
PropertiTerkini.com, (JAKARTA) — Di tengah wabah pandemi Covid-19 yang belum berkesudahan, Indonesia akan memasuki usia yang ke-76, besok 17 Agustus 2021. Walaupun beberapa proyek infrastruktur sempat tersendat akibat dampak pandemi, bukan berarti proyek infrastruktur terhenti sama sekali. Tetap berjalan dengan menyesuaikan kondisi di lapangan. Bukan bermaksud unjuk gigi, tetapi Kementerian PUPR sekadar ingin menyampaikan capaian merampungkan pembangunan tiga ruas jalan tol baru sepanjang 69 km dan satu jalan lingkar sepanjang 17.4 km di sejumlah provinsi.
Empat ruas jalan tersebut siap beroperasi guna meningkatkan konektivitas dan kelancaran lalu lintas dan logistik yang pada akhirnya mendorong tumbuhnya pusat pertumbuhan ekonomi baru.
Baca Juga: Kado HUT Ke-76 RI, 4 Bendungan dan 1 Bendung Siap Diresmikan
Menurut Basuki Hadimuljono, Menteri PUPR, kehadiran jalan tol yang terhubung dengan kawasan-kawasan produktif seperti kawasan industri, pariwisata, bandara, dan pelabuhan akan dapat mengurangi biaya logistik dan meningkatkan daya saing produk nasional.
“Kami selesaikan pembangunan 3 ruas jalan tol dan jalan lingkar yang bertepatan dengan momentum Dirgahayu RI ke-76 merupakan bukti bahwa Pemerintah bersama pelaku industri jasa konstruksi terus bekerja di tengah pandemi Covid-19,” ujar Basuki.
Ruas jalan tol pertama yang siap diresmikan pengoperasiannya adalah bagian dari jalan tol pertama di Pulau Kalimantan, yakni Tol Balikpapan-Samarinda (Balsam) Seksi I ruas Balikpapan – Samboja (22 Km) dan Seksi V ruas Sepinggan – Balikpapan (11,1 Km). Dua ruas tersebut merupakan titik krusial untuk operasi penuh Tol Balsam yang seksi II, III, dan IV telah diresmikan pengoperasiannya oleh Presiden Joko Widodo pada Desember 2019 lalu.
Dengan beroperasinya ruas Tol Balsam secara utuh, diharapkan dapat memangkas biaya logistik barang dan jasa serta waktu tempuh antar Balikpapan-Samarinda dari semula sekitar 3 jam menjadi hanya 1 jam. Dari lima seksi ruas tol, Kementerian PUPR dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) memberikan dukungan pembangunan konstruksi di Seksi I dan Seksi V yang bertujuan meningkatkan kelayakan finansial ruas tol tersebut. Jalan Tol Balsam juga menjadi akses menuju Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Sepinggan, dengan melewati Seksi V ruas Balikpapan – Sepinggan.
Baca Juga: Grup Ciputra Sukses Gelar Vaksinasi Bagi Lebih 275.000 Orang
Ruas tol kedua yang siap diresmikan adalah Tol Serang – Panimbang Seksi 1 sepanjang 26,5 km menghubungkan Serang – Rangkasbitung. Pembangunan Tol Serang – Panimbang (83,67 km) yang terdiri dari tiga seksi tersebut dikerjakan melalui skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
Untuk Seksi 1-2 menjadi porsi Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) oleh PT Wijaya Karya Serang Panimbang dan Seksi 3 porsi pemerintah. Kehadiran Tol Serang-Panimbang akan memberikan kemudahan dan efisiensi waktu perjalanan seperti dari Jakarta menuju kawasan pariwisata Tanjung Lesung. Sehingga mendukung pengembangan ekonomi Wilayah Banten Tengah dan Banten Selatan dengan Banten Utara.
Ruas tol ketiga yang siap diresmikan pengoperasiannya adalah Jalan Tol Layang Dalam Kota Seksi Kelapa Gading – Pulo Gebang sepanjang 9,3 km. Seksi Kelapa Gading – Pulo Gebang akan terkoneksi dengan jaringan Jalan Tol JORR Seksi E menuju Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Marunda dan Pelabuhan Tanjung Priok. Seksi ini merupakan bagian dari pembangunan tahap 1 Jalan Tol Layang Dalam Kota dengan investasi yang dilaksanakan oleh kontraktor pelaksana PT Jaya Konstruksi – PT Adhi Karya (KSO).
Selain jalan tol, terdapat satu ruas jalan nasional yang siap diresmikan yakni Jalan Lingkar Brebes – Tegal di Provinsi Jawa Tengah sepanjang 17,4 km untuk mendukung konektivitas dan kelancaran arus lalu lintas di wilayah Brebes dan Tegal yang merupakan salah satu pusat pertumbuhan ekonomi wilayah di koridor Tol Trans Jawa di sekitar Pantai Utara (Pantura) Jawa Tengah.
Baca Juga: Tol Seksi Kelapa Gading-Pulo Gebang Selesai Juli Ini
Pembangunan Jalan Lingkar Brebes-Tegal menggunakan APBN Kementerian PUPR cq Ditjen Bina Marga yang dikerjakan oleh kontraktor PT Adhi Karya (Persero) Tbk sejak Desember 2019. Keberadaan jalan ini diharapkan juga mendukung kelancaran arus lalu lintas di Kota Brebes pada khususnya, karena Jalur pantura yang masuk dalam Kota Brebes akan memiliki jalur alternatif, sehingga jalan dalam kota lebih awet karena tidak dilintasi kendaraan besar serta dapat menekan angka kecelakaan di Jalan Nasional Kota Brebes.