PropertiTerkini.com, [KARAWANG] – Besarnya peluang bisnis e-commerce turut membuka lahan bisnis baru bagi pengembang properti di kawasan tersebut. Hal tersebut diakui oleh Wakil Presiden Direktur PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA), Eddy Purwana Wikanta, Rabu (4/12/2019), yang jelang akhir tahun ini, melalui anak usahanya PT SLP Surya Ticon Internusa (SLP), meluncurkan pergudangan siap pakai di Kawasan Industri Suryacipta, Karawang Timur, Jawa Barat.

Eddy bersama Presiden Direktur PT Mitsui Indonesia, Motoaki Uno, dan Presiden Direktur Frasers Property Plc, Sopon Racharaksa hadir membuka peresmian peluncuran gudang Blok C seluas 5,1 ha tersebut. Surya Ticon Internusa sendiri merupakan perusahaan join venture antara SSIA dengan Mitsui &/ Co., Ltd dan Frasers Property Plc, dengan komposisi 50 persen SSIA, serta masing-masing 25 persen untuk Mitsui dan Frasers.

Baca Juga: Jalan Tol Layang Terpanjang Diresmikan Jokowi, Perhatikan Ini Sebelum Melintas

Meningkatnya permintaan penyewaan gudang didorong dari 2 sektor utama, yaitu logistik dan e-commerce. Gudang dibutuhkan karena fungsinya bertambah, selain sebagai tempat menyimpan stok, juga berfungsi sebagai tempat menimbang dan packing.

“Perkembangan pesat e-commerce ini membuat roda ekonomi berputar lebih cepat, sehingga berdampak pada kebutuhan gudang semakin tinggi, kemudian diikuti dengan permintaan penyediaan jasa logistik yang di dalamnya mencakup pergudangan. Kami optimis bisnis persewaan gudang akan tetap melaju,” ujar Eddy.

Blok C ini merupakan pergudangan fase ke 5 yang dikembangkan developer sejak 2015. Cakupannya terdiri dari 1 unit build to suit dan 5 unit retail warehouse. Khusus untuk bisnis pergudangan, SLP menyiapkan lahan seluas 22 ha.

“Yang sudah di-develop sekitar 160 ribuan m2 (73%) dari total keseluruhan lahan, mencakup 45 unit pergudangan. Semuanya kami sewakan, tidak dijual karena diandalkan sebagai recurring income. Kami hanya jual lahan dari landbank di Suryacipta Karawang seluas 1.400 ha itu,” terang Eddy.

Harga sewa gudang mulai Rp60-80 ribu per m2 per bulan, dengan luas unit terkecil mulai Rp600 m2. Seluruh unit disewakan dengan masa sewa 3 hingga 5 tahun. “Kalau lock 5 tahun, harganya bisa flat. Tapi kita juga tawarkan 3 plus 2 tahun, artinya 3 tahun selesai, dapat diperpanjang 2 tahun dengan harga mengikuti pasar,” kata Investor Relation SSIA Erlin Budiman, Rabu (4/12/2019).

Baca Juga: Sekarang, Saatnya Beli Properti di Karawang Barat

Karawang dianggap kawasan industri paling prospek di timur Jakarta mengingat progres proyek Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Elevated telah mencapai 99,8 persen hingga akhir November 2019. Menurut Eddy, segera beroperasinya jalan tol tersebut diyakini akan berdampak positif bagi perekonomian.

“Adanya penambahan tol itu tentu akan mengurangi kemacetan, sehingga waktu tempuh pengiriman bahan baku ke sejumlah kawasan industri menjadi lebih cepat, sehingga mampu mendorong produktivitas, menurunkan biaya ekonomi dan industri, sehingga memiliki daya saing yang lebih,” jelas Eddy.

Sementara itu Erlin menyebut, beberapa perusahaan sudah menyatakan komitmennya, dua diantaranya adalah Ajinomoto dan Miniso. “Mereka existing, sudah menyewa gudang kami tetapi memang tahun ini ada ekspansi nambah lagi. Mayoritas penyewanya masih perusahaan Jepang, karena awal mula proyek ini kami menunjuk Mitsui (perusahaan perdagangan raksasa asal Jepang) sebagai agent tenan-tenan. Ke depan kami ada wacana untuk membangun SLP Standart Factory Building,” buka Erlin.

gudang di karawang
Fasilitas gudang Blok C dalam Kawasan Industri Suryacipta, Karawang Timur, Jawa Barat, terdiri dari 1 Build To Suit dan 5 unit Retail Warehouse./ Foto: Putri – PropertiTerkini.com

Fokus Garap Subang

Sebagai informasi, sepanjang tahun ini SSIA telah melakukan pelepasan asset real estat di Suryacipta Karawang fase ke-4 dengan potensi pendapatan sebesar Rp325 miliar. Perseroan meyakini pelepasan aset tersebut akan memperkuat posisi perseroan untuk fokus di Subang Industrial Township.

“Kami targetkan tahun depan mudah-mudahan Subang Industrial sudah bisa groundbreaking, antara end of quartal 3 karena Q2 biasanya lebaran agak soft. Most probably early quartal 3,” terang Erlin.

Baca Juga: Properti Purwakarta dan Subang: Melesat Lantaran Industri (Data dan Fakta)

Saat ini, megaproyek tersebut masih dalam proses perataan tanah (land grading). Fase pertama seluas 100 ha akan dipasarkan bersamaan dengan prosesi pemancangan tiang pada Juli 2020. Patokan harga lahan dibanderol 110 – 120 dollar AS per m2. “Permintaan cukup baik, meskipun komitmennya belum ada tetapi arahnya sudah ke serius,” pungkasnya.