MRT Jakarta segera beroperasi komersial pada Maret 2019 mendatang, untuk ini, MRT Jakarta Akan Dikawal TNI. Sementara pengerjaan fase kedua pun segera dimulai.

Propertiterkini.com – PT MRT Jakarta dan Komando Daerah Militer Jaya/Jayakarta telah menyepakati kerjasama pengamanan MRT. Nota Kesepahaman telah ditekan kedua pihak terkait Perbantuan Pengamanan Objek Tertentu MRT Jakarta.

Baca Juga: Meluncur Maret 2019, Tarif MRT Lebih Murah dari Ojek Online

Penandatanganan dilakukan langsung oleh Direktur Utama PT MRT Jakarta, William Sabandar, dan Panglima Komando Militer Jaya/Jayakarta, Mayjen TNI Joni Supriyanto, pada Selasa (22/1/2019).

Nota Kesepahaman ini melingkupi tiga hal, yaitu pertama, bantuan pengamanan objek tertentu MRT Jakarta yang meliputi Area Depo Lebak Bulus, Gardu Listrik (Receiving Sub-station) Taman Sambas Blok M, area transisi jalur layang ke jalur bawah tanah, 13 stasiun MRT Fase 1, Suar Penyejuk (cooling tower), dan Suar Ventilasi (ventilation tower). Kedua, pengembangan sumber daya manusia. Ketiga, menyusun skema kerja sama yang akan dilaksanakan.

Nota Kesepahaman yang berkaitan dengan MRT dan fasilitasnya yang dikawal TNI ini berlaku selama lima tahun ke depan. Kesepakatan ini juga termasuk pengembangan sumber daya dalam bentuk pelatihan bela negara kepada pihak yang ikut dalam pembangunan MRT. Bantuan pengamanan ini akan berlaku selama pengembangan MRT Jakarta di fase-fase berikutnya.

Baca Juga: Sebelum Melintas, MRT Jakarta Kenalkan Aplikasi MRT-J

“MRT Jakarta adalah yang pertama di Indonesia. Ada beberapa objek vital strategis yang perlu pengamanan khusus, terutama saat beroperasi Maret 2019 nanti,” ujar William, dikutip dari keterangan tertulis yang dipublikasikan humas MRT Jakarta, Selasa (22/1/2019).

“Dalam waktu dekat juga akan dimulai pembangunan MRT fase 2 sehingga kami mohon dukungan dari Kodam Jaya/Jayakarta,” lanjut William.

Sementara Joni Supriyanto menyatakan kesiapan TNI dalam mengamankan objek vital tersebut. “Kodam Jaya/Jayakarta siap mengawal lanjutnya pembangunan terutama dalam membantu pemerintah provinsi meningkatkan penggunaan angkutan massal,” ungkap dia.

Baca Juga: Tahun Depan, Banyak yang Beralih ke Transportasi Massal Kereta

Menyambut target operasi komersial MRT pada Maret 2019 mendatang, pembangunan telah mencapai 98,10 persen dengan kesiapan operasi, termasuk kesiapan institusi dan sumber daya manusia, telah mencapai 86,35 persen. Saat ini hingga 26 Februari mendatang, PT MRT Jakarta masih melakukan integration and commissioning testing dan parallel trial run guna memastikan seluruh sistem perkeretaapian siap beroperasi dengan baik.