Cluster The Valley yang segera dipasarkan terdiri dari 160 unit yang dibagi dalam tiga tipe, yakni 26/72, 33/72 dan 43/84. Adapun harga ditawarkan berkisar di atas Rp500-an juta.