Jalan Lintas Utara Flores semakin mempermudah akses dan mempercepat pengiriman logistik termasuk BBM. Kendaraan ke Labuan Bajo tidak perlu lagi memutar ke Ruteng.

PropertiTerkini.comLabuan Bajo di Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) kian santer dikenal sebagai kawasan wisata yang patut dikunjungi. Selain keindahan alam terutama pantai, daerah ini juga dikenal lantaran keberadaan spesies biawak besar, Komodo.

Baca Juga: Jalan Tol Cisumdawu Rampung 2020, Semakin Mudah Ke Bandara Kertajati

Sayangnya, beberapa akses infrastruktur jalan masih menjadi penghambat wisatawan menikmati pesona Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Labuan Bajo tersebut.

Untuk mendukung ini, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Bina Marga akan membangun Jalan Lingkar Utara Flores dari Labuan Bajo-Kedindi sepanjang 141,29 kilometer.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan pembangunan jalan merupakan salah satu prioritas pembangunan nasional untuk membangun Indonesia dari pinggiran.

“Tujuannya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan pemerataan hasil-hasil pembangunan,” kata Menteri Basuki seperti dikutip dari laman pu.go.id.

Baca Juga: Targetkan 20 Juta Wisman, Kementerian PUPR Bangun Infrastruktur Labuan Bajo

Kepala Balai Jalan Nasional (BPJN) X NTT Kupang, Muktar Napitupulu mengatakan, pembangunan Jalan Lintas Utara Flores tersebut akan menjadi jalur logistik. Jalan tersebut akan menghubungkan sentra produksi pertanian di Kawasan Pertanian Terang seluas sekitar 2.000 hektar dengan Pelabuhan Bari yang akan dibangun sebagai pelabuhan niaga menggantikan Pelabuhan Labuan Bajo.

Ditambahkan Muktar, jalan ini juga akan menjadi jalur alternatif untuk memperlancar pengiriman logistik dan bahan bakar minyak (BBM) dari wilayah Kedindi yang terdapat Depo Pertamina di Kecamatan Reo, wilayah di pantai utara Kabupaten Manggarai ke Labuan Bajo.

“Pengiriman BBM seperti solar, bensin, minyak tanah, termasuk avtur akan menjadi cepat karena kendaraan tidak perlu memutar lagi ke Ruteng baru melanjutkan perjalanan ke Labuan Bajo. Pengiriman BBM juga sempat terhambat beberapa waktu lalu, karena Jalan Labuan Bajo-Malwatar menuju Ruteng mengalami longsor,” ujar Muktar.

Baca Juga: Kemenpar Gelar Uji Trail Paket Wisata Budaya di Timor Tengah Selatan

Ia menambahkan, dengan dibangunnya Jalan Lintas Utara tersebut juga akan membantu akses dari Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Gas (PLTMG), Mobile Power Plant (MPP) Flores (Labuan Bajo) milik PT PLN yang berkapasitas 20 MW di Dusun Rangko, Desa Tanjung Boleng, Kecamatan Boleng, menuju Labuan Bajo.

Muktar menyatakan, Kementerian PUPR melalui BPJN X NTT telah memulai pembangunan Jalan Lintas Utara Flores Labuan Bajo-Kedindi sejak tahun 2015 dengan total anggaran yang sudah dikeluarkan sebesar Rp201 miliar. Saat ini progresnya dari total panjang 141,29 kilometer sudah tembus sepanjang 60 kilometer dengan kondisi jalan yang sudah teraspal sepanjang 18 kilometer.

Jalan Lintas Utara Flores akan Dukung Pariwisata Labuan Bajo
Jalan Lintas Utara Flores./ dok. Kementerian PUPR

“Untuk target keseluruhan rampung dengan kondisi teraspal yakni pada tahun 2023. Namun untuk mendukung pembangunan Pelabuhan Bari kita fokuskan untuk penyelesaian pengaspalan hingga ke Bari pada tahun 2021,” ujar Muktar.

Baca Juga: Wisata ke Luar Angkasa Diizinkan, Ongkosnya Fantastis!

Pembangunan Jalan Lintas Utara Flores terbagi atas empat segmen jalan, yakni Labuan Bajo-Boleng (28,18 km), Boleng-Terang (32,15 km), Terang-Pelabuhan Bari (20,55 km), dan Pelabuhan Bari-Kendidi (60,4 km).

Muktar menyebutkan, berdasarkan rencana kerja 2019-2023, masih dibutuhkan sekitar Rp525 miliar untuk pembangunan jalan, termasuk untuk Penanganan Pasca Bencana Longsoran Ruas Labuan Bajo – Malwatar, Preservasi Jalan Labuan Bajo – Malwatar, Pembangunan Jalan Shortcut Bandara Komodo (0,25 km).

Baca Juga: 5 Destinasi Wisata Halal Prioritas Indonesia 2019

Ditjen Bina Marga juga ditugaskan untuk melebarkan Jalan Soekarno Hatta di pusat kota Labuan Bajo dilengkapi dengan jalur pejalan kali (pedestrian walk) yang nyaman, serta meningkatkan kualitas jalan dari Labuan Bajo ke Wae Cicu yang akan menjadi pusat pelayanan akomodasi wisata premium di Labuan Bajo.