Selain ditopang infrastruktur jalan dan transportasi yang memadai, koridor Daan Mogot yang menghubungkan Jakarta bagian barat dan Tangerang, juga merupakan kawasan industri dan pergudangan. Potensi ini juga menjadi poin penting bagi beberapa pengembang membangun proyeknya di sini.
Wilayah Jakarta Barat, khususnya di koridor Daan Mogot mulai dari Grogol, Jakarta Barat, hingga Kota Tangerang, Banten, semakin ramai dengan pengembangan berbagai proyek properti baru. Maraknya pembangunan di jalur penghubung antara Jakarta dan Banten ini tentu menandakan bahwa properti masih akan terus menggeliat, meski progress pembangunan beberapa proyek dikabarkan sedikit tersendat.
Baca Juga:
- Cari Hunian di Barat Jakarta? Berikut Pilihannya
- BARAT JAKARTA: Primadona yang Masih Agresif
- Strategi Pengembang Menggaet Pasar di Koridor Daan Mogot
Lepas dari itu, Koridor Daan Mogot merupakan salah satu jalur tersibuk di Ibukota yang sudah terkoneksi dengan berbagai akses transportasi dan infrastruktur lainnya. Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta W1 menjadi salah satu akses utama menuju kawasan ini, yang terkoneksi langsung dengan Jalan Tol Prof Sedyatmo menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Kemudian, akses tol tersebut juga menghubungkan wilayah Jakarta pusat melalui Jalan Tol S Parman atau ke selatan dan timur Jakarta melalui Tol Pondok Pinang – TMII. Dan jika menuju wilayah serpong dan sekitarnya, bisa menggunakan akses Jalan Tol Jakarta – Serpong atau Tol Jakarta – Tangerang.
Tidak hanya jalan tol, moda transportasi umum lainnya juga cukup lancar melintasi koridor tersebut. Antaralain TransJakarta, termasuk commuter line dari Jakarta menuju Tangerang yang menjadi moda transportasi massal warga sekitar.
Kawasan Daan Mogot juga lebih dekat ke Bandara Internasional Soekarno Hatta. Daan Mogot juga cukup dekat serta mudah menuju ke berbagai pusat bisnis dan perkantoran di Jakarta, maupun di sekitar Serpong dan Tangerang. Area ini juga merupakan kawasan industri, pergudangan dengan banyak perusahaan baru yang beroperasi.
Potensi inilah yang kemudian dimanfaatkan oleh sejumlah pengembang untuk membangun proyek properti di sepanjang koridor tersebut. Namun karena terbatasnya lahan dalam beberapa tahun terakhir ini, pengembang mengarahkan proyeknya ke bangunan vertikal.
Beberapa proyek apartemen yang ada dan tengah dikembangkan di sepanjang wilayah tersebut, seperti Padina SOHO & Residence, Terrace Mansion-Poin8, Green Park View, Sky Terrace, 19 Avenue, dan Daan Mogot City. Sedangkan beberapa kawasan perumahan sejatinya sudah lebih dahulu ada di koridor tersebut, seperti Daan Mogot Baru, Casa Jardin, Daan Mogot Arcadia dan CitraGarden City. Bahkan beberapa kawasan perumahan, seperti di Daan Mogot Baru dan CitraGarden City juga beralih ke proyek highrise prestisius.
Harga Naik
Ilustrasi – Terminal 3 di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng./ foto: google
Harga unit apartemen di koridor ini pun rata-rata sudah naik cukup tajam. Pada 2016 lalu, masih banyak dijumpai apartemen dengan harga mulai Rp300 jutaan, kini sudah meningkat hingga Rp430 juta lebih, bahkan di atas Rp500-an juta untuk tipe terkecil.
PT Patra Bangun Properti (PBP), anak usaha PT Patra Dinamika pada tahun 2016 lalu sudah menggarap proyek SOHO (small office home office) pertama di koridor Daan Mogot. Proyek Padina SOHO & Residence berada di lokasi yang sangat berkembang, tepatnya di perbatasan antara Tangerang-Jakarta, tepatnya di Jalan Raya Daan Mogot KM 19.6.
Proyek di lahan seluas 4.181 meter persegi ini terdiri dari 2 menara ini terintegrasi antara hunian dan SOHO. Adapun unit apartemen sudah di atas Rp450 jutaan, sementara SOHO dipasarkan mulai Rp1,3 miliar. Padahal pada 2016 lalu masih dipasarkan di kisaran Rp 380 juta.
“Wilayah barat Jakarta termasuk di koridor Daan Mogot ini semakin berkembang dengan adanya pembangunan Jalan JORR 2. Nilai kawasan ini pun semakin meningkat dengan adanya kereta listrik menuju Bandara Soetta,” kata Zulfiansyah Yusuf, GM Marketing Padina SOHO and Residence, belum lama ini.
Sementara Apartment Green Parkview yang dibangun oleh PT Inten Cipta Sejati, anak usaha Cempaka Group sudah mulai dikembangkan sejak 2008 lalu. Pada tahap pertama dibangun Tower Edelweis setinggi 12 lantai sebanyak 720 unit dengan harga saat itu mulai Rp89 jutaan yang kemudian naik menjadi Rp120 juta. Tower Edelweis kini telah dihuni dengan tingkat okupansi rata-rata 85%-90% dan dengan nilai sewa per bulan mulai Rp3-Rp9 juta.
Tidak jauh dari Green Parkview, ada Daan Mogot City, proyek superblok yang dikembangkan oleh perusahaan pengembang asal Tiongkok, China Construction Communication Group (CCCG). Bahkan di pertengahan April ini, pengembang meluncurkan kembali tower keempat dari tujuh tower dan komersial pada tahap pertama. Tower keempat, Blue Jay ini bahkan sudah dibangun bersamaan dengan 3 tower lainnya hingga mencapai lantai 8-10.
“Beberapa proyek di sekitar sini, dalam radius 5 km sedang mengalami kesulitan finansial sehingga mangkrak. Ini juga menjadi peluang bagi kami untuk terus memasarkan produk kami,” ujar Billy Tanutama, General Manager Marketing & Sales Daan Mogot City.
Penjualan seluruh unit pada tahap pertama, yakni di Tower Canary, Dove dan Albatross, selama 15 bulan sejak diluncurkan pada 2016 lalu, sudah lebih dari 1.000 unit. Adapun proyek ini dibangun dengan total area mencapai 26 hektar, dengan investasi sekitar Rp10 triliun. Untuk tahap pertama dialokasikan lahan 4 hektar untuk pembangunan 7 tower apartemen premium dan area lifestyle mall seluas 40.000 sqm.
Adapun Tower Blue Jay adalah apartemen semi furnish yang saat ini dipasarkan dengan harga sekitar Rp18,9 juta per meter persegi atau sekitar Rp550 juta untuk tipe studio. “Sudah naik sekitar 23% dari harga perdana 2016 lalu yang kami jual saat itu sekitar Rp15 juta per meter persegi,” ungkap Billy.
Beberapa faktor membuat Billy semakin yakin akan suksesnya proyek superblok Daan Mogot City tersebut. Selain berada persis di pinggir koridor Jalan Daan Mogot yang dilintasi Transjakarta, proyek ini juga hanya berjarak sekitar 3,5 km menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan hanya 5 menit menuju akses jalan tol.
Bahkan ke depannya, pengembang juga berencana membangun sendiri stasiun commuter line yang berada persis di belakang poyek Daan Mogot City tersebut.