Rumah teknologi Risha ternyata ampuh menahan guncangan gempa 7 Skala Richter di Lombok. Bahkan rumah susun setinggi 4 lantai yang dekat pusat gempa pun masih kokoh berdiri. Demikian halnya rumah milik keluarga juara dunia lari 100 meter, Lalu Muhammad Zohri.

Propertiterkini.com – Guncangan gempa bumi sekuat 7 Skala Richter yang melanda Lombok, Nusa Tenggara Barat pada Minggu (5/8/2018) telah meluluhlantakan banyak bangunan gedung dan rumah.

Baca Juga: Struktur Apartemen Ini Gunakan Teknologi Sensor VWSG, Apa Kelebihannya?

Namun demikian, dua unit rumah, yakni Balai Dusun Akar-Akar Utara dan Sekolah Adat Bayan, Desa Karang Bajo di Lombok Utara, yang dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) ternyata masih kokoh berdiri.

Tidak hanya itu, bahkan Rumah Susun Kayangan setinggi 4 lantai di Lombok Timur pun tidak mengalami kerusakan. Padahal, rusun yang dibangun Kementerian PUPR melalui kontraktor PT Brantas Abipraya ini berada dekat dengan pusat gempa.

Ketiga rumah tersebut adalah rumah contoh yang dibangun dengan menggunakan teknologi Risha atau Rumah Instan Sederhana Sehat. Rumah teknologi Risha dikembangkan oleh Balitbang Kementerian PUPR yang sudah banyak diaplikasikan oleh pengembang perumahan di berbagai daerah. Risha juga sudah diaplikasikan pada saat rekonstruksi rumah-rumah yang hancur pasca bencana seperti di Provinsi Aceh, Sumatera Utara dan Yogyakarta.

Baca Juga: Instruksi Presiden Dilaksanakan, 355 Rumah Khusus Dibangun di Papua Barat

Rumah teknologi Risha menggunakan sistem modular sehingga mudah dipasang dan lebih cepat penyelesaiannya dibandingkan konstruksi rumah konvensional.

Dikutip dari laman pu.go.id, rumah teknologi Risha juga dapat memangkas biaya yang besar sehingga rumah tersebut menjadi lebih terjangkau. Selain itu, rumah Risha juga mudah dipindahkan karena knock down, tahan gempa dan dapat dimodifikasi menjadi bangunan kantor, puskesmas, rumah sakit, sekolah, dan lainnya.

Rumah teknologi Risha dapat mereduksi kesalahan berulang dalam membangun rumah, khususnya kesalahan sistem sambungan penulangan kolom, balok, sloof dan yang lainnya. Dengan teknologi Risha, panel yang digunakan sudah terstandarisasi serta sistem sambungan yang dapat dikendalikan dan dicek pada saat pelaksanaan maupun sesudahnya.

Rekonstruksi di Lombok

Balai Dusun Akar-Akar Utara, adalah salah satu rumah teknologi Risha di Lombok./ dok. Kementerian PUPR

Pesca gemba yang melanda Lombok, teknologi Risha ini disebut potensial untuk digunakan dalam rekonstruksi rumah yang mengalami kerusakan di sana.

Contoh rumah di Lombok yang berdiri kokoh tersebut menunjukan keandalan rumah teknologi Risha sehingga diminati pelaku industri konstruksi. Kecepatan dalam tahap pemulihan dan rekonstruksi menjadi faktor yang menentukan.

Baca Juga: Nelayan di Lombok Timur Terima Bantuan Rumah Khusus Nelayan

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan rehabilitasi dan rekonstruksi rumah yang mengalami kerusakan akibat gempa bumi di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat akan dilakukan dengan sistem swakelola dengan konstruksi tahan gempa. Rehab rekon rumah yang rusak akan dilakukan setelah masa tanggap darurat selesai.

“Masyarakat tidak hanya menonton, namun akan dilibatkan dalam proses rekonstruksi rumahnya. Tim Kementerian PUPR akan melakukan pendampingan teknisnya,” ujar Basuki di Jakarta, seperti dipublikasikan Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR.

Rumah Zohri 95%

Rekonstruksi rumah keluarga juara dunia lari 100 meter pada Kejuaraan Dunia Atletik U-20 Lalu Muhammad Zohri yang berada di Kecamatan Pemenang, Lombok Utara terus dilanjutkan oleh Kementerian PUPR melalui Direktorat Rumah Khusus Ditjen Penyediaan Perumahan bersama TNI. Saat ini progresnya mencapai 95%.

Baca Juga: Perintah Jokowi ke Menteri PUPR: Renovasi Rumah Zohri!

Rumah tersebut dilaporkan tidak mengalami kerusakan meskipun rumah tetangga disekitar mengalami kerusakan bahkan sebagian lainnya runtuh. Kecamatan Pemenang menjadi salah satu area yang mengalami kerusakan parah akibat gempa bumi 7 Skala Richter hari Minggu lalu.

Konsep renovasi rumah adalah mengikuti rumah awal orang tua Zohri yakni pondasi batu kali menerus dengan sloof untuk konstruksi tahan gempa dan konstruksi kayu kelas I finishing plitur kalimantan.

Lantai homogenus dan plafond triplek setebal 6 mm dengan genteng Pejaten. Rumah juga dilengkapi tanki septik biofilter.