Jalan Raya Bogor yang menghubungkan Jakarta dan wilayah Depok, serta Bogor kian diminati oleh pengembang properti. Setidaknya sudah ada tujuh pengembang yang menawarkan apartemen dengan harga cukup terjangkau, mulai Rp250 juta.
Peluang bisnis properti dalam Kota Metropolitan Jakarta nampaknya tak lagi melihat sejauh mana keterjangkauan infrastruktur berbasis transportasi massal. Bahkan beberapa wilayah yang semula dianggap masih cukup jauh dari simpul transportasi massal kini sudah mulai dipenuhi gedung-gedung hunian jangkung.
Salah satunya di koridor Jalan Raya Bogor, persisnya dari wilayah Pasar Rebo, Jakarta Timur hingga Cimanggis, Depok. Koridor ini dianggap kian strategis karena keberadaan proyek infrastruktur yang terus dibangun pemerintah.
Salah satunya adalah LRT City Ciracas sebagai simpul moda angkutan massal berbasis kereta ringan, light rail transit (LRT), yang cukup dekat dengan wilayah tersebut. Belum lagi keberadaan jalan tol dan stasiun commuter line yang juga masih dalam jangkauan. Sementara harga tanah juga dibilang masih lebih rendah dibanding beberapa wilayah dalam Ibukota.
Baca Juga:
- JKT Living Star Bangun 6 Tower Apartemen Bagi Kaum Urban di Jakarta Timur
- Ada Apartemen Baru di Depok, Harganya Sangat Terjangkau
Setidaknya sudah ada tujuh apartemen yang sedang dan akan dibangun. Tiga diantaranya adalah Prajawangsa City yang dibangun oleh Synthesis Development. Rencananya proyek ini mulai dibangun pada April atau Mei tahun ini. Apartemen yang berlokasi di Cijantung tersebut dipasarkan Rp15 juta/m2 atau mulai sekitar Rp300 juta.
Kemudian Cimanggis City oleh PT Permata Sakti Mandiri (PSM), sudah mulai membangun tower pertama sejak akhir Januari 2018 lalu. Harga apartemen di Cimanggis City dipasarkan mulai dari Rp250-an juta per unit atau dengan cicilan Rp2 jutaan per bulan.
Teranyar adalah JKT Living Star yang dibangun oleh PT Sindeli Propertindo Abadi, perusahaan pengembang asal China di lahan seluas 4,8 hektar.
Adapun JKT Living Star adalah proyek superblok dan menjadi proyek perdana Sindeli di Indonesia. Ceremony groundbreaking baru saja digelar di lokasi proyek, Jalan Raya Lapangan Tembak Nomor 10, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Jumat (16/3/2018). Dalam rencana pengembang, akan ada 6 menara yang dipadu dengan kawasan komersil dalam area ini.

Proyek ini terbilang cukup strategis berada di selatan Jakarta Timur dan dikelilingi oleh empat ruas jalan utama, yaitu Tol Lingkar Luar (JORR), Tol Cijago, Tol Jagorawi, dan Jalan Raya Bogor. Selain itu, rencana stasiun LRT City Ciracas yang dibangun oleh Adhi Karya juga hanya terpaut sekitar 4 km. Sedangkan jika menuju ke Stasiun Lenteng Agung yang berjarak sekitar 10,5 km akan memakan waktu sekitar 15-20 menit.
Tidak hanya itu, akses menuju Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma, sekaligus menjadi rencana stasiun utama kereta cepat Jakarta-Bandung juga cukup terbuka. Bisa melalui beberapa jalan, seperti Jalan Raya Bogor atau melalui Jalan Tol Jagorawi dengan waktu sekitar 30-45 menit saja.
Sementara bagi pengguna transportasi umum, dapat mengakses melalui terminal bus antarkota Kampung Rambutan yang juga dalam rencana akan menjadi salah satu lokasi stasiun mass rapid transit (MRT).
“Yang paling utama adalah keberadaan infrastruktur dan jaringan transportasi di daerah ini sudah lengkap. Ini tentunya sangat memudahkan aktivitas sehari-hari para penghuni nantinya. Sehingga bisa dibilang bahwa JKT Living Star ini berlokasi di zona emas Pasar Rebo,” kata CEO PT Sindeli Propertindo Abadi, Wu Wei di lokasi proyek.
Sebagai contoh, sebut Wu Wei, jika melalui akses jalur vertikal, lokasi proyek JKT Living Star dapat diakses melalui Tol Lingkar Luar (JORR), Tol Cijago dan Jalan Lapangan Tembak. Sementara jalur horizontal, dapat diakses melalui Tol Jagorawi, Jalan Raya Bogor dan Jalan Raya Depok.
“Kami juga akan menyediakan layanan shuttle bus untuk memudahkan mobilitas penghuni menuju berbagai lokasi di sekitar kawasan JKT Living Star,” tambah Wu Wei.
JKT Living Star menawarkan hunian prestisius sempurna di dalam Kota Jakarta. Dengan pembangunan infrastruktur yang cukup matang, namun, memiliki harga yang masih terjangkau, dan masih memiliki potensi perkembangan yang sangat besar.
Proyek dengan total investasi sebesar US$ 150 juta akan merangkum sekitar 3.648 unit apartemen, termasuk distrik komersial yang lengkap dengan berbagai fasilitas pendukung lainnya. Masing-masing tower menawarkan 3 tipe kamar, mulai dari studio, 2 Bedroom A dan 2 Bedroom B dengan harga cukup terjangkau, yakni sekitar Rp260 juta.
6 comments
Incar Kalangan Milenial, Pengembang China Bangun Superblok di Pasar Rebo | Properti Terkini
[…] Pengembang Berebut Ceruk Pasar Properti di Jalan Raya Bogor […]
Crowdfunding, Alternatif Investasi Properti "Patungan" | Properti Terkini
[…] Pengembang Berebut Ceruk Pasar Properti di Jalan Raya Bogor […]
Yuk, Kepoin Progress Empat Proyek Synthesis Development | Properti Terkini
[…] Pengembang Berebut Ceruk Pasar Properti di Jalan Raya Bogor […]
Beli Apartemen Murah di Bogor, Dibayarin Uang Kos. Begini Mekanismenya! | Properti Terkini
[…] Pengembang Berebut Ceruk Pasar Properti di Jalan Raya Bogor […]
JKT Living Star di Pasar Rebo Mulai Dibangun, Serah Terima 2020 | Property and The City
[…] secara langsung telah menciptakan pergesaran struktur ruang permukiman dan pusat kegiatan baru. Koridor Jalan Raya Bogor dan sekitarnya, mulai dari Pasar Rebo, Cijantung, hingga Cimanggis, Depok menjadi buruan para […]
Penjualan Apartemen Cimanggis City Moncer Pasca Pilpres dan Lebaran | Properti Terkini
[…] Baca Juga: Pengembang Berebut Ceruk Pasar Properti di Jalan Raya Bogor […]