Selepas MRT Jakarta beroperasi, pamor rumah dekat stasiun MRT pun melambung. Harga naik drastis, sementara pengembang pun berlomba membangun.

PropertiTerkini.com – Beroperasinya moda transportasi massal rel terbaru, yakni Mass Rapid Transit (MRT) atau Moda Raya Terpadu fase I lintas Bundaran HI-Lebak Bulus telah menggairahkan bisnis properti di sekitarnya. Pengembang properti seakan berlomba membangun rumah dekat stasiun MRT, bahkan ada yang akan tersambung langsung melalui jembatan atau skybridge ke stasiun terdekat.

Baca Juga: Wajah Baru Poins Square: Terhubung Skybridge ke Stasiun MRT

Beberapa diantaranya adalah Jaya Property yang meluncurkan proyek terbarunya, Core Cipete di Jakarta Selatan. Kemudian Poins Square, kawasan hunian dan pusat gaya hidup di Lebak Bulus yang segera diperbaharui dengan konsep masa kini, yang juga bakal terkoneksi melalui skybridge ke Stasiun Lebak Bulus.

Tidak hanya proyek-proyek yang berada pada titik nol stasiun. Hunian yang berjarak hingga beberapa kilometer dari stasiun MRT pun turut merasakan dampak bergairahnya pasar properti. Termasuk diantaranya adalah Synthesis Homes yang dikembangkan oleh Synthesis Development.

Proyek anyar dari perusahaan yang digawangi Budi Yanto Lusli ini berjarak sekira 2 kilometer, persisnya terletak di Jalan Purnawarman Pisangan Ciputat, Ciputat Timur, Tangerang Selatan ini.

“Lokasi Synthesis Homes hanya 2 kilometer dari Stasiun MRT Lebak Bulus, yang merupakan jalur penghubung utama dengan kawasan sentra bisnis Sudirman dan sekitarnya,” ungkap Imron Rosyadi, General Manager Synthesis Development.

Baca Juga: Tahun Depan, Banyak yang Beralih ke Transportasi Massal Kereta

Imron pun mengakui jika tujuan dibangunnya rumah dekat stasiun MRT tersebut adalah untuk menggairahkan kembali pasar properti di selatan Jakarta, terutama bagi generasi melek teknologi.

Alasannya, kata dia, selain dekat stasiun MRT, Synthesis Homes juga dikembangkan dengan konsep smart home yang sangat mendukung aktivitas para penghuni. Seperti CCTV, switch lampu dan AC otomatis yang akan memudahkan penghuni untuk mengontrol rumah.

Synthesis Homes juga memiliki fasilitas yang mengutamakan kualitas hidup penghuni dan kebersamaan dengan keluarga. Dalam kawasan dilengkapi dengan empat taman tematik yang diberi nama Green Park, Edu Park, Sport Park, dan Fun Park.

Green Park akan menjadi tempat untuk menikmati waktu yang berkualitas bersama keluarga di tengah segarnya lingkungan hijau. Di kawasan Green Park ada tempat bermain untuk anak serta area barbeque. Sementara di Edu Park, akan disediakan meja-meja dan kursi-kursi untuk belajar, serta public wifi.

Sport Park, sesuai namanya, akan menjadi kawasan untuk berolahraga, dan Fun Park, yang bisa menjadi sarana para penghuni untuk bersosialisasi dengan nyaman,” papar Imron.

Baca Juga: Untuk Mahasiswa, Louvin Apartment Hadirkan 15 Fasilitas Premium

Synthesis Homes dibangun di lahan seluas 4,7 hektar yang terdiri dari 267 unit rumah dan dijual mulai Rp1,1 miliar (early bird price mulai Rp900 juta). Beberapa tipe ditawarkan, yakni tipe Paras (6×10 m, luas tanah 60 m2 dan bangunan 73 m2) serta Candi (6×12 m, luas tanah 72 m2 dan bangunan 91 m2). Rumah dekat stasiun MRT tersebut adalah rumah 2 lantai.

Pemesanan Synthesis Homes sudah dibuka melalui skema NUP (Nomor Urut Pemesanan) sejak Minggu ke-3 April 2019 lalu.

Synthesis Homes menerapkan dua sistem pada skema NUP-nya. Pertama, NUP senilai Rp10 juta yang sifatnya non-refundable (uang pemesanan tidak dapat dikembalikan). Kelebihannya, para pemesan bisa memilih unit yang ia inginkan dan memperoleh diskon. Sistem NUP yang kedua senilai Rp5 juta bersifat refundable.

Baca Juga: Percepat Pembelian Properti, UOB Indonesia Gandeng Aplikasi UrbanAce

“Kami juga memfasilitasi para peminat Synthesis Homes untuk dapat melakukan pemesanan unit melalui berbagai cara, seperti via chat, telepon, email, juga aplikasi Tanda Minat Online melalui smartphone.