Rata-rata jumlah penumpang MRT Jakarta mencapai 78.000 orang per hari. Proyek pada Fase I telah melibatkan sebanyak 253 ribu pekerja.

PropertiTerkini.com – Moda Raya Terpadu atau MRT Jakarta mulai beroperasi secara komersial pada 1 April 2019 lalu. Sejak itu, jumlah penumpang yang menggunakan jasa transportasi massal rel itu terus meningkat. Bahkan dalam sehari, jumlah penumpang MRT Jakarta berkisar antara 62.000 hingga 93.000 orang.

Baca Juga: Tahun Depan, Banyak yang Beralih ke Transportasi Massal Kereta

“Rata-rata penumpang harian MRT Jakarta mencapai 78.000 selama 2-10 April 2019 lalu,” ujar William Sabandar, Direktur Utama PT MRT Jakarta, sebagaimana dipublikasikan dalam laman jakartamrt.co.id, beberapa waktu lalu.

Adapun selama April 2019, MRT Jakarta masih memberlakukan tarif separuh harga atau diskon 50 persen. Tarif penuh baru akan dikenakan kepada setiap penumpang, mulai 1 Mei 2019.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah bersepakat dengan DPRD DKI Jakarta dalam menentukan tarif MRT Jakarta. Besarannya adalah Rp14.000 dari Lebak Bulus – Bundaran HI.

Baca Juga: Disetujui Anies, Berikut Daftar Tarif MRT Jakarta

“Mulai 1 Mei kita akan mulai dengan tarif penuh. Tantangan kita adalah bagaiman memberikan layanan terbaik sebagaimana standar pelayanan sebagai operator kelas internasional,” lanjut William.

MRT Jakarta merupakan proyek dengan perencanaan yang cukup lama, bahkan sejak masa Orde Baru di tahun 1980-an. Proyek ini baru benar-benar terlihat wujudnya di masa kepemimpinan Joko Widodo (Jokowi) dan Basuki Tjahaja Purnama sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta.

Proses pengerjaan MRT Jakarta Fase I sepanjang 15,7 kilometer ini setidaknya telah melibatkan 253 ribu pekerja. Fase ini terdiri dari 13 stasiun berikut 1 Depo. Adapun dari ke-13 stasiun itu, tujuh stasiun layang dan enam stasiun bawah tanah.

Pembangunan jalur MRT Jakarta Fase I menjadi awal sejarah pengembangan jaringan terpadu dari sistem MRT yang merupakan bagian dari sistem transportasi massal DKI Jakarta pada masa yang akan datang.

Baca Juga: Pertama di Indonesia, Kereta LRT Jabodebek Dioperasikan Tanpa Masinis

Pengembangan selanjutnya meneruskan jalur Sudirman menuju Ancol (disebut jalur Utara-Selatan) serta pengembangan jalur Timur-Barat. Groundbreaking Fase II ini pun telah diresmikan oleh Presiden Jokowi bersamaan dengan pengoperasian Fase I, pada Minggu (24/3/2019) lalu.

“Tadi juga sudah saya perintahkan kepada pak Gubernur untuk memulai rute Timur-Barat (East-West), juga dimulai tahun ini,” tegas Jokowi, saat peresmian Fase I.