Selain jalan baru sebagai akses ke Patimban yang didominasi jalan layang, jalan tol sepanjang 37,7 kilometer juga akan dibangun. Jalur bebas hambatan ini akan menghubungkan Pelabuhan Patimban dengan Jalan Tol Cikampek – Palimanan.

Propertiterkini.com – Pelabuhan Patimban akan beroperasi pada akhir 2019. Untuk mendukung lancarnya arus bongkar muat dan distribusi, maka pemerintah melaksanakan pembangunan jalan sepanjang 8 kilometer yang menghubungkan Jalan Nasional Pantai Utara (Pantura) Jawa dengan Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat.

Baca Juga: Mendarat Perdana, Jokowi: Bandara Kertajati Akan Terintegrasi dengan Pelabuhan Patimban

Ketersediaan infrastruktur jalan sangat krusial untuk menunjang Pelabuhan Patimban sebagai pelabuhan internasional terbesar di Indonesia selain Pelabuhan Tanjung Priok. Untuk ini, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Bina Marga akan segera merampungkan akses ke Patimban tersebut.

Adapun pembangunan jalan akses dibagi menjadi dua bagian, yakni area luar 4 kilometer dan area pelabuhan 4 kilometer. Sebagian lahan kini sudah dibersihkan dan siap dilanjutkan ke tahapan konstruksi. Pembangunan jalan sebagian besar akan menggunakan konstruksi layang dikarenakan kondisi tanah yang lunak.

“Konstruksi layang memberikan keuntungan bagi perlindungan areal persawahan yang berada di wilayah tersebut. Kalau dibangun dengan konstruksi konvensional, sawah dan irigasi teknis pasti habis,” ungkap Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, seperti dipublikasikan Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR.

Adanya pembangunan jalan baru akses ke Patimban ini, lanjut Basuki, biasanya diikuti oleh pertumbuhan pesat kegiatan warga seperti permukiman dan pertokoan.

“Oleh karenanya kami buat dengan konstruksi layang,” tegasnya.

Meski menggunakan konstruksi layang, kata Basuki, biaya yang dibutuhkan untuk pekerjaan jalan akses ini tidak terlalu besar. Ini disebabkan karena ketinggiannya jalannya hanya 3-4 meter.

Baca Juga: Tahun Depan Pelabuhan Patimban Mulai Beroperasi

“Saat ini sedang dilakukan tes kedalaman tiang pancangnya,” ujarnya.

Kontrak pembangunan jalan akses ke Pelabuhan Patimban dan konsultan supervisi telah ditandatangani pada 14 Agustus 2018 dengan kontraktor pelaksana yakni PT PP, PT Bangun Cipta Kontraktor dan Shimizu Corporation dengan alokasi anggaran Rp1,12 triliun. Pengerjaan proyek ini ditargetkan rampung pada akhir tahun 2019 mendatang.

Sedangkan untuk konsultan supervisi dilakukan oleh Katahira & Engineer International bekerjasama dengan Nippon Engineering Consultant serta PT Perentjana Djaja, PT Sarana Multi Daya, PT Parama Karya Mandiri, PT Mekaro Daya Mandiri dan PT Maratama Cipta Mandiri senilai Rp63,51 miliar.

Akses Tol

Jalan akses ke Patimban yang lainnya juga tengah dipersiapkan oleh Kementerian PUPR. Pembangunan jalan tol yang akan menghubungkan Pelabuhan Patimban dengan Jalan Tol Cikampek – Palimanan (Cipali) sepanjang 37,7 Km. Saat ini sudah ada pemrakarsa Akses Tol Pelabuhan Patimban, yakni konsorsium antara PT Jasa Marga, PT Surya Semesta Internusa, PT Daya Mulia Turangga dan PT Jasa Sarana dengan nilai investasi Rp6,4 triliun.

Baca Juga: Tol Desari Seksi I Beroperasi, Selanjutnya Sawangan – Bojong Gede

“Ini yang sedang kami bicarakan. Kami harap bisa ada kerja sama juga antara perusahaan lokal dan Jepang. PT Jasa Marga sedang melakukan penjajakan dengan investor lainnya,” terang Menteri Basuki.

Kehadiran Pelabuhan Patimban dengan dukungan jalan akses dan jalan tol akan memangkas biaya logistik industri yang banyak berlokasi di utara Jawa Barat. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing kawasan industri di Indonesia dalam konteks regional dan internasional.