Metropolitan Land akan mengembangkan proyek township Metland Kertajati seluas lebih dari 200 hektar yang menempel dengan Bandara Internasional Kertajati. Tahap awal akan dibangun hotel bintang empat.

PropertiTerkini.com – Hunian terintegrasi nampaknya menjadi jualan terbaik pengembang properti saat ini dan di masa mendatang. Terintegrasi, entah dengan fasilitas penunjang, fasilitas umum dan terutama adalah dengan sarana infrastruktur.

Baca Juga: Datang Naik Commuter Line, Menhub Resmikan Stasiun Metland Telaga Murni

Pengembang properti nasional, PT Metropolitan Land Tbk (Metland) pun kembali membidik besarnya potensi tersebut. Kali ini, Metland akan bergeser ke Majalengka, Jawa Barat, persisnya di Kertajati yang berdekatan dengan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) tersebut.

Sebelum ini, pengembang bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi baru saja meresmikan Stasiun Metland Telaga Murni yang juga dalam kawasan hunian terintegrasi transportasi massal commuter line, yakni Metland Cibitung di Cibitung, Bekasi.

Adapun Metland Kertajati adalah sebuah proyek skala kota atau township development seluas 200-an hektar yang akan diresmikan pembangunannya dalam waktu dekat ini.

“Nanti 28 Agustus kita mulai tiang pancang untuk hotel di Kertajati,” ujar Thomas Johannes Angfendy, Direktur Utama Metropolitan Land menjawab media usai peresmian Stasiun Metland Telaga Murni di Cibitung, Bekasi, beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Jika Kawasan Industri Bekapur Terintegrasi, Apa yang Akan Terjadi?

Pembangunan hotel merupakan tahap awal dari pengembangan township tersebut. Nantinya akan dibangun hotel bintang empat yang akan dikelola oleh brand Horison. Hotel dengan investasi sekitar Rp100-an miliar tersebut akan merangkum 420 kamar.

Selain hotel, dalam kawasan Metland Kertajati juga akan dibangun hunian yang lengkap dengan fasilitas ritel dan komersialnya, temasuk pusat belanja. Bahkan direncanakan juga akan dibangun fasilitas berupa asrama haji.

Lokasi proyek yang menempel dengan Bandara Kertajati tentu menjadi pasar utama bagi pengembang, baik untuk calon penumpang maupun staf dan crew penerbangan di bandara tersebut.

Baca Juga: Jalan Tol Cisumdawu Rampung 2020, Semakin Mudah Ke Bandara Kertajati

Untuk diketahui, hasil evaluasi load factor (LF) atau keterisian penumpang Bandara Internasional Kertajati sejak 30 Juni sampai 25 Juli 2019 menunjukan 86.166 penumpang terlayani oleh empat maskapai yakni Garuda Indonesia, Citilink, LionAir dan Air Asia.

“Dalam catatan kami sejak penataan rute yang dilakukan di dua bandara ini, ada sekitar 86.166 penumpang yang melakukan pendaratan dan penerbangan. Kalau dihitung harian penumpang Bandara Kertajati antara 3.000 sampai 4.000 penumpang,” kata Direktur PT Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Muhamad Singgih, dalam keterangan yang dipublikasikan Selasa 30/7/2019).

Baca Juga: BEKASI-PURWAKARTA: Menuju Megapolitan 2045

Perkiraan peningkatan jumlah penumpang akan terus berlanjut, apalagi kelak dengan beroperasinya Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) sepanjang 61 kilometer pada akhir 2020 mendatang.