Di Hyatt Regency Bali, Anda tak lagi menemukan plastik, terutama di Departemen Rooms dan F&B. Cangkir kopi dan tutupnya terbuat dari pati tanaman jagung. Di kamar mandi, setiap perlengkapan terbungkus dalam kemasan kertas. Benar-benar tren baru di hotel ini.

PropertiTerkini.com – Hyatt Regency Bali, sebelumnya Bali Hyatt adalah salah satu pioneer jaringan hotel mewah internasional yang sudah beroperasi selama 45 tahun di Bali.

Baca Juga: Bali Hyatt: Renovasi 5 Tahun, Ganti Nama dan Hadirkan Citra Baru

Pasca melakukan renovasi besar selama 5 tahun dan mulai beroperasi kembali pada akhir 2018 lalu, hotel ini tetap menampilkan ciri arsitektur khas dengan estetika klasik mutakhir Pulau Dewata dalam balutan desain dan fasilitas yang kontemporer.

Hotel ini ingin mempertahankan pesona peradaban kuno Bali bagi orang-orang masa kini. Idenya sederhana. Pihak Hyatt Regency Bali ingin mengingatkan para tamu tentang suasana Bali pada dekade 70-an dan 80-an yang asri, tenteram, serta apik. Dan bagian penting dalam inisiatif tersebut ialah menjaga hotel selokal dan sehijau mungkin.

Beberapa barang ramah lingkungan Hyatt Regency Bali
Beberapa barang ramah lingkungan yang dipakai di hotel./ dok. Hyatt

Dalam beberapa tahun terakhir, Bali telah berhadapan dengan isu polusi, ada banyak tumpukan limbah dan sampah plastik yang terbuang di pantai-pantai yang tersebar di seluruh pulau. Sejak awal, Director of Food and Beverage, Stijn van Leeuwen; Executive Chef, Nadine Waechter Moreno; Purchasing Manager, Ida Bagus Wirawan; serta General Manager, Zulki Othman; bertekad untuk mengurangi penggunaan produk plastik.

“Kami ingin menjadi bagian dari solusi dan tidak memperparah polusi (plastik-red). Kami berniat untuk menjaga pulau indah ini agar bebas dari plastik,” lanjut Wirawan, Purchasing Manager.

Baca Juga: Resort Terbaik Dunia, Salah Satunya di Bali

Mengurangi penggunaan plastik menjadi upaya bersama dari seluruh departemen hotel. Misalnya, departemen Rooms dan F&B akan mengganti barang-barang plastik dengan material alternatif, seperti memakai botol dari kaca ketimbang plastik, atau sedotan kertas ketimbang sedotan plastik. Sikat gigi, pengaduk, dan tusuk sate dari bambu terbukti menjadi bahan alternatif yang baik untuk material plastik.

Omang Omang Restaurant di Hyatt Regency Bali
Omang Omang Restaurant di Hyatt Regency Bali./ dok. Hyatt

Ingin membungkus makanan? Tim Hyatt Regency Bali akan mengemasnya dengan kotak daur ulang yang terbuat dari bagasse (bubur kertas dari batang tanaman tebu) dengan alat makan dari bambu yang ditempatkan di dalam kantong kertas yang bagus.

Cangkir kopi dan tutupnya terbuat dari pati tanaman jagung. Di kamar mandi, setiap perlengkapan terbungkus dalam kemasan kertas, dan bahan-bahan cair untuk mandi ditempatkan di dalam botol-botol yang dapat dipompa ketimbang kemasan plastik sekali pakai.

Baca Juga: Hotel Terbaik Dunia Ada di Sumba, Orang Jadi Tahu, Sumba Beda dengan Sumbawa

Barang-barang gratis dari tim sales bahkan terdiri atas peralatan dari bambu dan bisa digunakan kembali, dikemas dengan kain batik daur ulang serta tas belanja dari kain daur ulang. Hal-hal ini mendapat apresiasi dan pujian dari klien.

bali hyatt
Piza “burrata” terbuat dari keju lokal./ dok. Hyatt Bali

Demi menjaga hotel sebagai properti yang ramah lingkungan, tim manajemen hotel juga berkomitmen untuk memakai bahan-bahan yang dihasilkan di wilayah setempat.

Penggunaan bahan-bahan lokal tak hanya menjamin kesegaran produk, namun juga berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi di komunitas setempat dan mengurangi jejak karbon yang dihasilkan hotel.

Baca Juga: Novus Jiva Villa Resort, Landmark Anyer yang Segera Dibuka

“Saat ini, hampir 70% produk makanan di hotel, termasuk kopi, keju, cokelat, madu, dan sayur-sayuran, berasal dari sumber-sumber lokal. Ikan kami bahkan ditangkap oleh nelayan di dekat hotel, dapat dijangkau hanya dengan berjalan kaki selama lima menit dari pantai kami,” kata Wirawan, Purchasing Manager dikutip dalam keterangannya.