Pasar perbatasan Entikong yang dibangun di PLBN Entikong terdiri dari pasar tradisional seluas 2.729 m2 dan toserba seluas 3.786 meter persegi. Pasar tradisional ini memiliki kios sebanyak 52 unit, lapak 48 unit dan pusat makanan. Sementara total luas seluruh kawasan mencapai 37.068 meter persegi.

Propertiterkini.com – Pembangunan wilayah terluar Indonesia atau yang berada di pinggiran menjadi perhatian utama Pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Salah satunya di sekitar Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat.

Baca Juga: Empat Tahun Memimpin, Berikut Prestasi Jokowi di Bidang Infrastruktur

Pembangunan PLBN Entikong tahap I telah diselesaikan Ditjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Hal ini sesuai dengan perintah Presiden Jokowi untuk membangun Indonesia dari pinggiran dan menjadikan pos lintas batas sebagai beranda depan Indonesia yang membanggakan sebagai sebuah bangsa besar.

Sejak diresmikan Presiden Jokowi pada Desember 2016 lalu, PLBN Entikong telah menjadi ikon dan pusat pertumbuhan ekonomi baru di wilayah perbatasan tersebut.

Bahkan Upacara Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia ke-73, Jumat (17/8/2018) lalu juga diselenggarakan untuk pertama kalinya di PLBN tersebut.

Baca Juga: Variety Indonesia Ramaikan HUT RI di IZZARA Apartment

Tidak hanya PLBN, pembangunan kawasan Entikong juga dilanjutkan dengan pengembangan zona pendukungnya. Dimana saat ini tengah diselesaikan pekerjaan Pengembangan Zona Sub Inti dan Pendukung PLBN Entikong.

Menurut publikasi dari Kementerian PUPR, progress Pengembangan Zona Sub Inti dan Pendukung PLBN Entikong tersebut sudah mencapai 57,04% dan ditargetkan selesai pada Oktober 2019.

Adapun total anggaran untuk pembangunan PLBN Entikong tahap II sebesar Rp421 miliar yang dikerjakan oleh kontraktor PT Adhi Karya – Hutama Karya (KSO).

Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong

Untuk pertama kalinya diselenggarakan Upacara Bendera dalam rangka HUT RI ke-73, di PLBN Entikong, Kalimantan Barat, Jumat (17/8/2018). Di lokasi ini juga sedang dirampungkannya pembangunan pasar perbatasan Entikong./ dok. Kementerian PUPR.

Kawasan yang dikembangkan tersebut seluas 37.068 meter persegi meliputi zona sub inti, yakni gedung karantina kesehatan dan kantor, mess pegawai, masjid, car wash, mobile x-ray.

Sementara untuk zona pendukung meliputi pasar tradisional, Wisma Indonesia, convenience store (toserba), food court, parkir kendaraan, dan Plaza Entikong (Ruang Terbuka Hijau).

Baca Juga: Pembangunan Properti Mewah Menggila, Lahan Hijau Serpong Kritis

Untuk pembangunan pasar perbatasan Entikong didesain dengan mengakomodir kearifan budaya lokal dilengkapi landsekap. Pasar perbatasan Entikong yang dibangun di PLBN Entikong terdiri dari pasar tradisional seluas 2.729 m2 dan toserba seluas 3.786 meter persegi.

Pasar tradisional ini memiliki kios sebanyak 52 unit, lapak 48 unit dan pusat makanan. Sementara untuk toserba akan diisi oleh 30 unit kios, 5 unit toko, lengkap dengan fasilitas ATM dan pusat makanan.

Pelebaran Jalan

Perbaikan Akses Menuju PLBN Entikong

Untuk meningkatkan konektivitas jalan akses PLBN Entikong, saat ini Kementerian PUPR juga tengah menyelesaikan pelebaran dan perbaikan jalan sepanjang 42 km dari Batas Serawak-Entikong-Balai Karangan-Kembayan. Pelebaran jalan dilakukan dari 6 meter menjadi 7,5 meter sesuai dengan standar jalan nasional. Progres hingga saat ini sepanjang 40,70 km sudah teraspal.

Sementara itu, dari total 42 km, sepanjang 4,8 km dilakukan penambahan jalan menjadi 4 lajur dari arah PLBN. Dari jumlah itu, 3,10 kilometer lahan sudah dikerjakan dan 2,35 km sudah teraspal.

Baca Juga: Semakin Mudah ke Destinasi Wisata “Raja Empat” Sumatera

Total kontrak pelebaran jalan tersebut sebesar Rp 449 miliar dengan kontraktor PT. Wijaya Karya-Istaka Karya-Daya Mulia Turangga (KSO). Pekerjaan yang dimulai sejak 2015 tersebut ditargetkan selesai pada akhir 2018 ini.

Selain itu juga dikembangkan infrastruktur permukiman di kawasan Entikong, terutama Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) 90 liter/detik antara lain untuk melayani 2.850 Sambungan Rumah. Pengadaan dan pemasangan septictank komunal kapasitas sebanyak 38 unit untuk menambah layanan sanitasi.