Teknologi biometric neuromarketing memanfaatkan teknologi eye-tracking. Penggunaan teknologi biometric ini mampu menjawab dengan lebih akurat terkait ‘misteri’ bagaimana pengambilan keputusan pembelian dilakukan.

Pada pagelaran Rumah123.com Real Estate Awards 2018, pertengahan April lalu, Rumah123 telah membuat sebuah terobosan baru dalam industri properti. Kali ini, teknologi biometric neuromarketing dikenalkan sebagai cara praktis dan akurat untuk dapat menghasilkan insight dan perspektif baru mengenai perilaku konsumen.

Teknologi biometric neuromarketing memanfaatkan teknologi eye-tracking, sebuah proses mengukur gerakan mata untuk menentukan letak dan jenis informasi yang dilihat seseorang, urutan informasi, dan berapa lama pandangan mereka berada di tempat tertentu.

Baca Juga:

Menggunakan algoritma canggih, teknologi ini memungkinkan penggunanya mengukur posisi mata dan menentukan dengan tepat di mana fokusnya. Perilaku konsumen yang diperoleh dengan teknologi tersebut, bahkan tidak dapat diberikan oleh berbagai metode riset konvensional lain seperti survei, interview, bahkan FGD.

“Penggunaan teknologi biometric mampu menjawab dengan lebih akurat terkait ‘misteri’ bagaimana pengambilan keputusan pembelian dilakukan, tentu juga memperkuat kredibilitas awards ini sebagai penghargaan yang bebas kepentingan dan objektif,” kata Country General Manager Rumah123, Ignatius Untung.

Sebelumnya, Rumah123 mengundang beberapa responden untuk menjadi partisipan sebagai property seeker. Responden diperlihatkan beberapa template gambar brosur properti dari laptop yang sudah dihubungkan dengan teknologi eye-tracking untuk kemudian direkam dan dianalisis.

Setelah itu, konsumen akan diberikan beberapa pertanyaan kuantitatif terkait gambar-gambar tersebut untuk mendapatkan insight yang lebih dalam.

“Aspek yang akan diukur diantaranya project awareness, quality perception, price perception, favorability, dan project interest. Project dengan skor tertinggi di setiap indikator tersebutlah pemenangnya,” terang Untung.

Tren Baru

Tren pencarian properti terus membentuk pola baru. Bukan lagi asal memiliki hunian, konsumen, terutama milenial berusaha mencari tempat tinggal yang sesuai dengan kebutuhannya.

Demikian halnya dengan para investor yang mencari properti investasi yang sesuai dengan perhitungan untung ruginya.

Meski demikian, neuroscience dan behavioral science menemukan fakta bahwa kebanyakan manusia mengambil keputusan pembelian secara irrational dengan bantuan subconscious mind.

Ada banyak hal yang di luar dugaan sebelumnya, ternyata menjadi pertimbangan konsumen saat menentukan properti pilihannya.

Psikolog Daniel Kahneman dan Richard Thaler pun didaulat sebagai pemenang nobel ekonomi karena temuan ini. Ada pula nama-nama seperti Martin Lindstorm yang juga memulai penelitian jutaan dolar dengan teknologi biometric untuk memecahkan misteri keputusan pembelian konsumen.

Dalam dunia properti, biometric research memungkinkan developer mengerti konsumen secara subconscious dan menyediakan produk yang sesuai kebutuhan pasarnya.