Underpass Simpang Tugu Ngurah Rai dimulai sejak September 2017, dengan nilai Rp168,3 miliar. Hingga 21 Juni 2018, progres fisik pekerjaan sudah 74,23% atau lebih cepat dari rencana 69,51%, sehingga akan selesai tepat waktu, Agustus 2018.
propertiterkini.com – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) optimis pembangunan Underpass Simpang Tugu Ngurah Rai, Kota Denpasar, Bali akan rampung tepat waktu.
Baca Juga:
- Wow Keren, Akhirnya Jembatan Layang Ini Dibuka Untuk Jalur Mudik 2018
- Semakin Mudah ke Destinasi Wisata “Raja Empat” Sumatera
- “Terima Kasih Presiden Jokowi, Sekarang Lebih Mudah ke Bandara dan Tebing Tinggi”
Underpass Simpang Tugu Ngurah Rai tersebut nantinya efektif akan mengurai simpul kemacetan akibat pertemuan lalu lintas dari empat arah, yakni dari dan menuju Bandara Ngurah Rai, Tol Bali Mandara, dan Kota Denpasar menuju kawasan wisata Nusa Dua dan sekitarnya.
Underpass Simpang Tugu Ngurah Rai juga merupakan jalur utama dari dan menuju Bandara Internasional Ngurah Rai maupun Kawasan Wisata Nusa Dua, demikian publikasi Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR.
Belum lagi adanya event-event internasional yang sering diadakan di Bali. Salah satunya adalah pertemuan tahunan Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) dengan Bank Dunia atau World Bank (WB) yang akan diselenggarakan di Bali Oktober 2018 yang akan datang.
“Underpass ini dibangun bertujuan untuk mengurangi kemacetan di Kota Denpasar, serta mendukung pertemuan tahunan Dana Moneter Internasional dan Bank Dunia (IMF-WB) tahun 2018,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, ketika meninjau pembangunan underpass di Bali, Sabtu (23/6/2018).
Peserta pertemuan IMF dan Bank Dunia tersebut akan dihadiri pejabat pemerintah, pengambil keputusan, pemimpin usaha dan akademisi dari berbagai negara. Diperkirakan akan ada sebanyak 15 ribu orang akan hadir dalam event tersebut, sehingga diperlukan kelancaran mobilitas ke lokasi berlangsungnya acara.
Hingga 21 Juni 2018, progres fisik pekerjaan Underpass Simpang Tugu Ngurah Rai sudah mencapai 74,23% atau lebih cepat dari rencana 69,51%. Dengan progres yang lebih cepat tersebut, underpass ini ditargetkan selesai tepat waktu pada Agustus 2018, sedikit lebih cepat dari rencana semula September 2018.
“Salah satu tantangan dalam pembangunan underpass tersebut adalah lokasinya yang berdekatan dengan bandara, sehingga tidak dapat menggunakan peralatan konstruksi yang terlalu tinggi karena dikhawatirkan mengganggu pesawat yang hendak terbang dan mendarat,” kata Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VIII, I Ketut Darmawahana.
Underpass Simpang Tugu Ngurah Rai akan memiliki panjang 712 meter, lebar 17 meter, dan tinggi 5,1 meter. Dari hasil studi kelayakan (FS), kehadiran underpass dapat mengurangi kemacetan hingga 50% dari kondisi semula. Kendaraan dari Nusa Dua menuju Denpasar atau sebaliknya nantinya akan melalui underpass sehingga waktu tempuh kendaraan lebih cepat.
Pembangunan telah dimulai sejak September 2017, dengan nilai Rp168,3 miliar melalui anggaran Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VIII, Ditjen Bina Marga. Konstruksi dikerjakan oleh PT Adhi Karya-PT Nindya Karya-PT Wira KSO. Sementara untuk konsultan supervisi oleh PT Wira Widyatama, PT Aria Jasa Reksatama, dan PT Tata Guna Patria (Joint Operation).