Kementerian PUPR menargetkan pembangunan akses jalan ke destinasi wisata Mandeh rampung akhir 2018.
propertiterkini.com – Pemerintah akan melanjutkan pembangunan jalan akses ke Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Mandeh di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat.
Baca Juga:
- Iwan Sunito: Pemerintah Bangun Infrastruktur, Harga Properti Naik Tajam
- Kota Wisata Segera Lepas dari Jalur ‘Neraka’
- “Terima Kasih Presiden Jokowi, Sekarang Lebih Mudah ke Bandara dan Tebing Tinggi”
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan pembangunan akses jalan ke destinasi wisata Mandeh sepanjang 41,18 km tersebut rampung pada akhir tahun 2018. Pada tahun 2017, telah diselesaikan pengaspalan jalan sepanjang 16 km dengan lebar 6 meter.
“Akses jalan yang semakin baik akan menunjang pengembangan kawasan wisata Mandeh yang dikenal dengan pulau-pulaunya yang eksotis dan wisata baharinya,” ujar Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, beberapa waktu lalu.
Melalui Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR, disampaikan bahwa telah dilakukan penandatanganan dua kontrak antara Kementerian PUPR melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) III Sumatera Barat dengan penyedia jasa di Kantor Kementerian PUPR Jakarta, pada Kamis (21/6).
Kontrak pertama yakni Paket Pekerjaan Pembangunan Jalan Akses Wisata Mandeh Lanjutan sepanjang 12,05 km senilai Rp59,9 miliar dengan kontraktor PT Lubuk Minturum Konstruksi Persada. Waktu pelaksanaan pekerjaan 240 hari kalender dengan masa pemeliharaan oleh penyedia jasa selama satu tahun.
Kontrak kedua yakni Paket Pekerjaan Penggantian, Rehabilitasi dan Pemeiliharaan Berkala Jembatan Ruas Jalan Akses Wisata Mandeh untuk 12 jembatan dengan total panjang 245 meter senilai Rp12,7 miliar yang dikerjakan oleh kontraktor PT Pilar Prima Mandiri. Pekerjaan akan diselesaikan dalam waktu 210 hari kalender dan masa pemeliharaan oleh pihak penyedia jasa selama satu tahun.
Penandatanganan tersebut disaksikan oleh Direktur Jenderal Bina Marga Arie Setiadi Moerwanto, Direktur Pengembangan Jaringan Jalan Rahman Arief, Direktur Jembatan Iwan Zarkasi dan Direktur Jalan Bebas Hambatan, Perkotaan dan Fasilitasi Jalan Daerah Sugiyartanto.
“Penyedia jasa harus bekerja dengan sungguh-sungguh dan menyelesaikan pekerjaan sesuai rencana. Kalau tidak performed, akan dikenakan pinalti (denda). Patut diingat bahwa masyarakat sangat kritis atas pekerjaan yang kita lakukan,” kata Dirjen Bina Marga Arie Setiadi Moerwanto.
Sebelumnya, pada bulan 2 Mei 2018 juga telah ditandatangani kontrak Paket Pekerjaan Jalan Akses Wisata Mandeh sepanjang 13,03 km dengan nilai kontrak Rp55,18 miliar dengan kontraktor PT Statika Mitrasarana. Waktu pelaksanaan pekerjaan 240 hari dan waktu pemeliharaan satu tahun.
Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) III Sumatera Barat, Syaiful Anwar menjelaskan bahwa jalan akses Wisata Mandeh menghubungkan Teluk Kabung-Sungai Pisang-Sungai Nyalo-Mandeh-Carocok-Tarusan. Pembangunan jalan mendukung destinasi wisata yang dijuluki Raja Empat-nya Sumatera tersebut telah dimulai sejak tahun 2016.
“Kami harap PPK (Pejabat Pembuat Komitmen) dan Satker (Satuan Kerja) bekerja keras di lapangan, karena waktunya singkat, ditargetkan selesai akhir tahun 2018 namun pekerjaannya cukup banyak,” ucapnya.
Ditambahkannya, pembangunan jalan akses tersebut akan memanfaatkan jalan eksisting yang masih berkondisi tanah. Hal ini tentunya akan memperlancar pengerjaannya karena tidak memerlukan pembebasan lahan yang biasanya memakan waktu lama.
2 comments
LRT Palembang dan Polemik "Mark Up" Prabowo | Properti Terkini
[…] Semakin Mudah ke Destinasi Wisata “Raja Empat” Sumatera […]
Tahun Ini Pemerintah Bedah Rumah 7.000 Unit di Sumatera Barat | Properti Terkini
[…] Baca Juga: Semakin Mudah ke Destinasi Wisata “Raja Empat” Sumatera […]