Sejak 30 Juni sampai 25 Juli 2019 sebanyak 86.166 penumpang Bandara Kertajati terlayani oleh empat maskapai yakni Garuda Indonesia, Citilink, LionAir dan Air Asia.
PropertiTerkini.com – Pasca penataan rute dengan Bandara Husein Sastranegara (BDO) yang efektif dimulai sejak 30 Juni 2019, peningkatan jumlah penumpang secara signifikan bisa dirasakan di Bandara Internasional Kertajati (KJT). Setidaknya 86.166 penumpang yang terbang dan mendarat sudah terlayani dari bandara kebanggaan warga Jawa Barat ini.
Baca Juga: Fasilitas Bandara Kertajati Sudah Lengkap, Begini Detailnya
Hasil evaluasi load factor (LF) atau keterisian penumpang Bandara Kertajati sejak 30 Juni sampai 25 Juli 2019 menunjukan 86.166 penumpang terlayani oleh empat maskapai yakni Garuda Indonesia, Citilink, LionAir dan Air Asia.
“Dalam catatan kami sejak penataan rute yang dilakukan di dua bandara ini, ada sekitar 86.166 penumpang yang melakukan pendaratan dan penerbangan. Kalau dihitung harian penumpang Bandara Kertajati antara 3.000 sampai 4.000 penumpang,” kata Direktur PT Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Muhamad Singgih, dalam keterangan yang dipublikasikan Selasa 30/7/2019).
Angka yang cukup menggembirakan menurut Singgih. Sebagai Bandara yang diproyeksikan bisa membagi beban penerbangan dengan Husein Sastranegara, Kertajati sudah mulai dibidik sebagai hub orang melakukan penerbangan ke beberapa wilayah di Indonesia.
Bandara terbesar kedua setelah Soekarno-Hatta ini sudah bisa menjangkau 12 daerah yakni Balikpapan, Lombok, Pontianak, Denpasar, Padang, Makassar, Medan, Banjarmasin, Batam, Palembang, Pekanbaru dan Surabaya.
Baca Juga: Matahari Land: Menyambut Sunrise Property Bandung
Rata-rata pergerakan pesawat sehari mencapai 30 untuk takeoff dan landing. Lion Air menjadi yang paling sibuk di Bandara Kertajati dengan melayani penerbangan ke Pekanbaru, Banjarmasin, Medan, Denpasar, Batam, Makassar, Surabaya, Balikpapan, Lombok, dan Pontianak.
Kemudian disusul Citilink dengan rute Surabaya dan Pekanbaru. Selanjutnya AirAsia dengan rute Denpasar dan Surabaya dan terakhir Garuda Indonesia dengan satu penerbangan menuju Denpasar.
Singgih menambahkan, rute favorit masih didominasi untuk tujuan Denpasar. Rata-rata dari setiap maskapai yang membuka rute menuju Pulau Dewata menunjuk angka di atas 80 persen penumpang per flight-nya.
Baca Juga: Jalan Tol Cisumdawu Rampung 2020, Semakin Mudah Ke Bandara Kertajati
Peningkatan terasa jika memasuki weekend yang bisa mencapai angka di atas 90 persen keterisian penumpang. Masyarakat juga mengandalkan rute Batam yang secara grafik keterisian penumpang tidak pernah di bawah angka 70 persen. Disusul Surabaya, Medan, dan Banjarmasin.
Menurut Singgih, Bandara Kertajati kini bukan dipilih masyarakat Jawa Barat saja. Sebagai Bandara yang ada di timur Jawa Barat, penggal dari masyarakat Jawa Tengah yang masuk dalam catchment area memilih Kertajati menjadi terminal keberangkatan.
“Dalam beberapa survei terutama ketika Pak Menteri Perhubungan (Budi Karya Sumadi – red) datang ke sini, ada beberapa warga Tegal, Brebes yang memilih Kertajati tempat keberangkatan,” ujarnya.
Singgih sudah memprediksi utilitas ini karena dalam feasibility study (fs) , beberapa wilayah di Jawa Tengah masuk dalam pangsa pasar Bandara yang ada di Kabupaten Majalengka ini.
Baca Juga: BEKASI-PURWAKARTA: Menuju Megapolitan 2045
Ada 15 juta masyarakat di Subang, Purwakarta, Sumedang, Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan serta Tegal dan Brebes yang potensial memilih Kertajati sebagai tujuan penerbangan.
Untuk kemudian kini pangsa pasar Kota Bandung yang terus digenjot pasca adanya penataan rute BDO dan KJT.
“Sekarang bagaimana kita terus memberi awwarness dan bersosialisasi di seluruh jangkauan masyarakat yang memiliki potensi untuk terbang ke berbagai daerah di nusantara, sambil kita terus melakukan penjajakan rute-rute internasional,” imbuh Singgih.
Transportasi Gratis
Hampir satu bulan adanya penataan rute, PT BIJB dan PT Angkasa Pura II terus melakukan evaluasi terutama dalam hal konektivitas. Sambil menanti rampungnya Tol Cisumdawu yang akan menjadi aksebilitas utama menuju Kertajati kemudahan transportasi terus dibenahi.
Baca Juga: Properti Purwakarta dan Subang: Melesat Lantaran Industri (Data dan Fakta)
Layanan Damri gratis sampai saat ini terus diminati sebagai pilihan masyarakat yang ingin menuju Kertajati khususnya warga Bandung.
“Damri gratis ini masih berlangsung. Rencananya akan diperpanjang. Ini tentu bentuk kepedulian dan kebaikan pemerintah kepada Bandara Kertajati sebagai kompensasi dari pada belum selesainya Cisumdawu. Kita harapkan segala kemudahan untuk masyarakat ini diberikan,” imbuh Singgih.
Selain Damri masyarakat juga diberikan pilihan lain karena PT BIJB merangkul 12 mitra moda transportasi jenis travel yang melayani sembilan daerah di Jawa Barat. Daerah tersebut yakni Bandung, Tasikmalaya, Kuningan, Cirebon, Purwakarta, Sumedang, Majalengka, Indramayu dan Karawang.
Baca Juga: AMARIS HOTEL CIHAMPELAS BANDUNG: Lebih Terjangkau di Destinasi Wisata
“Diskon diberikan juga oleh travel-travel yang mengangkut penumpang menuju Kertajati. Shuttle ini langsung mengantarkan penumpang ke terminal,” jelasnya.
Diskon Hotel
Perkuatan promosi juga sudah dilakukan dimana PT BIJB bersama Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jabar yang memastikan bahwa hotel siap memberikan diskon menginap hingga 40 persen bagi penumpang yang melakukan penerbangan melalui BIJB Kertajati, Majalengka.
Kepastian tertuang dalam MoU para pemilik hotel di bawah naungan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jabar di wilayah Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Majalengka, dan Kabupaten Kuningan (Ciayumajakuning).
Baca Juga: PRIME PLAZA HOTEL PURWAKARTA: Resort di Tengah ‘Belantara’ Industri
“Sehingga berbagai upaya yang menarik orang terbang dan datang ke sini terus dilakukan. Penyempurnaan area komersil terus dilakukan. Tenant-tenant makanan, perbankan, mushala dan beberapa fasilitas publik terus kita tambah agar Bandara ini lengkap dari segi fasilitas juga,” papar Singgih.