Belakangan ini, kawasan Cikarang paling diminati pencari properti. Selain sebagai kawasan industri terbesar, area ini pun memiliki potensi besar dari sejumlah infrastruktur yang tegah dibangun saat ini.

Propertiterkini.com – Daerah penyangga ibu kota Jakarta, kini menjadi pilihan yang paling logis bagi para pencari rumah untuk menemukan hunian idaman mereka. Harga rumah yang lebih terjangkau menjadi pertimbangan utama, meski lebih jauh dari pusat Kota Jakarta.

Beberapa daerah penyangga Jakarta, seperti Bogor, Tangerang, hingga timur Jakarta, khususnya wilayah Bekasi adalah area favorit kaum urban.

Baca Juga: Untungnya Investasi Properti di Cikarang

Terutama nama terakhir, belakangan ini justru lebih memuncak dalam pencarian melalui portal properti Lamudi.

Data Lemudi mencatat, rata-rata orang yang berniat membeli rumah di Bekasi mencapai 20.740 orang per bulannya. Bahkan Bekasi juga menjadi kota ketiga terbanyak yang diincar pencari rumah sepanjang tahun 2017 lalu.

Lantas area mana sajakah di Bekasi yang paling banyak dicari pencari rumah?

Masih menurut data Lamudi, area yang saat ini paling banyak dicari di wilayah Bekasi adalah di daerah Cikarang dengan rata-rata setiap bulannya ada sekitar 1.312 orang.

Di peringkat dua ada area Medan Satria dengan rata-rata setiap bulannya ada sekitar 1.091 orang melirik area ini.

Kemudian di posisi ketiga ada Bintara dengan rata-rata sebanyak 807 orang setiap bulannya, yang berniat membeli rumah di daerah tersebut.

Mart Polman, Managing Director Lamudi Indonesia mengatakan, saat ini Cikarang paling diminati dan menjadi kawasan yang populer bagi pencari properti, baik bagi para investor properti atau pun end user.

Baca Juga: Kata Mereka Soal Potensi Pasar Properti di Tangerang

Salah satu alasannya karena saat ini terdapat sekitar 4.000 pabrik yang beroperasi di Cikarang. Para pekerjanya pun tidak hanya dari Indonesia saja, namun banyak juga pekerja asing, seperti dari Jepang, Cina, Korea dan Taiwan.

“Selama ini Cikarang dikenal sebagai kawasan industri terbesar se Asia Tenggara. Di sana terdapat ratusan ribu karyawan lokal ataupun asing yang membutuhkan tempat tinggal,” kata Mart.

Tidak hanya itu, banyaknya sarana infrastruktur yang saat ini dibangun di Cikarang disinyalir menjadi salah satu faktor yang mendorong legit nya pasar properti di sana. Sehingga saat ini, Cikarang paling diminati bagi pencari properti.

Lihat saja seperti pembangunan jalur kereta api cepat Jakarta-Bekasi-Cikarang-Bandung, Jalan Tol Layang Jakarta –Cikampek II (Elevated) hingga pembangunan Light Rail Transit (LRT).

Potensi Investasi Apartemen Menjanjikan

Menariknya lagi, karena potensinya yang sangat menjanjikan, banyak developer tidak hanya membangun perumahan di Cikarang. Bahkan saat ini, banyak dari mereka juga yang membangun hunian vertikal.

Beberapa yang agresif terlihat saat ini, seperti Lippo Group yang terus membangun superblok Meikarta, kemudian Pollux Properti dengan Chadstone. Ada pula The Oasis dan masih banyak lainnya.

Tidak hanya hunian yang terdapat dalam kawasan apartemen tersebut. Ragam fasilitas juga menjadi tawaran menarik dari pengembang apartemen tersebut.

Mart mengatakan, saat ini investor telah jenuh investasi apartemen di Jakarta, karena kenaikan yield nya tidak terlalu menjanjikan, rata-rata diantara 5 hingga 7 persen per tahun.

Baca Juga: Laris, Penjualan SOHO di Cikarang

“Di Cikarang itu untuk serviced apartemen atau apartemen sewa rate-nya bisa USD2.500 sampai USD3.000 per tahun. Jadi market rentalnya memang jelas,” tegasnya.

Menurut dia, tingginya demand dan kuatnya pasar apartemen sewa di Cikarang disebabkan oleh keberadaan para ekspatriat yang bekerja di perusahaan di Cikarang. Mulai dari level engineering hingga manager.

Mart menjelaskan, sebelumnya sebagian besar para ekspatriat di Cikarang tinggal di rumah tapak yang tidak sesuai dengan standar, dan ketika ada penawaran apartemen yang sesuai dengan yang diinginkan mereka langsung memborongnya.

“Para ekspatriat di sana, tentunya tidak ingin mencari rumah di Jakarta, mereka ingin mencari tempat tinggal yang dekat dengan kantor mereka. Apalagi pekerja asing itu sangat menjunjung tinggi kualitas, jadinya ketika ada apartemen yang sesuai dengan apa yang mereka inginkan mereka langsung memborongnya,” tegas Mart.