PropertiTerkini.com, (JAKARTA) — Sistem Pemantauan Konstruksi (SiPetruk) yang dikembangkan oleh BLU PPDPP Kementerian PUPR saat ini masih dalam tahap uji coba oleh para pengembang perumahan. Menurut rencana, aplikasi berbasis Android yang disematkan dalam ponsel pintar ini, proyek percontohannya akan mulai dilakukan pada Oktober mendatang.

Harapan PPDPP, Sipetruk nantinya diterapkan sepenuhnya pada awal tahun 2022 mendatang oleh BP Tapera. Aplikasi yang bertujuan untuk memastikan hunian yang dibangun sesuai ketentuan pemerintah ini menjadi syarat wajib bagi para pengembang dalam mengajukan rumah subsidi ke dalam aplikasi Sistem Informasi Kumpulan Pengembang (SiKumbang).

Baca Juga: Jadi Partner Resmi PON XX Papua, Tiket Beri Diskon Besar

Hal tersebut disampaikan Direktur Utama PPDPP, Arief Sabaruddin dalam forum virtual meeting antara PPDPP dengan asosiasi pengembang perumahan pada 21 September 2021. Forum ini menghadirkan 5 asosiasi pengembang perumahan yang berperan besar mengisi aplikasi SiKumbang, yaitu REI, Apersi, Himperra, Apernas dan Asprumnas serta Perum Perumnas untuk membahas kesiapan pelaksanaan proyek percontohan Aplikasi SiPetruk.

”PPDPP akan segera menentukan lokasi perumahan yang akan menjadi proyek percontohan dari usulan yang disampaikan oleh para asosiasi pengembang yang aktif di SiKumbang,” ungkap Arief, sapaan akrab Arief Sabaruddin.

Arief kembali menekankan kepada para pengembang bahwa keberadaan SiPetruk bukan sebagai tugas tambahan bagi para pengembang. Keberadaan SiPetruk justru menjadi wujud pelaksanaan dari perbaikan tata kelola bantuan pembiayaan rumah subsidi dengan memanfaatkan teknologi.

Baca Juga: Triniti Land Gelar Ground Breaking Fase Terakhir Collins Boulevard

“Justru ini akan membantu para pengembang perumahan dalam memantau proyek perumahan yang dibangun oleh para kontraktor di lapangan. Kami akan menyiapkan desk bagi para pengembang, sehingga nanti akan terlihat perkembangan rumahnya melalui visual (foto) lewat SiPetruk,” ujar Arief.

Lebih lanjut Arief menyampaikan, bahwa penerapan proyek percontohan SiPetruk ini membutuhkan peran serta dan dukungan dari para asosiasi pengembang. Hal tersebut dikarenakan dalam proses kerjanya, SiPetruk menggunakan Artificial Intelegent (AI) yang menerapkan teknologi recognize object, sehingga membutuhkan database dokumentasi konstruksi di lapangan.

Database ini akan menjadi panduan AI SiPetruk dalam mengidentifikasi foto yang diajukan. Ini juga dapat mengakomodir para pengembang yang menerapkan kearifan lokal dalam membangun rumahnya, karena tiap daerah di Indonesia kondisinya berbeda-beda,” terang Arief.

Baca Juga: The Savoy, Rumah Plus Ruko di Jakarta Garden City Mulai Diserahterimakan

Dalam menerapkan SiPetruk, Manajemen Konstruksi (MK) yang bertugas memantau pembangunan rumah di lapangan akan mengunggah foto sesuai isian yang diminta oleh SiPetruk.

Apabila terjadi masalah jaringan, SiPetruk tetap dapat dioperasikan sepanjang ponsel yang digunakan mengaktifkan Global Positioning System (GPS).

“Untuk memenuhi isian SiPetruk, saat ini kami baru memprioritaskan aspek isian Keselamatan dan Kesehatan terlebih dahulu, ada sekitar 30 isian,” imbuh Arief.

Baca Juga: Pemda Diminta Fokus Program Perumahan di Kawasan Kumuh

Arief juga mengutarakan bahwa output dari penerapan SiPetruk ini adalah Sertifikat Laik Fungsi (SLF) yang nantinya dapat menjadi rujukan bagi bank pelaksana maupun tindaklanjut pada Sistem Informasi Manajemen Bangunan Gedung (SIMBG) PUPR yang saat ini menjadi hal wajib bagi para pengembang perumahan.