Nota kesepahaman antara MRT Jakarta dan ITDP tersebut telah menyepakati lima ruang lingkup kerjasama yang akan berlaku selama dua tahun ke depan.

PropertiTerkini.comPT MRT Jakarta dan Institute for Transportation & Development Policy (ITDP) Indonesia menandatangani Nota Kesepahaman terkait “Studi Integrasi Antarmoda Serta Optimalisasi Konektivitas Pejalan Kaki dan Sepeda di Sepanjang Koridor MRT Jakarta”.

Baca Juga: Perbedaan TOD dan TAD: TOD Harus Penuhi 8 Prinsip

Penandatanganan dilakukan langsung oleh Direktur Utama PT MRT Jakarta, William Sabandar, dan South-East Asia Director ITDP, Yoga Adiwinarto di Kantor Pusat PT MRT Jakarta, Gedung Wisma Nusantara Jalan MH Thamrin 59, Jakarta Pusat, Kamis (11/7/2019).

Adapun lima ruang lingkup kesepahaman tersebut, yakni:

Pertama, strategi integrasi tanpa hambatan dengan moda lain yang bersinggungan dengan MRT Jakarta; Kedua, peningkatan aksesibilitas dan konektivitas pejalan kaki dan pesepeda di sekitar koridor MRT Jakarta.

Baca Juga: Zaman Now, Tinggal di TOD

Ketiga adalah strategi penyediaan koneksi first-mile dan last mile dengan berbasis micromobility; keempat, strategi pembatasan parkir kendaraan pribadi di kawasan transit oriented development; dan kelima, peningkatan konektivitas antarmoda, pejalan kaki, serta pengguna sepeda di proyek MRT Jakarta fase 2.

“Penandatanganan ini adalah sebuah awal dari proses yang ingin kita lakukan dengan fokus kepada pejalan kaki dan pengguna sepeda,” ujar William dalam keterangan tertulisnya.

Untuk melakukan hal ini, lanjutnya, maka sebuah tim bersama akan dibentuk guna mengupayakan dan melibatkan stakeholder lebih luas lagi pada tiga tingkatan.

Baca Juga: MRT Jakarta Bangun TOD di Lahan Perumda Pasar Jaya

Pertama, kata dia, masyarakat dalam bentuk sosialisasi dan kampanye untuk menggalang akses tingkat komunitas dalam membuka ruang untuk masyarakat bisa nyaman menggunakan jalan di sekitar stasiun.

Kedua, William melanjutkan, tingkat kelembagaan yaitu PT MRT Jakarta dan Yayasan ITDP Indonesia, misalnya perancangan peningkatan desain signage atau petunjuk arah menuju stasiun MRTJ untuk memfasilitasi akses pejalan kaki dan pesepeda. Dan ketiga, pada level pemerintah seperti pembangunan infrastruktur trotoar.

“Semoga kawasan berorientasi transit ini menjadi lebih ramah, nyaman, aman, dan juga kembali menjadi milik masyarakat yang beraktivitas di kawasan tersebut,” katanya.

Baca Juga: Jokowi Bilang Prabowo Belum Pernah Naik MRT, Prabowo: Kita Bangga Punya MRT

Sementara menurut Yoga Adiwinarto, MRT sebagai moda baru di Jakarta telah menjadi simbol untuk wajah baru Jakarta dalam bertransportasi.

“Olehkarenanya, konektivitas pejalan kaki, pesepeda, dan juga integrasi dengan angkutan umum lain menjadi sebuah keharusan dalam membentuk pola perjalanan warga,” ungkap Yoga.

Dengan adanya kerja sama antara ITDP Indonesia dan PT MRT Jakarta ini, harap Yoga, kualitas akses dan integrasi yang lebih prima dapat terwujud dengan cepat di Jakarta.

Baca Juga: Sepeda Bambu Haur, Hadirkan Kesan Antik, Ramah dan Modern

Adapun kesepakatan antara MRT Jakarta dan ITDP melalui nota kesepahaman tersebut akan berlaku selama dua tahun ke depan.