Ada satu orang atau perusahaan menguasai 200, 300, atau 600 ribu hektar lahan di Indonesia. Namun Jokowi bantah berikan lahan ratusan ribu hektar ke perusahaan besar.

Propertiterkini.com – Harus diakui bahwa memang ada banyak lahan di tanah air dalam jumlah luas yang dikuasai oleh segelintir orang atau perusahaan. Bahkan ada satu perusahaan atau seorang konglomerat yang kuasai lahan 200 ribu hektar, 300 ribu hektar hingga 600 ribu hektar.

Baca Juga:

Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun mengakui adanya penguasaan lahan dalam jumlah besar. Bahkan seorang saja bisa miliki lahan hingga ratusan ribu hektar.

“Ketimpangan dalam hal penguasaan lahan di Indonesia memang tidak dapat dimungkiri. Ada satu orang atau perusahaan menguasai 200, 300, atau 600 ribu hektar. Ya, ada,” kata Jokowi dalam akun Fecbook miliknya.

Sebelumnya, dalam sambutan pembukaan Musyawarah Nasional (Munas) VI Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII) Tahun 2018, di Grand Ballroom Hotel JS Luwansa, Jakarta, Jumat (20/7/2018), dengan tegas Presiden Jokowi bantah berikan lahan ratusan ribu hektar ke perusahaan besar.

“Akan tetapi, seperti saya sampaikan pada Pembukaan Munas Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia di Jakarta, kemarin, yang memberi konsesi atau izin penguasaan lahan besar itu bukanlah saya,” kata Jokowi.

Denga begitu, artinya bahwa lahan-lahan tersebut sudah dikuasai para konglomerat sejak lama atau sebelum Jokowi menjabat sebagai Presiden.

“Hingga saat ini, tidak ada satu jengkal tanah pun yang saya berikan kepada perusahaan-perusahaan besar!,” tegas Jokowi.

Sebaliknya, lanjut Presiden, selama 3,5 tahun ini, akses terhadap pemanfaatan lahan justru lebih banyak diberikan kepada masyarakat dan para petani lokal yang dapat mengelolanya secara produktif.

“Melalui program Perhutanan Sosial yang kini masih terus dijalankan, pemerintah memberikan akses kepada pengelolaan sumber daya hutan bagi masyarakat untuk mengurangi potensi konflik dan ketimpangan lahan,” kata Jokowi.