Pelabuhan Patimban sama besarnya dengan Tanjung Priok. Bisa dibayangkan segitiga emas Pantura, yakni Patimban, Kertajati dan Cirebon bakal menjadi daerah yang sangat berkembang pesat.

Propertiterkini.com – Hadirnya sarana infrastruktur baru maupun pengembangan yang ada, seperti Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Elevated, Bandara Kertajati, juga Pelabuhan Patimban kian mendorong berkembangnya wilayah timur Jakarta. Kawasan segitiga emas Pantura, yakni Patimban, Kertajati dan Cirebon digadang akan ikut berkembang pesat.

Baca Juga: Pemerintah Buka Akses ke Patimban via Pantura

Hal ini diungkapkan oleh Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi juga ditegaskan oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, ketika meninjau progres pembangunan Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat, Rabu (9/1/2019).

Menurut Menhub, Pelabuhan Patimban adalah proyek yang prestisius dengan kapasitas tahap I adalah 3,5 juta teus, tahap II menjadi 5,5 juta teus dan tahap ketiga menjadi total 7,5 juta teus.

“Ini bukan proyek kecil, karena sama besarnya dengan Tanjung Priok, yaitu sekitar 7,5 juta teus. Sehingga bisa dibayangkan segitiga emas Patimban, Kertajati dan Cirebon menjadi daerah yang sangat memenuhi untuk masa depan. Saat ini kita mengembangkan kurang lebih 400 hektar,” sebut Menhub dalam keterangannya.

Sebelumnya, ketika mendarat perdana di Bandara Kertajati, Majalengka, Presiden Joko Widodo mengungkapkan bahwa kelak Bandara Kertajati akan terintegrasi dengan Pelabuhan Patimban.

“Kita juga ingin nantinya Bandara Kertajati ini terintegrasi dengan Pelabuhan Patimban karena jarak dari sini ke Patimban kurang lebih 40-an kilometer,” ungkap Presiden.

Baca Juga: Mendarat Perdana, Jokowi: Bandara Kertajati Akan Terintegrasi dengan Pelabuhan Patimban

Menurut Jokowi, dengan terintegrasinya kedua fasilitas dan infrastruktur ini akan memudahkan dan memberikan fasilitas pelayanan kepada investor yang masuk, sehingga pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat juga akan bisa lebih meningkat dan lebih baik

Pemerintah memang telah memastikan Pelabuhan Patimban akan mulai beroperasi pada akhir tahun ini. Hingga saat ini, progres pembangunan pelabuhan tersebut berjalan sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Sementara proses perizinan pun dinyatakan rampung.

Adapun konstruksi yang dibangun yaitu reklamasi, dermaga, trestle, dan breakwater sesuai target bisa selesai, car terminal dulu di Desember.

“Insyaallah Pelabuhan Patimban siap dioperasikan akhir tahun 2019,” kata Budi Karya.

Canggih dan Futuristik

Dalam kesempatan yang sama, Ridwan Kamil mengapresiasi pembangunan pelabuhan terbesar di Jawa Barat tersebut. Menurutnya, ini mengindikasikan bahwa Jawa Barat adalah provinsi yang sangat strategis.

Baca Juga: Keren, Penataan Kalimalang Seperti Sungai di Korea

“Pemerintah pusat tengah membangun pelabuhan terbesar di Jawa Barat, di Patimban Subang, untuk mewadahi kemajuan ekonomi ke depan, juga karena daya tampung Tanjung Priok sudah maksimal. Karenanya Pantura menjadi pusat pertumbuhan ekonomi Jawa Barat dalam 20-30 tahun ke depan,” kata Kang Emil, sapaan Ridwan Kamil melalui akun Twitter-nya.

Menurut dia, ada 32 proyek strategis nasional, salah satu dari 32 itu adalah proyek Pelabuhan Patimban. Perhatian pemerintah pusat sangat luar biasa. Ini mengindikasikan Jawa Barat adalah provinsi yang sangat strategis. 60 persen industri di Indonesia ada di Jawa Barat.

“Patimban penting karena Tanjung Priok tidak dapat menampung lagi. Bila beres kapasitas Patimban akan setara dengan Tanjung Priok,” tegas Ridwan Kamil.

Ditambahkan Kang Emil, daerah Patimban yang berada dalam kawasan segitiga emas Pantura, di masa depan akan menjadi kawasan paling canggih dan futuristik.

“Dengan hadirnya Bandara Kertajati dan Pelabuhan Patimban, ini akan menjadi segitiga emas. Jadi saya akan giring semua yang keren, bagus, ngumpulnya semua di sini. Dari pelabuhan ini ribuan orang akan mendapat pekerjaan. Buat ekonomi lokal ini akan berkembang,” ujarnya.

Akses Baru

Untuk menunjang mobilitas dari dan ke Pelabuhan Patimban, Pemerintah membuka akses ke Patimban. Menhub Budi mengemukakan, dalam jangka pendek akan dibangun jalan akses, jalan arteri, dan juga jalan tol yang menghubungkan pelabuhan dengan jalan tol yang ada.

“Artinya pergerakan barang yang selama ini ke Tanjung Priok, bisa dikatakan 50 persen akan ke sini. Ini akan menjadi suatu daerah yang berkembang,” tambah Menhub.

Baca Juga: BEKASI-PURWAKARTA: Menuju Megapolitan 2045

Menhub mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh Pemda Jawa Barat yang telah mensuport penuh pembangunan Pelabuhan Patimban. Menhub berharap dengan adanya Pelabuhan Patimban ini akan dapat menekan biaya logistik nasional.

“Kami berterima kasih kepada Pemda Jawa Barat, yang telah memberikan support luar biasa, dan kami yakin ini akan bisa memberikan suatu pertumbuhan baru, dan yang paling penting adalah menekan harga logistik Indonesia agar terus kita efisiensikan,” ucap Budi Karya.