Program pembangunan jembatan gantung sudah dilakukan oleh pemerintahan Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla sejak 2015 lalu. Sepanjang tahun ini, dipastikan sebanyak 134 jembatan akan dibangun di 20 provinsi.

Propertiterkini.com – Salah satu program Nawa Cita Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla, yaitu membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka Negara Kesatuan RI. Hal ini pun kemudian diwujudnyatakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dengan salah satu program, membangun jembatan gantung di berbagai daerah di Indonesia.

Baca Juga: Wow Keren, Akhirnya Jembatan Layang Ini Dibuka Untuk Jalur Mudik 2018

Setidaknya sepanjang tahun ini, Kementerian PURR membangun sebanyak 134 jembatan gantung di 20 provinsi.

Keterangan tertulis yang dipublikasikan Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR menjelaskan, jembatan gantung tersebut diperuntukkan bagi pejalan kaki.

Keberadaan jembatan ini sangat berperan penting untuk menghubungkan atau memperpendek jarak tempuh desa terpencil ke desa lainnya maupun kantor pemerintahan yang terpisahkan karena kondisi geografis, seperti adanya sungai besar.

“Pembangunan jembatan gantung memang kelihatan kecil namun bisa memberikan manfaat yang besar baik untuk transportasi orang, barang dan komoditas sehingga ada efisiensi dalam biaya maupun waktu,” ujar Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu.

Dengan hadirnya jembatan ini, masyarakat sekitar tentu tidak perlu lagi memutar jauh. Sehingga dengan demikian, akan memperpendek jarak menuju berbagai fasilitas publik, seperti sekolah, pasar, tempat kerja, dan kegiatan lainnya.

“Jembatan gantung sangat dibutuhkan dan kehadirannya disambut baik oleh masyarakat karena manfaatnya nyata,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam Rapat Kerja dengan Komisi V DPR RI, di Jakarta, Kamis (6/9/2018).

Adapun pembangunan jembatan dengan panjang antara 42 m – 120 m, dilakukan oleh Ditjen Bina Marga yang tersebar di Provinsi Aceh 3 unit, Sumatera Barat 6 unit, Sumatera Selatan 2 unit, Banten 30 unit.

Kemudian di Jawa Tengah 9 unit, Jawa Timur 12 unit, Kalimantan Barat 4 unit, Sulawesi Tengah 2 unit, Sulawesi Selatan 8 unit, dan Nusa Tenggara Timur 4 unit, serta Riau 2 unit.

Baca Juga: Luar Biasa, Inilah 10 Desain Jembatan Neofuturistik di Dunia

Di Sumatera Utara sebanyak 7 unit, Jambi 4 unit, Jawa Barat 23 unit, DIY 3 unit, Kalimantan Tengah 4 unit, Kalimantan Timur 1 unit, Sulawesi Tenggara 2 unit, Sulawesi Utara 4 unit, dan Papua 4 unit.

Dari 134 jembatan tersebut, sebanyak 62 unit telah terkontrak, 63 unit dalam proses lelang, dan 9 unit masih dalam tahap persiapan lelang. Ditargetkan 50 unit akan rampung bulan November 2018, sementara 84 lainnya pada Desember 2018.

Anggaran untuk pembangunan 134 jembatan gantung tahun 2018 sebesar Rp770,5 miliar.

Sejak 2015

Jembatan Gantung Ranca Wiru

Pembangunan jembatan gantung telah dilakukan oleh Kementerian PUPR sejak tahun 2015. Adapun sebanyak 10 unit di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.

Tahun 2016 pembangunan dilanjutkan sebanyak 7 unit. Kemudian tahun 2017 dibangun 13 unit jembatan, yang juga tersebar di beberapa provinsi.

Baca Juga: “Terima Kasih Presiden Jokowi, Sekarang Lebih Mudah ke Bandara dan Tebing Tinggi”

Dalam kesempatan tersebut, Menteri Basuki memastikan bahwa pembangunan jembatan tidak akan terpengaruh melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika, sehingga program tersebut akan terus berjalan sesuai target.

“Material yang digunakan dalam pembangunan jembatan tersebut merupakan material produksi dalam negeri,” tegas Basuki.