Beberapa faktor penyebab turunnya penjualan semen di Jawa dan Sumatera, mulai dari kondisi cuaca yang belum stabil hingga suasana politik jelang Pilpres 2019.
PropertiTerkini.com – Asosiasi Semen Indonesia melaporkan penjualan semen di dalam negeri mengalami penurunan 0,2% atau sebesar 15,7 juta ton pada kuartal I/2019. Di sisi lain, ekspor mengalami lonjakan hingga 97% menjadi 1,37 juta ton.
Baca Juga: Usai Gabung Semen Indonesia, Holcim Umumkan Nama Baru
Lemahnya penjualan terutama terjadi di Pulau Jawa dan Sumatera. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor. Umumnya karena musim hujan yang masih berlangsung, anggaran belanja pemerintah yang belum terealisasi, serta suasana menjelang pemilihan umum (pemilu) yang juga turut memberikan pengaruh pada laju proyek-proyek pembangunan.
Bagaimana dengan kondisi di penjualan semen di semester II/2019? PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI) memproyeksikan bahwa pasar masih akan cukup menantang sebagaimana yang terjadi pada semester pertama tahun ini. Masalah cuaca yang belum stabil, melambatnya pembangunan sehubungan bulan Ramadhan dan libur Hari Raya Idul Fitri, serta hasil pemilihan umum adalah beberapa hal yang dinilai akan menjadi kendala pada semster II ini.
Untuk mengantisipasi hal itu, SBI akan terus melakukan sinergi dengan Semen Indonesia Group (SMIG), agar tetap berupaya meraih hasil positif. Upaya yang dilakukan, antaralain melalui optimalisasi aset, jaringan distribusi, serta melanjutkan program-program efisiensi yang terus berjalan.
Baca Juga: Ibu Kota Indonesia Dipindahkan, Bagaimana dengan Bisnis Properti di Jakarta?
Untuk diketahui, sejak bergabung dengan SMIG, SBI melakukan transformasi untuk mencapai sinergi dan memperbaiki kinerja perusahaan. Melalui perluasan jangkauan pasar dan program-program efisiensi yang dilakukan secara internal, SBI mampu mencetak laba sebelum bunga dan pajak penghasilan yang positif sebesar Rp120 miliar, dibandingkan kerugian yang dialami pada kuartal pertama tahun 2018.
Secara keseluruhan, SBI berhasil menurunkan tingkat kerugian hingga 63% atau menjadi Rp123 miliar dari Rp332 miliar pada periode yang sama di tahun 2018.
Baca Juga: Holcim Morpla, Lebih Praktis Bangun Rumah
Sementara dari laporan kinerja keuangan pada kuartal pertama 2019, disebutkan bahwa meskipun di tengah persaingan dan permintaan pasar yang relatif stagnan, SBI mampu mencatatkan peningkatan pada pendapatan dari penjualan bersih sebanyak 2,8%. Peningkatan ini naik dari Rp2.285 miliar di tahun 2018 menjadi Rp2.349 miliar tahun 2019.