Ada enam paket kontrak MRT Jakarta Fase 2, diantaranya untuk pekerjaan Gardu Listrik di Monas, untuk area Bundaran HI-Monas, Harmoni-Mangga Besar, Glodok-Kota, juga pekerjaan sistem perkeretaapian dan rel; serta untuk pekerjaan kereta.

PropertiTerkini.comPT MRT Jakarta melakukan Penandatanganan Pakta Integritas Pelaksanaan Pengadaan Proyek Fase 2 MRT Jakarta Koridor Bundaran HI-Kota. Penandatanganan dilakukan oleh Direksi PT MRT Jakarta dan jajaran ketua panitia pengadaan paket kontrak proyek MRT Jakarta Fase 2, koridor Bundaran HI-Kota pada Rabu (19/62019).

Baca Juga: MRT Jakarta Bangun TOD di Lahan Perumda Pasar Jaya

Acara tersebut juga disaksikan oleh Direktur Penelitian dan Pengembangan Bidang Pencegahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI, Wawan Wardiana, dan perwakilan dari Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LPKP) RI, Ikak Gayu Patriastomo, serta sejumlah pejabat negara tingkat provinsi dan pusat.

“Fase 1 sudah selesai dan sudah melakukan operasi komersialnya dengan tingkat penggunaan mencapai 80 ribu orang penumpang per hari,” ujar Direktur Utama PT MRT Jakarta, William Sabandar, seperti dikutip dalam laman resmi MRT Jakarta.

Selanjutnya, William menargetkan penumpang harian akan mencapai 100 ribu orang per hari pada akhir tahun.

Baca Juga: Core Cipete di Titik Nol Stasiun MRT Cipete, Mulai Rp1 Miliar

“Kami juga sangat memperhatikan good corporate governance sebagai resep penting bila ingin kualitas proyek yang baik, memenuhi standar keselamatan, dan keamanan, baik dari sisi konstruksi, operasi, maupun bisnis agar MRT Jakarta bisa memberikan pelayanan terbaik,” ungkapnya.

Bila itu terjadi, lanjut William, akan menjadi pemicu perubahan di Jakarta dan Indonesia.

“Kami mohon dukungan dari segala pihak tidak hanya sejak masa pengadaan namun juga sampai saat implementasinya sehingga sesuai dengan governance yang dipersyaratkan,” tegasnya.

Baca Juga: Wajah Baru Poins Square: Terhubung Skybridge ke Stasiun MRT

Dalam pengerjaan MRT Jakarta Fase 2, akan ada enam paket kontrak yang akan dilakukan. Terdiri dari CP200 untuk pekerjaan Gardu Listrik (Recipient Sub-Station) di Monas; CP201 untuk area Bundaran HI-Monas; CP202 untuk Harmoni-Mangga Besar; CP203 untuk Glodok-Kota, CP205 untuk pekerjaan sistem perkeretaapian (railway systems) dan rel (track works); dan CP206 untuk pekerjaan kereta (rolling stock).

“Diharapkan seluruh pekerjaan pembangunan selesai pada 2024,” ungkap William.

Tepat Waktu

Tingginya antusias pengguna MRT Jakarta tidak lepas dari kenyamanan dan kecepatan serta ketepatan waktu dari Moda Raya Terpadu tersebut. Ini sejalan dengan analisis terhadap realisasi perjalanan kereta selama periode 1-26 Mei 2019 lalu.

Pencapaian ketepatan waktu kereta MRT Jakarta nyaris sempurna, yakni rata-rata di atas 99,9 persen. Adapun ketepatan waktu tersebut terdiri dari tiga aspek, yaitu ketepatan waktu tempuh perjalanan yang mencapai 99,95 persen; ketepatan waktu kedatangan antar stasiun mencapai 99,92 persen; dan ketepatan waktu berhenti di setiap stasiun mencapai 99,93 persen.

Baca Juga: Dekat Stasiun MRT, Synthesis Homes Dijual Mulai Rp900 Juta

Hasil tersebut diperoleh dari analisis pola operasi hari kerja (weekdays) dan pola operasi akhir pekan (weekend). Pola operasi weekdays dimulai pada pukul 05.00 pagi hingga 24.00 WIB setiap

Senin hingga Jumat dengan selang waktu keberangkatan antar rangkaian-kereta pada waktu sibuk setiap lima menit dan 10 menit di luar waktu sibuk dengan operasional 14 rangkaian kereta (285 perjalanan per hari).

Baca Juga: Tahun Depan, Banyak yang Beralih ke Transportasi Massal Kereta

Sedangkan pola operasional akhir pekan menggunakan tujuh rangkaian kereta dengan selang waktu keberangkatan setiap 10 menit (219 perjalanan per hari) mulai pukul 05.00 hingga 24.00 WIB.