Properti Jakarta Selatan memang menjanjikan. Namun perlu diingat bahwa masing-masing wilayah di DKI Jakarta tentu memiliki karakter dengan berbagai keunggulan dan kelebihannya. Termasuk dalam sektor properti, di semua sudut Ibu Kota Jakarta menyimpan potensi yang sangat menjanjikan.
Properti Jakarta Selatan sendiri memang diakui unggul dalam beberapa hal. Selain sudah mapan dengan beberapa kawasan CBD-nya, daerah ini semakin lengkap dengan keberadaan transportasi massal Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta yang kian menjadi daya tarik investasi properti.
Baca Juga: Properti Jakarta Selatan: Transportasi Massal Bikin Bagus
Tentu, infrastruktur lain seperti jalan tol dan commuter line sebagai angkutan massal antar provinsi juga melintasi Jakarta Selatan.
Lantas, bagaimana dengan pendapat tokoh maupun pelaku industri properti yang telah mengembangkan proyeknya di kawasan tersebut?
Berikut kami rangkum pendapat dari tiga pelaku properti di Jakarta Selatan:
Gerie Fhamdani, Manager Permata Hijau Suites
Pasarnya Lebih Bagus di Selatan
Jakarta Selatan adalah salah satu wilayah di Jakarta yang perkembangannya lebih cepat. Bahkan CBD Jakarta ada di Jakarta Selatan, itulah sebabnya rata-rata harga properti di sini juga lebih mahal, jika dibandingkan seperti misalnya dengan Jakarta Timur. Tetapi meskipun harganya lebih mahal, pasarnya tetap lebih bagus dari yang lainnya.
Baca Juga: Segera Tutup Atap, Begini Progres Synthesis Residence Kemang
Untuk tinggal, pastinya juga nyaman karena berbagai fasilitas ada di sini, juga dekat ke mana-mana. Secara akses pun sangat mudah, ke Bandara Internasional Soekarno Hatta, ke kantor-kantor pusat pemerintahan, atau ke pusat bisnis dan gaya hidup.
Bagi yang berniat investasi, misalnya untuk disewakan unit-nya pun pasarnya jauh lebih mudah dibandingkan dengan Jakarta Barat atau Jakarta Timur. Jadi Jakarta Selatan memang tetap menjadi favorit sampai sekarang.
Bahkan menjadi kebanggaan bagi konsumen kami, dimana banyak adalah kalangan milenial. Mereka antusias bisa memiliki atau tinggal di selatan, khususnya Permata Hijau. Kita tahu bahwa Permata Hijau juga sangat dikenal, bahkan menjadi kawasan elit kebanggaan sebelum Pondok Indah.
Baca Juga: Permata Hijau Suites, Serah Terima Mulai November
Makanya di sini banyak pembeli adalah yang bekerja di sekitar Sudirman, Kuningan dan lainnya. Sehingga tinggal di sini sangat dekat ke kawasan tersebut. Dekat dengan berbagai fasilitas dan akses ke mana-mana mudah, bisa dengan Tol JORR dan Kebun Jeruk.
Apalagi harga unit di Permata Hijau Suites juga lebih terjangkau dari beberapa apartemen di Jakarta Selatan. Bandingkan saja, saat ini harga kami masih berkisar Rp29-32 juta/m2 sementara yang lainnya sudah mencapai Rp40 juta/m2, bahkan lebih.
Ini juga yang membuat penjualan apartemen relatif stabil. Bahkan, saat Pilpres lalu, penjualan cukup tinggi, dimana banyak yang mengeluh kalau penjualannya sulit. Dan bisanya kalau bangunan sudah terlihat seperti ini, customer lebih percaya. Apalagi yang bangun proyek ini juga adalah Pulau Intan sendiri yang notabene adalah pemilik proyek apartemen ini.
Dwi Handayani, Sales Manager Synthesis Residence Kemang
Jakarta Selatan Lebih Menjanjikan
Jakarta Selatan tetap punya karakter yang beda dengan wilayah lain di Jakarta. Jakarta Selatan yang berbatasan dengan wilayah Depok dan Bogor lebih unggul dalam hal kondisi alam yang lebih hijau. Apalagi banyak daerah resapan air juga adanya di selatan ini.
Baca Juga: Properti Jakarta Timur, Bergerak Massif di Jalur Infrastruktur
Pengembangan properti Jakarta Selatan pun kini lebih massif dan semakin banyak yang mengarah ke selatan dari Jakarta Selatan ini. Tidak lagi hanya fokus di CBD Sudirman, Kuningan, atau bahkan TB Simatupang saja. Di mana-mana ada pembangunan, termasuk di kawasan Kemang.
Saat ini pasar membutuhkan produk yang tampil beda apalagi yang unik. Yang ada kebanyakan konsep hunian mediteranian, modern minimalis. Tapi kalau di sini lebih ke modern ethnic, yang kental akan nuansa Jawa atau Javanese Ethnic.
Dan ini sesuai dengan tren arsitek dalam 10 tahun terakhir, dimana konsumen lebih menyukai desain yang kental akan unsur lokal. Apalagi banyak ekspatriat ada di Jakarta Selatan, dan bahkan Kemang sendiri sebagai area entertainment-nya Jakarta.
Dari sisi kepraktisan sebagai tempat tinggal maupun bisnis investasi tentu sangat menjanjikan. Banyaknya ekspatriat dan sekolah internasional menjadi peluang yang sangat baik. Rata-rata apartemen di sekitar sini memiliki okupansi mencapai 80% dengan yield antara 8-10 persen.
Baca Juga: MALANG RAYA: Properti Melenggang Semakin Kencang
Maka bisa dilihat dari pembeli di Synthesis Residence Kemang ini juga. Dimana antara investor dan end user hampir sebanding. Apalagi harga apartemen ini pun masih lebih terjangkau dibandingkan beberapa apartemen sekitar. Saat ini dijual mulai Rp1,3 – 4 miliaran.
Synthesis Residence Kemang berada di lokasi yang sangat strategis. Berada di tengah-tengah antara beberapa kawasan CBD Jakarta, termasuk CBD baru di TB Simatupang ini.
Akses pun mudah dengan dua jalan utama, yakni Jalan Ampera Raya dan Jalan Madrasah. Sementara untuk Jalan Tol JORR juga sangat dekat, termasuk menuju ke stasiun MRT terdekat, seperti Fatmawati atau Cipete, hanya sekitar 15 menit.
Archied Noto Pradono, Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi Intiland.
Transportasi Massal Bawah Perubahan
Sepanjang 2018 pasar properti Indonesia masih cukup berat dan belum kondusif. Tingkat permintaan pasar terhadap produk properti relatif tidak mengalami pertumbuhan secara signifikan.
Penjualan di tiga bulan pertama tahun 2019 ini juga masih cukup berat dan kami belum merasakan adanya tren perubahan minat beli dari konsumen dan investor.
Baca Juga: The Rosebay Surabaya Segera Rampung, Begini Progresnya
Tapi kami percaya peluang tetap ada dengan fokus pada segmen-segmen pengembangan yang memberi ruang untuk menciptakan pertumbuhan usaha. Olehkarenanya, kami akan terus berusaha untuk mendorong penjualan lewat berbagai terobosan.
Salah satunya adalah kampanye pemasaran bertema #LivingConnected yang diluncurkan sejak Maret 2019. Di sini kami membangun kesadaran publik untuk meningkatkan kualitas hidup dengan tinggal di kawasan dekat transportasi publik, khususnya bagi warga di Jakarta dan sekitarnya.
Kehadiran beragam moda transportasi modern, seperti MRT, LRT, maupun bus Transjakarta akan membawa perubahan, seperti memudahkan konektivitas dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat dalam jangka panjang.
Baca Juga: Kawasan Hunian TOD, Solusi Macet Jakarta
Menjadi bagian dari kampanye tersebut, kami meluncurkan program promo “Stay On The Blue Line”. Program ini memberikan penawaran spesial dan keunggulan properti-properti Intiland yang lokasinya dilintasi dan dekat dengan fasilitas MRT.
Terdapat tujuh pengembangan proyek Intiland Development yang lokasinya dilintasi atau berdekatan jalur MRT Jakarta dan dapat ditempuh dengan berjalan kaki. Proyek tersebut meliputi kawasan perkantoran terpadu South Quarter, Poins Square, Serenia Hills dan South Grove yang lokasinya dekat stasiun Fatmawati dan Lebak Bulus.
Sementara apartemen 1Park Avenue yang lokasinya tidak terlalu jauh dari stasiun Blok M. Selain itu, kami juga mengembangkan Fifty Seven Promenade yang meliputi apartemen, perkantoran, dan ritel di kawasan Thamrin berdekatan dengan stasiun Bunderan Hotel Indonesia dan Stasiun Sudirman.
Baca Juga: Keren, Kawasan Lebak Bulus Bakal Jadi TOD Modern
Pengembangan lainnya yakni gedung perkantoran Intiland Tower yang persis bersebelahan Stasiun Bendungan Hillir.