Berbagai ornament dan kekhasan Subang telah menghiasi Hotel Betha Subang yang berdiri sejak 2014. Inilah yang membuat sejumlah tamu bahkan ‘tak mau pulang’ hingga 4 tahun tinggal di sini.

PropertiTerkini.com – Kabupaten Subang, Jawa Barat punya potensi besar terhadap pengembang industri properti, termasuk penginapan. Selain memiliki beberapa lokasi wisata yang cukup terkenal, Subang yang adalah kota nanas juga berpotensi lantaran Industri yang tumbuh pesat. Beberapa kawasan industri besar telah ada di kabupaten tersebut.

Baca Juga: PRIME PLAZA HOTEL PURWAKARTA: Resort di Tengah ‘Belantara’ Industri

Dari segi infrastruktur dan aksesibilitas juga sudah terbuka melalui Jalan Tol Jakarta-Cikampek yang kemudian berlanjut dengan Tol Cikopo–Palimanan (Cipali). Kabupaten berpenduduk sekitar 1,5 juta jiwa ini juga dilewati jalur utama pada wilayah utaranya dan dimanfaatkan juga sebagai jalur alternatif untuk ke Bandung, Cirebon atau Tasikmalaya.

Menurut catatan Wikipedia, lintas Subang-Bandung melalui Kalijati semakin diminati para pengemudi karena jalannya yang sudah mulus serta bebas hambatan, apalagi setelah dibukanya gerbang tol keluar di daerah Sadang.

“Subang terus berkembang dan punya potensi besar. Industri dari Karawang sudah mulai pindah ke sini. Daya tariknya karena adanya Pelabuhan Patimban yang juga didukung tol lingkar dari Cipali naik ke Sumedang yang sedang dibangun,” ujar Wahyu Aji Priyambodo, Manager Hotel Betha Subang, beberapa waktu lalu.

Tidak hanya itu, Subang yang disebut kini menjadi titik transit, baik ke Bandung maupun ke Jakarta juga bakal menangkap potensi besar dengan beroperasinya Bandara Kertajati di Majalengka. Dari Subang ke bandara tersebut hanya menghabiskan waktu sekitar 45 menit saja.

Keberadaan infrastruktur tersebut bahkan sudah dirasakan nyata oleh pengelola hotel. Sejak 2018, okupansi hotel terus meningkat, terutama di akhir pekan. “Setelah Tol Cipali dibuka, okupansi kami terus meningkat,” katanya.

Aji optimis, pada tahun ini, Hotel Betha Subang akan mampu meraih tingkat hunian yang berkisar 60-70 persen. Hal ini didasari pencapaian tahun sebelumnya yang menyentuh 67-68 persen.

Baca Juga: Properti Purwakarta dan Subang: Melesat Lantaran Industri (Data dan Fakta)

“Kalau bisa mencapai 70 persen berarti dalam satu bulan ada 1.200 home night. Kalau kita melihat hanya Kota Subang memang sedikit tidak masuk akal. Tetapi kami sudah bisa melihat pencapaian tahun kemarin,” kata Aji.

Bahkan, beberapa hotel baru akan dibangun di Subang untuk menambah 4 hotel yang sudah beroperasi saat ini. Termasuk salah satu hotel dengan brand internasional yang siap menggarap potensi Subang.

Nuansa Lokal

Wahyu Aji Priyambodo
Wahyu Aji Priyambodo./ Foto: Padre – PropertiTerkini.com

Hotel Betha Subang adalah hotel bintang 3 yang berada di Jalan A. Yani No 28-32 Subang. Lokasi strategis yang juga berdekatan dengan Masjid Agung Subang, Alun Alun Subang dan Yogya Grand Subang.

Hotel dengan konsep desain minimalis ini sudah beroperasi sejak 10 Mei 2014. Perpaduan warna yang soft semakin membuat betah untuk lebih lama menikmati suasana santai dan rileks di hotel ini. Sisi interior, nuansa hotel sangat kental akan unsur budaya lokal yang dipadukan dengan unsur modern nan elegan. Ini terlihat mulai ornamen-ornamen yang ada di lobby hotel hingga ke unit kamar. Seperti restoran yang dinamakan Sisingaan – kesenian khas Subang – hingga batik khas Subang yang sudah terpampang di setiap kamar.

Baca Juga: Pelabuhan Patimban Topang Berkembangnya Segitiga Emas Pantura

Hotel Betha merangkum 57 kamar yang terdiri dari empat kelas, yakni Superior, Deluxe, Executive, dan Suite. Rate harga penginapan berkisar mulai Rp600.000 per malam untuk kelas Superior hingga Suite Rp1,3 jutaan per malam. “Kalau Suite memang lebih diminati tamu keluarga karena bisa dihuni sampai 4 orang,” terang Aji.

Tren okupansi di Hotel Betha Subang akan meningkat sejak Senin sampai Sabtu. Ini karena rata-rata tamu adalah dari governance dan corporate. Bahkan cukup diminati, terutama tamu asal Korea untuk long stay yang rata-rata berkisar 1 bulan bahkan ada yang sampai 4 tahun.

“Hampir semua yang long stay memang dari industri. Harganya hampir sama per hari cuma diikat dengan kontrak dan diberikan benefit lain, seperti free laundry atau free makan,” terang Aji.

Potensi dari penyewaan ruangan atau MICE (meeting, incentives, convention, exhibition) di Subang juga cukup tinggi. Bahkan pengelola Hotel Betha berencana akan menambah fasilitas meeting room. Sementara yang ada saat ini satu meeting room dengan kapasitas 60 orang.

Harga sewa berkisar Rp1,5 juta sekali sewa atau sekitar 4 jam (tanpa makan). Sedangkan jika menggunakan paket yang sudah ada, seperti Half Day Meeting Package, dikenakan tarif sebesar Rp150.000/person/day.

Baca Juga: Matahari Land: Menyambut Sunrise Property Bandung

“Untuk paket ini, meeting room sudah free, tetapi minimal 25 orang. Paket ini sudah include dengan internet nirkabel, flip chart, LCD, dan screen, termasuk makan dan minum,” kata Aji.

Fasilitas lainnya berupa spa room dan Restoran Sisingaan, juga sudah ada di Hotel Betha Subang.